Part 15 : Happy ending kah?

641 70 110
                                    

Heywooo gengss

Akhirnya aku up lagi nih ahaha...

Soalnya, tugas-tugas baru beres dan bisa ditinggal hari ini ehe..

Siap gak liat part 15?

Aku udah nyaranin untuk baca Part 32 bag.2 : bohong!? Ya di Alza, soalnya nyambung ahaha...

Happy reading...

******
"Happy ending for you, bad ending for them."

~Yuki~

******

"ALZA!"

Deg!

Mata Alza terbuka dengan cepat, dan ia mulai menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya secara perlahan.

Hal pertama yang ia lihat adalah wajah cantik seseorang, seseorang yang sangat ia cintai.

"Alza, akhirnya kamu bangun huhu!"

Alza mengerjapkan matanya dan menatap wanita yang sedari tadi menangis di samping ranjangnya dengan dalam.

"Yu ... Ki?" panggil Alza pelan.

Namanya baru saja dipanggil, dan wanita itu langsung mendongakkan kepalanya yang sedari tadi ia tenggelamkan di sisi ranjangnya.

Alza baru sadar kalau ia berada di ruangan berwarna putih dengan alat-alat yang begitu familiar jika kau pernah dirawat.

Benar, di rumah sakit.

"Aku ... Haus."

Yuki langsung mengambil gelas dan sedotan di laci sebelah ranjang dan mulai membantu Alza untuk minum.

Setelah itu, Yuki pergi memanggil dokter untuk memberitahukan bahwa Alza sudah sadar.

********

"Za, maaf. Tidak seharusnya aku pergi. Tidak seharusnya aku pasrah kalau kamu menikah sama Lyssa. Harusnya aku merusak pernikahan kalian. Maaf, hiks."

Setelah dokter memeriksa Alza, mereka terdiam. Alza di posisi duduk di ranjang sementara Yuki duduk di kursi sebelah ranjang pasien.

Alza mengerutkan keningnya bingung. Apa maksudnya? Apa yang dibicarakan?

"Apa maksud kamu Yuki?"

Sekarang gantian, Yuki yang mengerutkan keningnya bingung.

"Kamu gak inget? Kamu kecelakaan setelah kamu lihat pengumuman kecelakaan pesawat yang ada nama aku. Kamu buru-buru ke Bandara, tapi kamu kecelakaan dan tubuh kamu seperti menolak sadar kalau kata dokter sampai hampir sebulan ini."

Alza tertegun mendengar ucapan Yuki. Jadi, yang ia lihat, yang ia rasakan, yang ia tahu kemarin semua adalah mimpi?

"Lyssa?"

Yuki memukul lengan Alza pelan. "Kenapa nanyain wanita itu sih? Wanita itu kan udah dipenjara."

"Bagas?"

Yuki memiringkan kepalanya, berekspresi bingung. "Bagas? Bagas siapa?"

"Sepupu Lyssa?" ucap Alza tak yakin.

Alza bisa melihat ekspresi Yuki yang berubah seakan paham. "Ooh Bagas, kamu tahu darimana? Dia kan datang pas kamunya tertidur di sini. Dia mewakili Lyssa buat minta maaf," jelas Yuki seraya menatap Alza dengan teduh.

Alza mengerjapkan matanya. Sungguh ini semua hanya mimpi?

"Arvano?" Alza benar-benar penasaran dengan semua manusia yang baru ia kenal dia di mimpinya.

YukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang