part 6 : Kembali(?)

805 132 36
                                    

Heywooo gengs

I'm so sorry, karena aku terakhir update pas kemerdekaan dan gak kerasa udah setengah bulan lebih aku tidak up :'

Maapin papa ya Alza, Yuki, Radit, readersku dan lainnya 😭😭

Apakah kalian masih nungguin cerita ini? Sebenarnya, aku seneng karena ada aja notif kalau ada vote dari cerita ini 🤭

Ingetin aku ya kalau aku kelamaan up ehehe... Via wall wattpad aja atau kalian bisa DM aku ahaha.. siapa tau jadi temen kan kita :)

Happy reading, gengs...

********

"Awal yang baru untuk kita."

******

"Yuki sekelompok sama aku," tegas Alza.

Deg!

Yuki melotot ke tangan yang dicekal Alza. Ia terkejut, sangat terkejut.

"Jadi, lo mending cari yang lain." Alza melanjutkan ucapannya, kali ini dia menatap Bagas dengan datar.

Yang ditatap sendiri hanya diam. Sebelum akhirnya dia membalas, "Gue duluan yang minta, jadi mending lo cari kelompok lain."

Sementara yang jadi rebutan hanya diam membeku. Ia bingung, ia resah, ia dilema oke ini lebay.

Namun, siapa yang harus Yuki pilih?

Dia ingin menolak Alza, tetapi ia tak tega.

Mau nolak anak baru, kasian dia sendiri.

Kudu gimana ini??

"Ehm, gimana kalau kita sekelompok aja. Kan jumlah mahasiswa kelas ini jadi ganjil tuh." Akhirnya Yuki mengutarakan pendapatnya.

Kemudian, suasana hening terjadi. Lalu, akhirnya mereka setuju kalau sekelompok jadi bertiga.

Kan gini jadi enak. Gebetan sama mantan pacar akur.

Eh....

*******

Mereka bertiga berjalan menuju perpustakaan di kampusnya. Dengan para pria menggenggam tangan Yuki masing-masing. Alza di kanan, dan Bagas di kiri.

Berasa kayak tahanan kan?

Setelah mengisi buku pengunjung, mereka memindai sekitar perpustakaan dan menemukan meja kosong di pojok.

"Kan tugasnya gini, jadi kita bagi-bagi tugas. Kita cari-cari buku dulu. Nanti ngetiknya gantian," usul Yuki dan para pria setuju.

Kemudian, berpencarlah mereka. Entah apa buku yang dicari mereka. Entah apa juga tugas yang dikasih dosen mereka.

Kalau Ray author jelasin, bakal pusing dan mual kalian begitu juga Ray author. Jadi, kita tidak menjelaskan buku dan tugasnya ya.

OK lanjut.

Yuki kemudian mencari buku yang akan dibutuhkan kelompoknya ke pojok perpustakaan yang lain.

Ia memilih buku mana yang sekiranya mudah dipahami, dan mudah dicerna oleh Yuki.

"Yuki...."

Yuki mendadak kaku ketika mendengar bisikan di telinganya. Bukan hanya bisikan, Yuki merasakan hembusan napas hangat di lehernya.

BRUK!

Sontak, seseorang yang tadi membisiki Yuki langsung membalikkan badan Yuki dan membuat mereka berhadapan. Kemudian, ketika Yuki hendak kabur, lengan kekar seorang pria langsung mengurungnya sehingga ia tak bisa kemana-mana.

YukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang