Heywooooo gengssss
Me update kembali setelah sekian lama.
Happy reading yawww
********
"Hidup itu tidak semulus kulit Mannequin."
~Yuki~
******
"Yuki?"
Yuki sedikit terkejut begitu tahu kalau Bagas yang membukakan pintu.
"Hey bang!"
Yuki menengok ke arah Dean yang sedang menyapa akrab Bagas. Hal itu membuat Yuki bertanya-tanya.
"Nyari Arvano? Dia lagi di kamarnya," jelas Bagas sambil menatap Dean dan Yuki bergantian.
Seakan mengerti maksud Bagas, Dean pun menjelaskan, "Oh ini Kak Yuki, bang. Senior di kampus yang sekarang masuk ke geng Arvano."
Bagas terkejut begitu mendengar hal tersebut. Setau dia, adiknya tidak merekrut perempuan terlebih yang terlihat seperti Yuki. Yang menurutnya adalah wanita lemah tak berdaya.
"Permisi!" ucap Dean sambil menabrak sedikit bahu Bagas karena sedari tadi Bagas hanya melamun saja.
Yuki dan Dominic pun ikut masuk dengan paksa, karena Bagas terlihat tak berniat untuk menyingkir dari situ.
"Yuki...," lirih Bagas seraya tersenyum sambil menutup pintu rumahnya.
Ralat, menyeringai bukan tersenyum.
******
Arvano masih terlihat pulas begitu Dean membuka pintunya dengan paksa.
"Ini anak pasti begadang dah, tidur terozzz!" Dean menggelengkan kepalanya sementara Yuki dan Dominic hanya diam.
Dean menggoyangkan badan Arvano kuat sampai-sampai ranjangnya terguncang dan menimbulkan bunyi 'kriett'.
Namun, Arvano seakan tak merasakan apa-apa, ia malah berganti posisi tidurnya.
Emang nyenyak sekali itu anak.
"Coba biar aku yang bangunkan."
Lalu, Yuki mendekati ranjang Arvano. Pelan, ia mengelus surai lembut pria yang masih tertidur itu.
"Van, bangun." Yuki seperti sosok ibu ketika membangunkan anaknya.
Tanpa diduga-duga, Arvano langsung menarik Yuki ke dalam pelukannya.
"Mama...," ucap Arvano sambil mengeratkan pelukannya.
"WOOY BANGUN! GUE ADUIN KE IBLIS ALZA MAMPOZZ!"
Dean berteriak histeris sambil memotret adegan manis ini. Itung-itung buat ngancem si Arvano.
Sontak, mata Arvano langsung terbuka dan memperlihatkan wajah cantik Yuki Alisia.
"Pagi." Yuki tersenyum menyapa Arvano.
Dan Arvano langsung terbangun dengan cepat. Ia tak sadar telah memeluk Yuki.
"Bahaya," gumam Arvano sedikit cemas dan kaget.
Namun, Yuki mendengar gumaman Arvano. Ia hanya menggelengkan kepalanya tanda tak apa dan melebarkan matanya kepada Dean.
Sepertinya Yuki tau kalau tadi Dean sempat memfotonya. Yang ditatap hanya nyengir kuda sambil menghapus foto tadi.
"Yah, padahal buat ngancem si Arvano." Dean berucap sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuki
RomanceSequel Alza, baca Alza dulu biar paham "Ketika kembali, hati sudah tak sama lagi." ****** Aku tahu kalau ini hanyalah sebuah kesalahpahaman belaka. Aku sangat tahu akan hal itu. Namun, aku tidak membenarkan kesalahpahaman itu. Karena aku takut, jika...