Mereka Cocok!

245 12 0
                                    

Ketika perjuangkanku sudah tak
Dihargai lagi!
Aku mundur dan tak akan
Berharap lagi

-Bulan-

Bulan hanya diam memaku, gadis itu hanya melirik setiap pergerakan tangan nada yang mencoba membuka sebuah plaster untuk mengobati luka kecil didahinya akibat terkena cakaran wulan saat wanita berdandan menor itu menjambak dirinya.

Setelah revan mantan pacarnya ralat hanya menganggap dirinya sebatas pelampiasaan itu membawa dirinya kesuatu tempat, bulan sempat berfikir bahwa revan akan mencoba memperbaiki semuanya namun senyuman manisnya luntur saat ia melihat diseberang sana sudah berdiri sesosok gadis yang membuat segelintir harapan bulan lenyap begitu saja, ternyata cowok itu menelfon kekasihnya untuk membantu mengobati luka kecil didahi bulan.

"Udah selesai,sakit nggak?"tanya nada setelah menempelkan plester itu didahi mulus bulan.

Bulan hanya menggeleng dan menampilkan senyumannya ia sangat bingung harus berbicara atau bersikap bagaimana, ia tak mau sampai melakukan tindakan yang diluar batas lalu gadis itu hanya menundukkan kepalanya.

"Siapa yang ngelakuin ini?"tanya revan namun kali ini bulan merasa seakan akan cowok itu masih peduli padanya.

Bulan menggeleng kuat menampik hal-hal konyol yang selalu menggelantung pada pemikirannya itu"nggak tau!"balas bulan datar.

Revan berdecih kesal bagimana gadis ini mengatakan tidak tahu!. Sungguh itu pernyataan yang konyol, revan ingin melontarkan pertanyaan lagi namun sebuah isyarat mata dari nada membuat ia mengurungkan niatnya.

Bulan mendongakkan kepalanya pada nada saat gadis manis itu memberikannya sebuah senyuman manis, dan bulan tebak senyuman itulah yang mampu meluluhkan revan." Lan, lo masih belum maafin kita?. Gue tau kesalahan gue sama revan sangat fatal, tapi kita saling mencintai lan, Cinta nggak salah dalam hal ini"tanya nada dengan lembut agar bulan dapat memahami maksudnya.

"Cinta aku juga nggak salah kak!, jadi kenapa harus cinta aku yang dikesampingkan"jawab bulan menahan amarahnya.

Nada diam mematung jawaban bulan sangat tidak terduga membuat nada kehilangan akal, untuk membalas perkataan bulan."gue tau!kita yang salah udah ngelakuin hal bodoh ini"sesal nada.

"Ya lan maafin kita!. Dengan lo marah kayak begini nggak akan ngerubah kenyataan"tambah revan.

Bulan hanya diam mendengarkan semua ocehan yang dilontarkan oleh kedua sejoli itu mencerna baik-baik setiap pembelaan mereka.

"Please lan!. Maafin kita, gue yakin lo cewek baik-baik"tambah nada.

Revan dan nada ikut berdiri dari pasir saat bulan berdiri, sepertinya gadis berambut gelombang itu akan pergi, namun langkah bulan terhenti bahkan ia terlonjak kaget saat melihat aksi yang dilakukan oleh nada, gadis berkulit putih itu berjongkok dikakinya seakan sedang berlutut saja. Revan berusaha menyuruh nada kekasihnya itu untuk berdiri namun gadis itu tak merubah posisinya sampai bulan mau memaafkannya.


Tiba tiba perasaan iba menggelayut pada perasaannya, bulan tak tega melihat raut wajah nada dan revan saat itu jelas sekali aura ketulusan terpancar pada keduanya, bulan tersentak pada lamunannya saat mendengar isakan kecil dari mulut mungil nada, apa nada sampai merasa sebersalah itu pada dirinya?.

"L--lan maafin ki-kita! Gue mohon! Gue ng--nggak mau hidup dalam rasa bersalah seperti ini terus,gue mohon lan, gue tau lo itu cewek baik baik"mohon nada sesegukkan.

Revan hanya diam mematung ia tak tau lagi harus berbuat apa, sementara nada gadis itu masih batu pada posisinya, senyuman manis terpampang pada wajah tampannya saat melihat bulan memeluk kekasihnya itu sepertinya bulan sudah memaafkan dirinya dan nada.

"Iya kak aku maafin kakak sama kak revan"bisik bulan disela pelukannya dan nada.

Lalu bulan meleraikan pelukan itu dan disambut oleh rangkulan mesra dari revan, dada bulan sedikit sesak melihat adegan didepannya revan mengusap lembut air mata nada membuat bulan mau tak mau menundukkan kepalanya.

"Kalian cocok!, Ingat jangan pisah lagi, baru kali ini aku liat pasangan sesetulus kalian setelah mama dan papa aku, aku pergi ya"ucap bulan sambil memperlihatkan seulas senyumannya.

"Makasih"jawab mereka serempak lalu bulan pergi ketempat lain tak mau menyaksikan adegan yang lebih menyakitkan hati nantinya.


                           🌙🌙🌙
Bintang panik sendiri sudah beberapa orang ia tanyakan pada sederet wanita yang keluar masuk toilet itu, ia ingin memastikan bahwa gadis cerewet itu baik-baik saja setelah meninggalkan ia berpuluh puluh menit beralasan kan ingin ke toilet. Namun saat ditunggu-tunggu gadis itu tak kunjung datang menghampirinya, saat itu lah ia memutuskan untuk  ketoilet sekedar memastikan bahwa gadis itu masih ada dibumi, meskipun beberapa gadis yang keluar dari toilet itu harus mengasah otak lebih keras memahami pertanyaan cowok tampan itu cowok itu hanya bertanya satu kata "kosong?"

Bintang memutuskan untuk menghampiri sekumpulan teman temannya setelah memastikan toilet itu benar benar kosong, ia berlarian kencang menghampiri teman temannya yang bermain dibibir pantai siapa tau bulan sudah berlalu pergi dahulu meninggalkannya.

"Bulan?"tanya bintang to the point saat baru datang dibibir pantai itu.

"Nanti malam ntang! Sekarang mana ada bulan"jawab ryan sekenanya.

Pletak

Satu jitakan mendarat dijidat ryan cowok berlesung pipit itu selalu menjawab asal-asalan tanpa berfikir panjang dulu.

"Eh! Durian busyuk!, yang ditanya itu bulan temen kita"sanggah mike kesal setelah memberi jitakan pada sahabat konyolnya itu.

"Keliatan banget ogeb nya"sela raya kesal.

Sedangkan yang dimarahi hanya cengengesan tak jelas sungguh cowok itu seakan tak menampilkan wajah seakan merasa bersalah saja.

"Kan tadi sama lo ntang!, dia nggak kesini sedari tadi, gue fikir lagi sama lo"jawab nia dengan nada khawatir.

"Siapa tau dia lagi main sama anak kelas lain kan, mungkin bosan main sama kita"tambah agatha spontan saja seluruh tatapan tajam mengarah padanya.

"CARI!"

Setelah bentakan itu bintang berlalu pergi begitu saja meninggalkan teman temannya yang diam mematung mencerna perkataan bintang.

"Kita disuruh nyari itu"jelas mike.

"Ya udah kita nyebar aja, gue,raya dan agatha kearah sana, lo sama ryan kearah sana"jelas nia sambil menunjuk arah yang dimaksud.

Semua orang mulai bergerak namun pergerakan mereka terhenti saat melihat ryan tak beranjak dari tempatnya.

"Ayo woy!lo nggak bantuin nyari? Siap-siap aja lo dikulitin sama bintang"teriak mike mengingatkan temannya yang satu itu.

"Emang kita nyari apa?"tanya ryan dengan polosnya.

"UPIL IKAN PARI!"sorak semua semuanya dan mulai beranjak pergi mencari bulan.

"Wah menarik tuh"gumam ryan sambil membayangkan bentuk upil pari yang akan mereka cari lalu ia berlari terbirit-birit mengejar mike yang mulai jauh dari pandangannya itu.



Mohon vommentnya 🌚

BULAN[end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang