Hal apa yang lebih membuatku
Bahagia saat melihat engkau tertawa-Bintang-
Raut wajah bahagia tak pernah lepas dari gadis cerewet itu,Bulan!. Gadis itu sedari tadi hanya terperangah takjub melihat setiap detail pasar malam yang ia kunjungi bersama bintang, tak jarang ia berlari-larian seperti seorang anak kecil yang baru pertama kali dibawa oleh ayahnya ketempat ini.
Tiba-tiba langkah bulan terhenti membuat langkah bintang juga terhenti, gadis itu mendongakkan kepalanya kesebuah permainan biang lala lalu berbalik badan menatap bintang dengan puppy eyesnya.
Sadar akan permintaan bulan cowok itu menelan salivanya susah payah"nggak"ucap bintang cepat bahkan bulan baru akan membuka lebar mulutnya untuk bertanya.
"Kok gitu?"tanya bulan dengan nada lemah yang dibuat-buat.
"Yang lain"ucap bintang lalu menyeret gadis itu untuk menjauhi area biang lala tersebut.
Langkah bintang terhenti saat gadis itu tak bergerak atas tarikannya, sepertinya bulan menahan dirinya sekuat tenaga agar tak menuruti kemauan sahabatnya itu.
"Ya udah kalau lo nggak mau, gue naik sendiri aja"tantang bulan kesal lalu menepis kasar tangan bintang yang menggenggam tangannya.
Disaat langkah ketiga, gadis itu tiba-tiba berhenti melanjutkan langkahnya saat bintang menahan pergelangan tangannya.
"Gue ikut"ucapnya mantap lalu menyeret gadis itu menuju biang lala sedangkan bulan sedang mati-matian menahan tawanya agar tak meledak disaat itu juga.
Dari awal putaran biang lala itu sampai putaran selanjutnya bulan tak henti hentinya mencoba menahan tawanya agar tak meledak, sungguh penampakan bintang saat ini tak seperti julukannya badboy cowok itu hanya diam ditempat,menunduk kebawah dan dengan kedua tangan yang diremas remasnya sebagai cara untuk melampiaskan ketakutannya.
"Lo nggak papa?"tanya bulan setelah ia turun dari biang lala dengan raut wajah yang masih menahan tawa.
Bintang memutar bola matanya malas, gadis ini memang niat untuk mengerjainya padahal bulan sudah tau kalau bintang takut ketinggian. Tapi lihatlah sekarang gadis itu bertanya seakan tak merasa bersalah saja"Tau ah"jawab bintang ketus lalu berjalan dahulu meninggalkan bulan dibelakangnya.
"Ngambek nih ceritanya?"kekeh bulan lalu berlari kecil untuk menyamai langkahnya dengan bintang.
Bulan terkekeh pelan hiburan tersendiri baginya melihat kemarahan bintang seperti ini, lalu gadis itu segera menyeret bintang menuju ke sebuah taman yang tak jauh dari pasar malam itu sedangkan bintang hanya pasrah dengan apa yang dilakukan gadis berambut panjang gelombang itu.
"Tunggu disini"titah bulan lalu gadis itu meninggalkan bintang duduk disalah satu bangku taman.
🌙🌙🌙
Bulan hanya tersenyum geli sambil memperhatikan ibu-ibu penjual permen kapas itu membuatkan pesanannya, bulan masih membayangkan raut wajah bintang saat mereka menaiki wahana biang lala tadi.Tangan bulan terulur mengambil pesanan permen kapasnya yang telah selesai bersamaan dengan selembar uang kertas yang diulurkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BULAN[end]
Novela Juvenil"Sekarang gue perjelas status kita! Lo sahabat dan cinta gue, Sekarang lo milik gue" Bulan cahaya putri sanjaya seorang gadis yang super cerewet bersahabat sedari kecil dengan Bintang Nugroho cowok yang super dingin Lalu mengapa mereka bisa terjebak...