Hari pertama

276 11 0
                                    

Senyummu itu bahagiaku
Penawar disetiap kelelahanku

-Bintang Nugroho-

Semua pandangan dan bisikan para siswa lainnya harus dibiasakan gadis cantik ini mulai hari ini, setiap perubahan yang terjadi di hubungan barunya ini akan dibicarakan dan dipertanyakan hampir seantero sekolah.

"Cieee.. Ciee, pj mana buk"oceh raya saat bulan baru menduduki bokongnya dikursi berwarna cokelat itu.

"Emang siapa yang jadian"tanya seorang siswa dikelas itu yang diketahui bernama riska.

"Itu ka, sama kakak osis kita"jawab nia tiba-tiba dari arah pintu kelas.

"Serius!stok cogan gue berkurang, oh tidak!"teriak riska lebay.

"Ist, emang lo kemarin kemana sih ka? Lo nggak kepantai? nggak liat kak revan nembak bulan gitu?pasti lo molor kan sama guling lo yang udah berjigong itu"cecar dino kepada riska.

"Est! Guling gue impor ya"balas riska kesal tak trima atas ejekan dino.

"Impor sih impor, kalau udah berjigong ya sama aja boong donk"jawab dino dan dihadiahi tawa keras semua penghuni kelas.

Bulan hanya tersenyum tipis menanggapi candaan dan pertanyaan semua teman-temannya ini, sungguh ia tak tau apa yang harus dilakukannya menjawab pun nanti ia bisa tersudutkan.

"Eh ada apa ni"cerocos ryan menerobos keramaian yang menggerubungi bulan itu.

"Yaelah kampret!santai donk!"balas raya kesal karna ryan menabraknya begitu saja.

Ryan tak menggubris ucapan raya,ia berjalan mendekati bulan berdiri didepan cewek itu dan mendekatkan wajahnya ke wajah bulan dengan tatapan yang amat serius, setelah beberapa menit ia menghentikan aksinya itu, dan berlalu pergi meninggalkan kerumunan yang heboh atas perlakuannya tadi.

"Udah deh lan jangan dipikirin tau sendiri si ryan absurd itu kayak gimana"cerocos nia.

Bulan hanya tersenyum tipis, ia melirik hampir ke setiap sudut kelas namun orang yang dimaksud kunjung tak ditemui, mungkin telat pikirnya!


                           🌙🌙🌙

Seorang cowok dengan seragam sekolah ala badboy nya itu kini sedang menuruni tangga dengan begitu santainya, tak memperdulikan kenyataan bahwa dirinya benar benar sangat terlambat pagi ini.

"Kok baru berangkat sayang?"tanya seorang wanita paruh baya lalu berjalan menghampiri cowok itu.

"Kok bajunya gini sih, rapiin sayang! Masak mau sekolah dandanannya kayak begini, kamu mau ngapain?"oceh wanita paruh baya tadi membuat cowok itu memutar bola matanya jengah.

Tangannya yang mulai sedikit keriput itu perlahan mendekati arah baju bintang yang dibuka kancingnya itu, ia berniat ingin merapikan seragam sekolah anaknya yang tidak rapi ini, seketika aksi itu terhenti saat bintang menahan tangan wanita itu dan menghempaskannya dengan sedikit kasar, ia berlalu pergi dan menyalami bik ijah yang berdiri dipintu dengan menenteng jaket dan helm cowok itu, ia melesat pergi meninggalkan rumah mewah klasik itu dengan perasaan kesal yang menggebu-gebu.

"Nyony--"bik ijah ingin menenangkan majikannya itu namun pembicaraannya terhenti saat nyonya rumahnya itu tersenyum tulus padanya.

"Tak apa bik, bintang hanya sedang terburu buru kesekolah saja"potongnya dan tersenyum manis kearah bik ijah.

Wanita paruh baya itu menghempas kasarkan tubuhnya kesofa berwarna abu-abu yang terletak diruang keluarganya itu, ia memijit pelipisnya berulang-ulang sungguh, ia tak tau lagi bagaimana merubah situasi ini.

"Gimana mir?"tanya seorang pria paruh baya yang berjalan mendekati wanita itu dengan tangan yang tengah sibuk merapikan dasi berwarna biru tua yang melingkar dilehernya.

Wanita paruh baya itu berdiri,dan menghampiri suaminya yang terlihat kesusahan merapikan dasinya itu, tangannya terulur merapikan dasi yang masih tak berbentuk itu.

"Ya masih gitu-gitu aja sih mas"balasnya dengan tangan yang masih sibuk membentuk sebuah ikatan dasi yang sempurna.

Kedua sosok itu adalah kedua orang tua bintang, ibunya yang seorang pemilik sebuah restoran dan butik itu terbilang sibuk, ia sukses dikarirnya namun belum sukses menjadi seorang ibu, wanita paruh baya itu bernama mira alya nugroho suaminya bernama Nugroho merupakan pemilik perusahaan terbesar itu tak kalah sangat sibuknya dari sang istri.

Disebabkan oleh keduanya yang gila kerja ini, menyebabkan anak semata wayang nya itu tak mendapat perhatian, bayangkan saja dari umur 1 tahun ia ditinggal bekerja dan dibiarkan diurus oleh pembantu mereka bik ijah, lebih mirisnya lagi ia pernah menanyakan kepada anak tunggalnya itu dengan pertanyaan yang sangat miris kamu sekarang kelas berapa?.


                          🌙🌙🌙
Suasana dikelas berlatar biru itu terlihat sangat membosankan,menyebabkan kantuk kepada beberapa siswa hingga ada yang tertidur pulas.

"Eh lan lo tau nggak, katanya ya, ada anak baru cewek, cantik lagi?"ucap nia berbisik yang mana posisinya yang duduk sebangku dengan bulan itu.

"Oh"ucap bulan singkat.

Nia mengerucutkan bibirnya kesal,bulan kayaknya ketularan bintang pikirnya!.

"Eh lan lo it--"belum sempat nia mengoceh ria, suara marah buk tina guru bahasa inggris mereka itu mengambil penuh fokus murid-murid kearah dua orang cowok yang tengah diceramahi panjang kali lebar itu.

Suasana kembali menjadi tenang setelah buk tina menginstruksikan semua murid untuk kembali fokus ke materi pembelajaran tadi, kedua cowok itu dihukum untuk mengelilingi lapangan sepuluh kali.

Bulan tak tenang ia terus-terusan melirik jam tangan pink yang merupakan hadiah ulang tahun pemberiaan dari bintang untuknya,akhirnya setelah bertarung dengan logika dan perasaannya ia memutuskan meminta izin keluar kelas dan mengabaikan pertanyaan beruntun dari nia dan raya.

Setelah berlari lurus menuju kantin, ia membeli sebotol air mineral dan berjalan menuju arah lapangan, disana terlihat kedua cowok itu dengan keringat yang becucuran hebat meluruskan kakinya dengan posisi tangan kekarnya menahan tubuhnya dari arah belakang.

Bulan berlari menghampiri salah satu cowok itu, ia menyodorkan sebotol minuman mineral, alis cowok itu tambah bertaut dan wajahnya memucat seketika saat melihat ada satu perempuan yang melakukan hal yang sama.

🌙 Mohon votenya🌙

BULAN[end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang