Terdiam!

242 10 0
                                    

Aku disini sedang menanti
Berharap sang takdir
Tak selalu mempermainkanku
Aku lelah jika kau bertanya
Namun cinta merubah
Segalanya

-Bintang Nugroho-

Semilir angin menggerakkan sehelai demi sehelai rambut panjangnya, ia terus menatap kedepan dengan tatapan kosong,menanyakan pada takdir, mengapa disetiap hubungan selalu ada masa duka?, bisakah sebuah kisah hanya dijalankan dengan kebahagiaan?.

Aku merasa bodoh!,hanya bisa berdiam diri dan tak bergeming, jangan tanya kenapa? Aku pun tak tau apa yang sedang melanda!. Sakit rasanya jika kamu berubah tanpa alasan. Setidaknya beri sedikit penjelasan agar aku paham dan sadar, bukankah sebuah hubungan harus dilandasi keterbukaan?.

Perlahan cairan bening itu membasahi pipi mulusnya, ia menggigit bibir bawahnya berharap air mata itu tak semakin deras, namun usaha itu sia-sia, tanpa persetujuan mengalir dengan deras begitu saja, ia mengusapnya dengan kasar, selalu bergumam merutuki dirinya yang hanya bisa terdiam.

Memori ingatan lalu membuatnya semakin sakit, betapa mudahnya orang itu berubah tanpa alasan tak berniat memberi sedikit kabar,perlahan mengacuhkan dan seakan ingin menjauh.

"Cengeng!"

Suara berat itu membuatnya menoleh kebelakang, cowok itu berjalan mendekat dan duduk disamping gadis itu, pandangannya tak henti menatap gadis itu lekat sedangkan yang ditatap hanya bisa menundukkan kepala tanpa niat membalas tatap.

"Kenapa"tanya bintang terus menatap gadis itu dengan tajam.

"Nggak papa gue mah ntang, sans aja lah"balas bulan lalu mengangkat kepalanya dan memberi sebuah senyuman yang jelas sangat terpaksa.

Setelah dilontarkan bertubi-tubi pertanyaan dari teman temannya padanya itu, membuat bulan merasa jengah ia pun melarikan diri ke rooftop sekolah, selain taman belakang sekolah rooftop juga menjadi tempat favoritnya. Ia mengetahui kedua tempat itu dari bintang dan tak salah jika bintang tau kemana gadis itu melarikan diri.

"Kenapa!"tanyanya lagi namun kali ini dengan nada yang sedikit tinggi.

Bulan terlonjak kaget, tadi yang berbicara lembut tiba-tiba berbicara tinggi,ia tau bintang saat itu tengah menahan emosinya agar tak tumpah pada dirinya sekali lagi bintang tau kapan dia berbohong.

Bulan menghela nafasnya kasar, lalu memeluk cowok itu dari arah samping dengan tiba-tiba. Untung saja bintang sudah berpondasi kuat jika tidak ia bisa terhuyung kebelakang.

Bulan memejamkan matanya dan perlahan membuka mulut ingin menceritakan semuanya namun suara deheman sedikit keras membuat bulan melepas pelukan itu tiba-tiba.

Gadis itu memucat seketika kenapa ia datang saat posisi mereka sedang begitu, cowok itu perlahan berjalan mendekat dan menarik bulan menjauh dari bintang dan membawanya pergi entah kemana sedangkan bintang hanya menatap adegan itu dengan wajah datarnya.


                           🌙🌙🌙

Sekumpulan manusia ini masih setia berdiam diri ditempat semula, mereka terus-bertukar pendapat masing-masing, tak memperdulikan betapa gaduhnya kelas saat itu karna free.

"Gue yakin, si bulan kayak gitu karna si revan itu deh"ucap nia sambil memberikan tatapan seriusnya.

"Nggak mungkin deh,revan itu keliatannya orang baik-baik kok ,ya nggak mungkin lah"balas raya meyakinkan.

"Gue setuju sama raya,kesan pertama gue liat revan aja kayak nya tu orang beneran baik deh"simak agatha.

"Menurut gue sih ya kita nggak boleh juga menilai orang itu dari luar aja,bisa aja kan yang keliatannya baik ternyata nggak baik,lagian kalian kan nggak terlalu kenal dia,cuma sering dengar cerita dari orang lain! Ya jadi kalian jangan terlalu yakin sih"ucap mike panjang lebar.

Ryan menggeleng gelengkan kepalanya sambil bertepuk tangan"wihh bijak banget sahabat gue ini, nggak sia-sia udah gue ajarin setiap malam jum'at"ucap ryan sambil terus melanjutkan aksinya.

Mike menoyor kepala ryan yang terus menggeleng itu dan mendapat kekehan kecil dari teman temannya"cih! Gaya lo berguru, ajaran sesat mah kalau berguru sama lo!"balas mike tak trima.

"Tau lo yan! Ilmu seperempat kilo aja dibanggain"ejek raya dan dihadiahi gelak tawa sekumpulan manusia itu.


                            🌙🌙🌙
Keduanya hanya diam, menatap fokus kearah depan dan tak bergeming ingin beranjak, revan membawa bulan ketaman belakang sekolah sedangkan gadis itu sedari tadi hanya menundukkan kepalanya tak brani menatap revan sedikitpun.

Revan mengehela nafasnya kasar lalu menghadapkan dirinya pada gadis nya yang terus menunduk itu, tangannya terulur mengangkat dagu gadis itu membuat mereka beradu pandang.

"Kamu kenapa?"tanya revan lembut.

Bulan sedikit terkejut melihat wajah revan, wajah cowok itu terdapat luka lebam dibeberapa tempat"kakak kenapa? Kok mukanya kayak gini? Kakak habis berantem ya?"bukannya menjawab pertanyaan revan bulan malah berbalik bertanya dan tangannya yang terus menjalar disekitar pipi sang cowok.

Revan terkekeh kecil melihat ekspresi bulan yang khawatir tersebut, lalu satu tangannya menahan tangan gadis itu yang berposisi di pipi revan.
Lalu tangan mulus bulan itu diturunkannya dari wajahnya dan dikecup singkat lalu digenggamnya erat.

Bulan yang terkejut akan perlakuan manis revan yang tiba-tiba itu pun membuat pipinya bersemu merah. Sedangkan cowok itu hanya terkekeh pelan.

"Maaf!. Hanya satu kata bodoh itu yang hanya bisa aku ungkapin sama kamu lan, maaf untuk semuanya, aku nggak bisa ngasih kamu kabar karna aku akhir-akhir ini banyak tugas lan dari osis, kamu tau kan ada acara sekolah kita tentang penjelajahan alam itu? Nah aku diberi tanggung jawab sepenuhnya sama kepala sekolah jadi aku harus megatur semuanya agar nggak terjadi kesalahan, sekali lagi maaf!. Aku sayang sama kamu, aku mohon jangan berfikir yang tidak tidak tentang aku, kamu nggak akan bisa aku lupain, kamu akan terus berada disini, dihati aku!"ucap revan panjang lebar dan menunjuk dadanya dengan telunjuk kekarnya.

Gadis itu masih diam bergeming ia hanya menatap fokus wajah yang ia rindukan selama ini dengan lekat. Perlahan senyumannya mulai terukir bulan yang tersenyum itu pun membuat revan ikut tersenyum,dengan tiba-tiba bulan memeluk cowok yang berstatus pacarnya itu dengan erat, senyumannya tak pernah lepas dari wajah cantiknya itu, entah kenapa atas semua kelakuan cowok itu hanya dengan ucapan manisnya membuat mood gadis itu membaik seketika.

"Aku juga sayang kamu"gumam bulan dengan posisi masih memeluk cowok itu erat.




Mohon vommentnya🌚

BULAN[end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang