Lupakan dia yang telah menyakitimu
Terimalah aku!akan ku berikan berbagai kebahagiaan dalam setiap langkahmu-Bintang-
Ekor mata tajamnya menyapu setiap pelosok pantai, gadis yang sedari tadi ia cari tak kunjung ditemukannya, fikirannya bercabang cabang, sungguh ia sangat khawatir membayangkan kejadian lalu saat gadis itu hanya dijadikan sebagai pelampiasan oleh kekasihnya sendiri membuat bintang memikirkan hal yang tidak-tidak.
Deru nafas bintang mulai teratur, pasalnya ia telah menemukan sesosok gadis yang dikhawatirkannya sampai setengah mati itu. Ia mulai mengatur emosi agar tak melampiaskan rasa amarah hanya karna mengkhawatirkan gadis ceroboh itu.
"Ngapain?"
Sepenggal kata itu membuat bulan mendongakkan kepalanya, ia tersenyum tipis lalu memalingkan wajahnya agar bisa leluasa menghapus bekas air mata yang sedari tadi meluncur bebas.
Bintang menghela nafas kasar,lalu memposisikan tubuhnya duduk disamping gadis itu. Cowok berahang tegas itu memperhatikan lekat wajah bulan,terpampang jelas disana sebuah kesedihan disenyum palsunya.
Sekarang posisi mereka berada tak jauh dari bibir pantai, menikmati setiap demburan ombak yang menggulung lalu terhempas ketanah yang terjadi secara berulang ulang, langit pun mulai berwarna jingga menandakan bahwa malam akan segera datang. Beberapa orang berlalu lalang didepan mereka tak terlalu ramai,sepertinya beberapa orang belum mengetahui tempat indah ini.
Bintang berdehem menetralisir kerongkongannya untuk memulai sebuah percakapan, namun niatnya terurungkan saat gadis itu hanya menunduk bintang yakin jikapun ia bersuara gadis itu hanya akan tetap diam.
Tangan kekar bintang mengangkat kepala gadis itu menyebabkan bulan mendoangakkan kepalanya, lalu cowok itu merubah posisinya dengan bulan menjadi berhadapan selanjutnya bintang menangkup kedua pipi bulan, dengan lihainya tangan kekar itu merapikan perhelai rambut panjang gelombang bulan yang menutupi sebagian wajah cantiknya,lalu mengusap bekas air mata gadis itu dengan kedua ibu jarinya.
"Jorok!"ledek bintang lalu menarik hidung mancung bulan dengan sengaja.
Bulan mengusap hidungnya kasar lalu mencibirkan bibirnya bertanda ia sedang kesal."iiih!binbin mah!"ucap bulan kesal.
"Binbin?"tanya bintang heran lalu tersenyum tipis menanggapi panggilan itu.
"Udah lama enggak"jawab bulan cengngengesan.
Flashback on
Sepasang bocah SD tengah menikmati sebuah cemilan keripik kentang sambil menyaksikan sebuah tontonan kartun ditelevisinya, mereka tampak asik menyaksikan tontonan itu disebuah tikar yang sengaja digelar sesekali tawa keras meledak diantara mereka disebabkan beberapa adegan yang lucu menurutnya.
Bulan mengembungkan pipinya bertanda kesal saat tontonan kartunnya telah selesai ditayangkan digantikan dengan sebuah acara sinetron remaja, tangan mungilnya ingin mengambil sebuah remote kontrol untuk mengganti channel tv.
"Kok diambil sih"decak bulan kesal saat bintang menyembunyikan benda pipih panjang itu.
"Biarin!"jawab bintang cuek sambil memandangi tontonan sinetron remaja yang tengah tayang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BULAN[end]
Teen Fiction"Sekarang gue perjelas status kita! Lo sahabat dan cinta gue, Sekarang lo milik gue" Bulan cahaya putri sanjaya seorang gadis yang super cerewet bersahabat sedari kecil dengan Bintang Nugroho cowok yang super dingin Lalu mengapa mereka bisa terjebak...