Hanya diam dan berharap
Agar kamu bisa mendapatkan
Bahagiamu
Yang selalu kamu yakini ada bersama seseorang yang selalu kamu ceritakan padaku tanpa adanya rasa lelah-Bintang Nugroho-
Langit mulai berwarna orange menandakan senja akan segera datang. Namun kedua orang yang masih berperang dengan akal fikiran mereka masing-masing itu masih berada ditaman kota itu, disana masih terdapat beberapa orang yang berlalu lalang mungkin waktunya jam pulang kantor.
"Susah ya ngomong sama lo lan" bintang menatap kearah depan mencoba tidak menatap gadis itu.
"Mungkin lo berfikiran bahwa gue tu keras kepala, tapi ntang lo tau kan gue tu gimana?. Gue tu udah terlanjur sayang sama kak revan dari awal pertemuan kami dulu"ucap bulan mencoba memutar kembali memori ingatannya pada kejadian itu ia tersenyum saat mengingatnya.
Flashback on
Suasana saat itu sangat mencengkam, disana terdapat sosok gadis yang sudah tak bisa berbuat apa-apa, pasalnya ia sudah terjebak dijalan buntu dan dikelilingi oleh sekelompok preman dengan penampilan yang sangat menyeramkan, keringatnya bercucuran, sungguh saat itu ia berfikiran bahwa detik itu juga terakhir kalinya ia hidup didunia ini.
"Hei nona, marilah ikut bersenang- senang dengan kami"ucap salah seorang preman berkepala plontos.
"Iya ayo ikut, sebaiknya kau harus bersikap lembut nona, karna jika kau bersikeras, aku rasa percuma saja, tentu kau tau jawabannya nona"tambah seorang preman berambut kribo.
"Eng--enggak enggak! Tolong jangan ganggu saya,saya akan berbicara pada mama saya untuk memberikan kalian semua uang yang banyak,tapi to-tolong lepaskan saya"ucap bulan terbata-bata dengan air mata yang sudah keluar sedari tadi.
Semua preman itupun saling memandang kearah seorang preman yang sepertinya sebagai ketua dari kelompok itu, lalu sang ketua geng itu seperti memberikan sebuah isyarat kepada anak anak buahnya itu. Bulan memekik keras saat tangannya ditarik paksa dan diseret menuju kesebuah mobil tua kusam.
"To--tolong! Tolong tolong"kata itu terus diucapkannya berharap ada yang mendengar, namun sepertinya tak akan ada yang datang mengingat tempat ini begitu sunyi siapa yang akan datang ditempat seperti ini.
"Lepesin cewek itu"ucap seseorang dan membuat semua preman dan bulan menoleh keasal suara itu.
Bulan bernafas lega!, disana tampak seorang lelaki tampan yang berada didepan 3 orang lelaki seumuran dengannya,tak ingin membuang kesempatan saat kelima preman itu masih menatap kearah sosok pahlawannya itu, bulan menggigit tangan besar preman yang menggenggam erat tangan mulusnya itu dan berlari mendekati cowok tampan itu dan berdiri dibelakangnya seperti meminta perlindungan.
"Mundur!"ucap lelaki itu kearah bulan, bulan hanya meangguk sebagai respon dan perlahan berjalan mundur.
BughhhArgghh
Istt
Terjadilah pertengkaran cukup lama disana, bulan menutup kedua matanya dengan telapak tangannya itu,untuk pertama kalinya ia melihat adegan seperti itu, ia kira adegan seperti itu hanya ada di film-film saja, tetapi ternyata didunia nyata pun ada, tentu saja membuat bulan takut seketika.
"aaaa...aa aa"teriak bulan begitu kerasnya saat ada yang berusaha melepaskan tangannya dari wajah cantiknya itu.
Bulan mengatur nafasnya! Ia kira itu sosok makhluk jahat tadi, tetapi ternyata dugaannya salah besar, saat menyadari jika itu sosok pahlawannya. Refleks saja ia memeluk erat cowok itu seperti takut ditinggalkan, cowok itu pun tak menolak ia membalas pelukan itu.
"Makasih"ucap bulan dan menatap sosok cowok itu saat membukaan pintu taksi untuknya.
Cowok itu tersenyum manis,ia pun menutup kembali pintu taksi itu setelah gadis yang ditolongnya itu menaiki taksi yang telah diordernya.Sebelum taksi itu beranjak pergi, cowok itu memesankan sebuah titah pada sang sopir taksi yang membuat pipi bulan memerah seketika.
"Pak anterin cewek saya dengan selamat, jangan macam macam!"titah cowok itu sang sopir hanya mengangguk dan sebelum benar benar beranjak pergi bulan membuka kaca jendela taksi itu dan melambaikan tangannya mengisyaratkan kalimat selamat tinggal.
Setelah beberapa hari setelah kejadian naas dan keberuntungan itu, bulan telah memasuki masa putih abu abu dan pada saat acara PLS di sekolah barunya itu, ia tersenyum lebar saat menangkap sosok pahlawannya, dan saat itu juga bulan tau jika nama sosok pahlawannya itu adalah revan lebih lengkapnya revan adi wijaya.
Bulan pun bertekad akan mendekati cowok itu dan ingin memilikinya, ia akan berusaha dan hingga saat ini.
Flashback off
Setelah menjelaskan banyak hal kepada bintang, bintang pun hanya menghela nafas pasrah dan beralih menatap sahabatnya itu dengan posisi kedua tangannya berada dikedua bahu bulan.
"Ya udah jika keputusan lo udah bulat! Gue bakalan dukung lo sepenuhnya! Tapi ada satu syarat!"ucap bintang dan melepaskan cengkraman tangannya dari bahu bulan.
"Apa? " tanya bulan to the point.
"Apapun yang terjadi antara lo dan revan, lo harus cerita kegue, lo harus terbuka kegue mengenai semua hal yang berhubungan dengan lo dan revan, nggak boleh ada yang ditutup tutupi! Janji? "Ucap bintang dan menaikkan jari kelingkingnya pada bulan seolah memintanya untuk berjanji.
Bulan tersenyum lebar,memperlihatkan deretan giginya yang tersusun rapi, ia pun mengaitkan jari kelingkingnya pada jari kelingking bintang yang lebih besar dari jarinya itu.
Setelah adegan perjanjian itu bulan langsung memeluk erat bintang, sosok cowok kedua setelah ayahnya yang memahaminya begitu detail dan bintang pun membalas pelukan bulan nyaman itulah yang dirasakan oleh keduanya.
"Gue akan selalu jagain lo lan, gue akan ngawasin lo dari siapapun yang mencoba berniat jahat sama lo,termasuk si revan itu"ucap batin bintang dan mempererat pelukannya.
Hey hey i'm come back, siapa yang nungguin hayo.. Hehhe:D
Salam hangat dari bintang nugroho❤❤Mampir dulu yuk
Ke cerita alvaro:)Siapa tau suka
Dicoba aja dulu.
Please
KAMU SEDANG MEMBACA
BULAN[end]
Novela Juvenil"Sekarang gue perjelas status kita! Lo sahabat dan cinta gue, Sekarang lo milik gue" Bulan cahaya putri sanjaya seorang gadis yang super cerewet bersahabat sedari kecil dengan Bintang Nugroho cowok yang super dingin Lalu mengapa mereka bisa terjebak...