12. Battered

2.4K 409 19
                                    

Hyunjin mengusap lembut tangan putih yang kini dihiasi selang infus dengan plester coklat transparan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunjin mengusap lembut tangan putih yang kini dihiasi selang infus dengan plester coklat transparan. Ditatapnya sosok pemuda manis yang masih setia terlelap dalam tidurnya. Hatinya ngilu, mengingat kejadian 2 hari yang lalu di Mansion Jaebum.

Pengeroyokan yang dialami Jeongin hingga ia belum kunjung sadar selama 2 hari ini. Sekujur tubuhnya terlihat lebam dan terluka disana sini membuat darah berdesir ditubuh Hyunjin menyakitkan.

Pemuda tampan itu terkekeh pelan mengingat anak buah Jeongin bersaksi bahwa pemuda manis itu membabad habis 50 orang sendirian.

Hatinya terasa semakin berat mengingat perbuatan Minho yang menciumi Jeongin-nya dengan kurang ajar. Hyunjin memukuli lelaki itu dengan tanpa ampun, begitu juga Chan dan Daniel. Namun dendam masih setia bersarang di hatinya.

Ia menarik ponsel Jeongin yang tersimpan diatas nakas dengan senyuman miris. Ponsel itu terlihat pecah disana sini. Bahkan case ponsel nya hampir lepas mengingatkannya bagaimana kerasnya pukulan musuh yang dilayangkan pada kekasih hatinya.

Memutar ingatannya dua hari lalu ketika ia sampai di mansion tanpa ada pemuda manis itu di dalamnya. Hingga beberapa jam setelah itu mereka mendapatkan laporan dari anggota bahwa mereka kalah jumlah dan seluruh anak buah telah tak berdaya. Beruntung salah satu anak buah masih memiliki tenaga dan media yang belum rusak hingga bisa meminta bantuan.

Seluruh penghuni rumah panik ketika lelaki dalam sambungan telfon itu mendeskripsikan bagaimana Boss kecilnya berjuang mati matian dengan fisik telah dipenuhi oleh luka. Meskipun dengan suara kecil seperti berbisik, karena khawatir terciduk tengah meminta bantuan, mereka masih bisa mendengar jelas suara teriakan dan ringgisan Jeongin dibalik telfon yang tengah baku hantam.

Tanpa basa basi mereka langsung menuju kediaman Jaebum.

Tengah sibuk berkutat dengan fikirannya, tanpa sadar Chan memasuki kamar Jeongin dan berjalan kearahnya.

"Hyunjin, istirahatlah"

Hyunjin sedikit tersentak, lalu tersenyum manis kearah Chan lalu menggeleng

"Aku takut Jeongin terbangun disaat tidak ada orang disisinya"

Hyunjin kembali menatap wajah tenang Jeongin yang kini tengah sibuk beraktifitas dialam mimpinya.

"Sudah pukul 2 malam, nak. Kau belum ada tidur semenjak kejadian tempo hari. Tidurlah, Jeongin akan baik baik saja"

Hyunjin menatap Chan. Semburat kekhawatiran melintas dimatanya.

Hyunjin lelah sebenarnya, sungguh. Tapi ia tidak bisa meninggalkan Jeongin seorang diri. Bagaimana jika ia membutuhkan sesuatu atau si brengsek Minho tiba tiba datang dan menculiknya

"Tenanglah Hyun, Jeongin aman"

Seperti bisa membaca fikiran, Chan mengerti kekhawatiran Hyunjin.

[2] Maze Of Memories || HyunjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang