27. Jae dan pekerjaan

2K 235 82
                                    

Jae melipat tangannya di dada bersandar pada kursi kayu dan menatap Jeongin dengan mata memicing.

Jeongin disebrang sana bersandar pada sebelah lengannya diatas meja lalu menatap malas kearah Jae.

Demi apapun mereka terdiam seperti itu sudah cukup lama. Dan Jeongin tau-tidak tau apa yang ada dikepala Jae saat ini.

Jeongin berdecak, membuang muka lalu menatap Jae tajam.

"Oke. Apa yang ada dikepalamu sekarang? Aku bertaruh kau memiliki banyak pertanyaan." Ucap Jeongin sembari melipat kedua tangannya di dada lalu bersandar pada kursinya. Mengikuti pose Jae.

Jeongin kembali menatap malas. Dan dia siap dengan pertanyaan beruntun membosankan seperti biasanya.

Jae menggelengkan kepalanya keras. Lalu menatap kosong kearah meja dengan ekspresi konyol.

"Jangan bilang kamu sama seperti Jisung juga?"

Jeongin memutar bola matanya malas.

"Sama dalam hal? Sesama lelaki atau sesama Mafia atau-"

Jae membekam mulut Jeongin dengan tangannya lalu memberikan gestur 'sst'

Jeongin menatap sinis Jae lalu melepas tangannya dengan kasar.

Jae menarik kursinya semakin mendekat lalu menunduk hingga dagunya hampir menyentuh permukaan meja

"Hati hati jika mengucapkan kata itu. Itu berbahaya, kau tau." Jae terlihat melirik kesana kemari memeriksa keadaan.

Jeongin memutar bola matanya jengah.

Jae tiba tiba duduk tegak dan terlihat memasang wajah terkejut kearah Jeongin.

"Jangan jangan kau yang selama ini Jisung bicarakan?" Ucap Jae sembari menunjuk kearah Jeongin

Jeongin berkedip lalu melirik kearah lain dengan canggung. "B-bisa iya bisa tidak."

"Kau asal Australia?"

Jeongin menggeleng, "Aku asli Korea."

Jae menggeleng ribut. "Maksudku kau tinggal di Australia."

Jeongin mengangguk.

Jae terkejut dengan gerakan tangan dramatis memegang kepalanya. "No fucking way."

Jeongin tersenyum menampilkan deretan giginya.

Merasa terhibur.

"Omong omong kau tidak bertukar pesan dengan Jisung?"

Jeongin menggeleng, "Aku blokir semuanya."

Jae terlihat mengernyit, "Kenapa?"

"Dia cerewet. Aku akan memblokirnya untuk beberapa hari, lalu kembali membukanya. Jika ia cerewet lagi, aku blokir lagi."

Jae terkekeh dengan gelengan pelan dikepalanya. "Pantas saja. Dia ngamuknya padaku tau. Atau pada sepupunya yang cantik itu."

[2] Maze Of Memories || HyunjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang