17. Childish Plan

2K 359 36
                                    

Hari kini menjelang sore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari kini menjelang sore.

Jeongin yang tengah bersantai diruang keluarga mengayun ngayunkan kakinya santai dengan cemilan didalam dekapannya.

Hari ini mansion sepi. Semua melakukan rutinitasnya. Felix dan Jisung pergi ke Adelaine, bagian selatan Australia untuk mengunjungi keluarganya yang dikabarkan menikah. Chan dan Daniel yang tengah survey ke salah satu perusahaan yang disebut sebut akan menjalin kerja sama dan membuat usaha kapal pesiar. Changbin dan Hyunjin pergi ke 'pabrik' dan mengawasi pembuatan yang sempat ada rumor terjadi masalah.

Dan disinilah Jeongin bercinta dengan snack dan nintendo baru pemberian Chan.

Agar cepat sembuh katanya.

Padahal agar anak itu betah dirumah dan tidak meminta yang aneh aneh dan bersikeras untuk pergi.

Tes tes

Jeongin dengan cepat menutup hidungnya dengan punggung tangan. Hidungnya entah kenapa mengeluarkan darah yang kini merembes melalui celah tangan Jeongin yang mencoba untuk menghambat aliran darah yang semakin banyak

"sial"

Umpat Jeongin lalu melempar nintendonya asal

Ia menggapai gapai sekotak tissue pada meja dan mencoba menarik isinya banyak banyak dan kemudian ia sumpal pada hidungnya.

Naas darah yang keluar sangat banyak hingga kini mengotori kaos stripe hitam kuning yang ia kenakan.

Dirasa tissue tidak membantu, Jeongin beranjak cepat menuju kamar mandi.

Jeongin menundukan kepalanya pada wastafel dan mencuci darah yang kini mulai menyurut.

Mungkin ia terlalu lama berkutat dengan nintendonya hingga ia kelelahan.

Setelah dirasa tidak ada darah lagi yang keluar, Jeongin mulai mengelap mukanya dengan handuk kecil disamping kaca.

Jeongin melepas kaosnya yang kini dinodai banyak darah lalu melemparnya pada keranjang cucian. Ia menatap kaosnya yang kini tergantung tidak benar pada ujung keranjang.

Darah pada kaos itu mengingatkannya pada Minho.

Ya lelaki bajingan saiko waktu itu.

Jeongin masih dendam. Sudah pasti. Tidak ada seorangpun yang pernah baik baik saja jika berurusan dengan Jeongin. Dan Minho bukanlah pengecualian.

Kini Jeongin telah membaik. Luka lukanya bahkan telah sembuh dan memarnya sudah tidak ada. Chan dan Changbin saja yang terlalu berlebihan.

Kepalanya berfikir keras bagaimana ia mau balas dendam pada lelaki bermarga Lee itu.

Jeongin tidak berniat merencanakan penyekapan sadis dengan penyiksaan tanpa ujung pada Minho. Atau mencabut jari jarinya hingga terlepas semuanya.

[2] Maze Of Memories || HyunjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang