MCP 10

292 10 0
                                    

"Selamat morning bro!" Sapa Lintang yang baru saja masuk ke kelas X IPA 1. Hanya ada Rama dan Ardy sedang duduk.

"Hmmm". Jawab Rama

"Heh Ram, gue denger-denger sih ya, tuh si Adrian pengen saingan deh sama lo mau jadi pradana juga dia". Ucap Lintang dengan serius.

"Udah tau". Jawab Rama santai.

"Eeelehh bro! Lo gimana sih masa lo santai gini? Kenapa juga tuh curut maen ikutan nyalon pradana bukannya kemarin cuma lo ya yang nyalonin?" Memang di tongkrongan ini orang yang paling rame adalah Lintang.

"Biarin".

"Serah lu dah Ram, gue ngomong banyak juga ngga ada gunanya". Ucap Lintang ala dramanya alay.

"Nah lo tau tuh". Jawab Ardy terkekeh.

"Hmmm".

***

Seperti biasa setiap Jumat pagi diadakan senam rutin, seluruh siswa diwajibkan mengikuti senam. Ya, Fia mengikuti senam dengan ogah-ogahan.

Di Lapangan....

Fia melirik ke belakang di sana terdapat Tiya teman sekelas dan teman anggota PMR.

"Apa? Ayok senam malah diem aja!" Marah Tiya.

"Hehe". Jawab Fia sambil cengengesan.

Senam pun selesai.
Fia berjalan beriringan dengan temannya yaitu Yudita. Ya, Fia tidak bersama kelima sahabatnya itu, karena mereka sedang ada urusan masing-masing.

"Fii tuh doi". Ejek Yudit sambil menujukkan dia dengan dagunya. Fia sempat melirik sekilas cowok itu. Ya, dia Rama.

Huh, ngga biasanya tuh cowok cepet cepet jalan ke kelasnya biasanya suka belakangan. Batin Fia.

"Hmmmm..apaan sih Dit doi darimana coba?". Dehem Fia menjawab Yudit.

Di persimpangan jalan ke kelas Fia dan Rama bertemu. Fia hanya melirik sekilas dan lanjut jalan, tanpa sadar ternyata Rama berjalan di belakangnya.

Sumpah! Kok gue jadi deg-degan gini sih. Batin Fia.

"Awhhh...". Ringis Yudit. Tanpa sadar Fia mencubit lengan Yudit.

"Ehhehe sorry! Ngga sengaja!"

Ya, begitulah Fia, kalau sedang deg-degan suka nyubitin orang sembarangan.

🦃🦃🦃

Waktu semakin siang, selalu ada ektra wajib yaitu pramuka.
Seluruh siswa kelas 10 memulai upacara pembukaan latihan pramuka.

Oh shit! Kenapa dia lagi sih yang jadi pradananya, bikin deg-degan tau ngga!. Batin Fia.

Pramuka hari ini berjalan dengan lancar, ekstra sudah selesai 10 menit yang lalu dan sekarang Fia bersama temannya sudah berada di parkiran untuk mengambil motornya dan pulang.

Di sisi lain parkiran, seorang cewek dengan wajah garangnya, sambil tersenyum sinis.

Awas aja lo Fi, terima pembalasan gue, karena lo udah berani deket-deket Rama.

***

Sesampainya di rumah, Fia langsung beres-beres dan memberdihkan dirinya, setelah semua selesai ada suara langkah kaki yang menuju kamarnya.

Tokkk! Tokk! Tokk!

"Fiiii!!" Panggil Mamanya.

"Iya ma masuk aja! Ngga dikunci kok".

"Mama masuk ya?!"

Pintu kamar Fia pun terbuka.

"Iya ma ada apa?" Tanya Fia.

"Itu di bawah ada temen kamu tuh".

"Siapa ma?"

"Itu si Dave, mantan kamu kan?" Tanya mamanya dengan wajah yang mengejek.

"Apaan sih ma! Fia tu ngga punya mantan ya!" Jawab Fia dengan muka cemberutnya.

"Ah masaaaa?! Yaudah gih temuin dulu".

Ngapain sih dia kesini?!. Batin Fia dengan kesal.

Ya, mama Fia sudah mengetahui semuannya tentang Fia, karena setiap Fia punya masalah ataupun apapun dia selalu cerita.

Dari atas tangga sudah terlihat seorang laki-laki sedang duduk di soffa.

"Ngapain lo kesini?!" Tanya Fia ketus.

"Pengen ketemu kamu".

What? Kamu? Biasanya lo-gue. Batin Fia sinis.

"Udah deh to the point aja!"

"Oke. Aku kesini pengen ngejelasin masalah satu tahun lalu Fi".

"Ha? Masalah apa ya? Kayaknya ngga ada yang perlu dijelasin lagi deh, dan kayaknya udah selesai!" Sinis Fia.

"Tolong dong Fi kali ini aja dengerin aku". Mohon Dave.

"Udah ya Davand Praditya ngga usah ganggu gue lagi!" Ucap Fia menekan nama panjang Dave dangan amarahnya.

"Lo urusin aja tuh cewek lo! Jangan ganggu gue lagi!"

"Aku udah putus".

"Buka urusan gue!"

"Maafin aku Fii. Aku ngga cinta sama dia Fii, aku cinta sama kamu".

"Tapi aku udah engga ya Dave!"

"Lo bilang lo bosen sama gue, lo cari aja yang lain ngapain lo balik lagi ke gue?! Dasar bego!"
Emosi Fia meledak sudah.

"Tap..tapi Fii-"

"Akhirnya karma itu ada ya? Buktinya sekarang dateng ke lo!"

"Fii, tolong maafin aku, aku janji aku ngga bakalan bikin kamu kecewa lagi".

"Bullshit!"

"Dan mulai sekarang jangan ganggu gue lagi Dave!" Teriak Fia sambil lari menuju kamarnya. Meninggalkan Dave di ruang tamu rumahnya.

Tokk! Tokk! Tokk!

"Dek boleh kakak masuk ngga?"

"Masuk aja kak, ngga dikunci kok".

Sreeettt

"Dekkk?"

"Iya, kenapa kak?" Pandangan Fia menuju abangnya.

"Loh kok nangis dek kenapa?"

"Emmm ngga papa kok kak, hemm di depan masih ada Dave ngga kak?"

"Udah pulang dia. Sekarang jawab kakak kenapa nangis? Dave ya?"

"Udah kak aku ngga papa, aku sama dia udah selesai. Aku ngga mau bahas dia lagi"

"Maafin kakak ya dek, kakak ngga bisa jagain kamu". Ucap Vio dan memeluk Fia.

"Iya kak ngga papa, kan kakak dulu di Palembang"

"Yaudah sekarang tidur, besok kan hari sabtu, gimana kita nonton bioskop? Ada film bagus deh".

"Ha? Yang bener kak?"

"Benerlah, yaudah sekarang kamu tidur!"

"Oke deh kak!"

Semoga kamu selalu seceria ini lagi dek. Maafin kakak ngga bisa jagain kamu selama ini. Batin Vio.

🙏🙏🙏

My Cool PradanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang