MCP 15

192 7 3
                                    

Fia merogoh saku roknya dan mengambil jam tangan untuk dipakai, tak lupa dia memasukkan seragam cowok tercuek yang pernah ada di muka bumi ini. Fia pun bergegas untuk sarapan, karena ia tidak mau berangkat dengan terburu-buru.

"Selamat pagi semuaa!" Teriak Fia dengan keras.

"Selamat pagi sayang". Jawab Mama.

"Anak gadis tidak boleh teriak-teriak. Tidak sopan sayang". Sambung mamanya.

"Iya mamaku sayang, nggak akan diulangi ya".

"Emang dasar orangnya ngga jelas". Timpal Vio

"Apaan sih lu kak! Sirik aja".

"Awas aja nggak bakal gue anterin lo". Ancam Vio

"Bodoamat! Emang dari kemaren lo ngga pernah nganterin gue, cuma pas awalnya doang lo dateng sok sokan nganterin gue. Gue udah nyaman sama bus kesayangan wlee".

"Makannya cari pacar sono! Biar ada tukang ojek gratis".

"Sembarangan! Ah udah ahh gue mau sarapan malah diajak ngobrol mulu". Kesal Fia.

Selesai sarapan seperti biasa Fia menunggu bus di halte depan komplek sambil membaca novel kesukaannya.
Namun konsentrasi saat membaca novel buyar, karena klakson mobil BMW hitam yang berhenti di depannya.

"Ishh siapa si ganggu aja. Tapi kok kaya kenal".

Sang empunya mobil membuka kaca mobilnya dan mengisyaratkan Fia untuk naik. Tanpa berfikir panjang Fia pun nurut dan menaikinya, karena dia sangat kenal dengan sang empunya mobil. Ya dia Rama.

"Ngapain sih lo lewat depan komplek rumah gue? Kan arahnya berlawanan sama rumah lo ke sekolah".

"Seragam".

"Ishh kan bisa lo ambil di sekolah. Repot amat idup lo". Ucap Fia sambil memberikan seragam Rama.

"Yang repot gue kenapa lo yang sewot sih". Ucap Rama

"Waww 8 kata. Lebih satu lumayan". Ejek Fia

Rama menepikan mobilnya dan membuka kaos yang dipakainya.

"Ett tunggu! Lo marah sama gue? Lo- lo ma-mau--.. " Ucapan Fia terpotong. Fia menutup matanya dengan telapak tangan.

"Pake seragam"

"Ohh bilang dong. Dasar cowok bar-bar". Kesal Fia yang masih menutup mata dengan tepalak tangannya.

"Udah belon sih?" Sambungnya

"Hmmm".

Fia pun membuka matanya kembali. Setelah itu tidak ada obrolan lagi sampai mereka tiba di sekolah.

"Makasih tumpangannya. Gimana? Seragam lo bersih dan wangi kan? Ya iyalah kan gue yang nyuci. Gue tau lo tipe orang yang suka kebersihan kan? Sama deh kek gue. Byee!"
Setelah mengatakan ucapan unfaedah panjang lebar Fia pergi duluan.

"Dasar cewek aneh". Ucap Rama Lirih.

....

"Pagi ciwi-ciwi alaykuu!". Sapa Fia

"Beneran ini lo Fii? Kok tumben berangkat pagi". Ucap Lina agak mengejek.

"Ihh bukannya seneng lo".

"Ciee yang berangkatnya bareng cogan, mau dongg gueee". Ejek Tini.

"Lo mau? Noh sama si Ripin ijuk sono".

"Malessss gue, yang ada gue ketularan ijuk lagi". Ucap Tini dengan geli.

Fia tidak heran, semua warga sekolah pasti tahu tentang dia berangkat bareng most wanted sekolah mereka yang notabenya adalah anak pemilik sekolah, idaman para hawa. Fia cuek akan beragam komentar warga sekolah. Terutama si bar-bar Jessie.

My Cool PradanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang