Fia POV
Malam ini aku janjian sama sahabat atau bisa dibilang temen curhat aku waktu SMP, berhubung besok hari minggu. Dia Alfia.
Aku ceritain sedikit tentang dia. Alfia itu orangnya baik banget, tinggi, tidak pelit pastinya, hitam manis, cantik banget. Dia selalu kasih suport dan saran ke aku, kita deket banget tapi semenjak SMA jarang ketemu soalnya kita tidak satu sekolah.Di caffe..
"Haii Al!!!" Sapaku semangat sambil meluk Alfi.
"Hai juga Fii!" Balasnya.
"Maaf ya lama, agak macet sih". Kesalku.
"Ngga kok, gue baru nyampe". Jawabnya
"Yaudah lo mau pesen apa? Biar aku yang pesenin". Tawarku.
"Samain aja deh".
"Oke sip".
Tak banyak pembicaraan karena aku sama Alfia lebih sering chat, itung-itung cuma temu kangen aja.
"Al lo pulang dijemput apa gimana?" Tanyaku.
"Iya dijemput bokap, sekalian pulang kerja".
"Ya udah gue ke kasir dulu".
"Oke gue tunggu di luar".
Di kasir..
"Berapa mbak?" Tanyaku kepada mbak kasir 😂
"Di meja?"
"Nomor 5".
"100 ribu mbak".
"Gue aja yang bayar!"
Deg!
Suara itu... . Batin Fia.
Author POV
Fia langsung menoleh ke asal suara itu, wajah berseri Fia berubah datar. Dia, dia orang 1 tahun yang lalu, orang yang meninggalkan Fia, orang yang membuat Fia takut percaya kepada cowok, orang yang membuat Fia kecewa sampai sekarang.
"Ngga usah! Makasih!" Balas Fia, sambil menyodorkan uang.
Fia berlari jalan ke luar cafee menghiraukan panggilan sang cowok itu.
"Lo kenapa Fii? Kok nangis?" Tanya Alfia.
"Ngga kenapa napa". Ucap Fia sambil menghapus air matanya kasar.
"Maaf ya Fii ngga bisa nemenin lo, lo ngga papa kan?"
"Iya gue ngga papa".
"Gue pulang dulu ya bokap udah dateng". Pamit Alfia.
"Iyaa".
"Maaf banget ya Fii, gue buru-buru ada acara sama keluarga, bener kan lo ngga papa?"
"Iya seriusan gue ngga papa".
"Yaudah ya Fii bye!"
Beberapa detik kemudian..
"Fiaa!!!"Fia tetap berjalan tanpa menghiraukan panggilan itu. Sampai tangan seseorang menggenggam pergelangan tangan Fia.
"Apa?!" Tanya Fia dengan ketus.
"Maafin gue Fii. Gue ngga bermaksud-". Omangan cowok itu berhenti.
"Cukup ya Dave! Gue ngga mau denger alesan ngga bermutu lo itu!"
"Gue bener bener minta maaf Fii".
"Setelah apa yang lo lakuin selama setahun yang lalu?! Lo udah bikin gue kecewa banget Dave! Salah gue apa sama lo?!" Fia sedikit terisak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Pradana
Teen FictionTidak ada prolog SLOW UP!! Selamat datang ke cerita pertamaku!!!! Ceritanya ngalir aja Maaf ya sedikit gaje🙏 Baru belajar soalnya😊 Lebih banyak percakapannya HAPPY READING!!!