sadistic love

1.6K 149 70
                                    

"pulang yuk pluem"

pluem mendongak pada fiat yang sudah berdiri di sebelahnya kemudian ikut berdiri. sejak tadi dia memang menunggu fiat untuk pulang bersama.

"sore kak pluem, kak fiat"

frank dan drake menyapa mereka ketika berpapasan. mereka tinggal di dorm sebelah pluem dan fiat.

"kalian mau pulang juga?" tanya pluem

"iya kak"

"tumben cuma berdua?"

"haih kak" seru drake tertawa "kalau kami ramai ramai lagi nanti kakak suruh lari, yang kemarin aja masih kerasa ini"

"makanya jangan sok sok an" sela fiat "kok bisa kalian gabung sama grup itu?"

"kebetulan aja kak kita pas baris sebelahan, terus tukeran nomer dan ya udah, lanjut sampai sekarang"

"kemarin kakak serem banget, beneran" kata frank

"iya kak, jadi ingat jaman sma, kakak kan juga suka tuh nyuruh nyuruh adik kelas" tambah drake

"dia suka nge-bully ya dulu?" tanya fiat "pantes, cocok jadi hazer. udah biasa main perintah"

pluem hanya tertawa menanggapi.

"kak pluem" sela frank ragu

"hmm?"

"ee, minggu ini kakak ada acara?"

"kenapa?"

"mama ulang tahun, kalau kakak ada waktu" frank segera meralat kalimatnya saat melihat raut wajah pluem sedikit berubah "tapi kalau sibuk nggak papa sih kak, nggak masalah kok"

pluem menghela nafas sebelum menggeleng "aku ada acara frank, maaf"

"iya, nggak papa kok kak" jawab frank yang segera membuat drake mengerutkan kening karena siang tadi frank sangat bersemangat mengatakan ingin mengajak pluem datang

"sudah ya" pluem berbelok memasuki gedung dorm nya diikuti fiat yang hanya nelambaikan tangan pada mereka berdua

"frank" drake menepuk bahu frank yang menatap punggung pluem dengan kecewa "kamu nggak papa?"

"nggak papa drake" frank tersenyum samar "mungkin aku terlalu berharap, harusnya aku tahu kak pluem hanya mentoleransi ku dan belum bisa menerima ku sepenuhnya"

"hei, jangan begitu. setidaknya dia sudah mau bicara dengan mu sekarang, sabar saja"

frank tersenyum menganggukkan kepala "makasih ya drake"

"ayo pulang" drake melingkarkan lengannya pada bahu frank

pluem menatap frank dan drake melamgkah pergi dari balik kaca loby dorm.

"sampai kapan kamu mau menghindar pluem?" tanya fiat "bukan salah frank kan, dia sama sepertimu"

"aku tahu, makanya aku menyapanya kan" guman pluem sembari berbalik dan melangkah menuju lift

"apa ini alasannya kamu tidak mau menyukai seseorang?" tanya fiat mengikuti langkah pluem

"siapa bilang aku tidak mau" bantah pluem

"huh? kamu suka seseorang? kok aku baru dengar, siapa?"

"aku bilang kalau kamu juga bilang"

"aku tidak suka dengan siapapun"

"dan aku anak perdana menteri" sahut pluem acuh menekan salah satu angka dalam lift.

pluem mendongak menatap angka yang tertera dalam lift terus berganti, tidak mendengarkan fiat yang menggerutu pelan, melanjutkan kalimatnya ringan

squareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang