tunnel of love

1.2K 147 55
                                    

chimon menemukan pluem berdiri sembari tersenyum kepadanya begitu membuka pintu kamar.


"sudah siap, ayo"

pluem mengulurkan tangannya pada chimon yang menyambutnya karena melihat fiat yang sedang berdiri menunggu di depan pintu kamarnya sendiri.

"ngapain kakak ke kamar mon segala sih, kan ntar juga mon lewat di depan kamar kakak"

dorm kamar chimon berada di lantai yang sama dengan pluem dan fiat. hanya saja letaknya di ujung koridor sehingga jika dia hendak keluar menggunakan lift pasti akan melewati kamar fiat dan pluem yang letaknya bersebelahan serta tidak jauh dari lift.

"ya kamu di tungguin lama gak lewat lewat, fiat udah ribut tuh, takut kak oaujun nunggunya kelamaan"

"eh, nggak, enak aja" sela fiat "bohong mon, dia sendiri yang bilang mau jemput kamu, soalnya kita satu dorm jadi dia nggak bisa kayak anak lain yang jemput pacar kalau mau kencan, makanya dia tadi buru buru lari ke kamar kamu begitu baca pesan kamu udah mau keluar"

"jangan dengerin fiat mon, dia udah ribut terus sejak dapat pesan kalau kak oaujun udah nunggu di bawah"

chimon hanya tertawa sopan mendengarkan pluem dan fiat yang saling tuduh.

hari itu, untuk mengganti dobel date yang gagal sebelumnya, akhirnya mereka sepakat untuk pergi main bersama. pluem dan fiat baru saja menyelesaikan ujian dadakan selama seminggu ini, tampaknya semua dosen sepakat untuk memberi surprise kuis di minggu yang sama untuk mahasiswa tingkat empat, sehingga akhirnya di akhir minggu mereka berdua memutuskan untuk pergi main sekalian refreshing.

"kak"

fiat berlari kecil menghampiri oaujun begitu pintu lift terbuka dan melihat oaujun sudah duduk menunggu mereka di lobby.

"hei" sapa oaujun kemudian mencium kening fiat "langsung berangkat atau kalian mau makan dulu?"

"langsung aja kak, tadi kita udah sarapan kok, lagian ntar sampai di sana kan juga pas makan siang. makan di sana aja sekalian" kata pluem

"iya, ntar makan siang di sana aja dulu baru jalan jalan" sahut fiat menyetujui usul pluem

"oke kalau gitu, ayolah" oaujun berjalan lebih dahulu menuju mobilnya.

"kak, kita mau kemana kali ini?" tanya chimon saat mereka sudah di perjalanan

"akuarium, tenang aja mon, kakak udah pastiin kali ini nggak ada even apapun, jadi aman dari balon"

chimon memukul lengan pluem yang tertawa mendengar jawaban oaujun

"aduh, kok kakak yang di pukul, yang ngomong kan kak oaujun" pluem mengusap lengannya

"biarin, siapa suruh kakak ketawa, lagian yang dekat kakak"

fiat hanya tertawa sembari menoleh  ke belakang mendengar protes pluem pada chimon. tersenyum saat melihat pluem yang berusaha membujuk chimon agar tidak merajuk. fiat memperhatikan ekspresi pluem yang tampak senang.

oaujun ikut tertawa, meski pandangannya lebih fokus pada jalan di depan karena dia menyetir, namun oaujun sempat melihat sekilas interaksi pluem dan chimon yang duduk di kursi belakang melalui kaca spion di tengah. oaujun juga menyempatkan diri beberapa kali melirik fiat yang duduk di sebelahnya.

seperti perkiraan pluem, mereka sampai di tempat tujuan tepat saat waktu untuk makan siang. sepakat untuk mengisi perut terlebih dahulu sebelum berjalan jalan, mereka melangkah menuju arena food court.

"fiat mau apa? biar kakak yang pesan"

"terserah kakak aja, apa aja boleh"

"oke, pluem?"

squareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang