one love

1.3K 145 68
                                    

"itu pluem nggak papa tuh?" tanya oaujun menutup pintu kamar fiat.

"ya, dia bilang mau diselesaikan sendiri" jawab fiat acuh

"ya udah, ini kakak taruh sini ya"

oaujun menaruh tas yang berisi perlengkapan milik fiat. fiat lupa membeli nya karena terlalu fokus pada pluem yang berada di rumah sakit.

setelah mendrop pluem di depan dorm tadi mereka pergi lagi untuk membelikan makanan untuk pluem. awalnya pluem mengusulkan agar mereka makan sekalian saja diluar tetapi fiat menolak usul pluem karena berniat sekalian belanja kebutuhan nya yang sudah habis dan pluem masih butuh istirahat.

"kalau gitu sudah ya, kakak pulang dulu" oaujun menghampiri fiat untuk mencium kening fiat kemudian berbalik pergi

"kak" fiat menyambar ujung kaos yang dikenakan oaujun, membuat oaujun mengurungkan langkahnya

"ya?"

"let's talk"

oaujun menghela nafas sebelum mengangguk dan duduk di sebelah fiat

"ada yang mau kakak tanyakan?" kata fiat memulai

"hmm, gamana ciuman pluem? sama kakak bagus siapa?"

"kak?!"

"jawab aja, kakak memang mau nanya itu kok"

"siapa ya, nggak tahu. tapi fiat lebih suka kakak"

oaujun tersenyum senang dan sedikit menunduk agar bisa mencium fiat. menghapus jejak yang mungkin masih di tinggalkan pluem

"fiat bener nggak ngerasa apapun saat sama pluem kan?" bisik oaujun

"katanya tadi kakak percaya sama fiat"

"buat jaga jaga. siapa tahu tiba tiba fiat dapat pencerahan perasaan yang selama fiat tidak sadar"

fiat meninju perut oaujun "fiat marah nih kalau kakak ngomong gitu"

"hmm, maaf" oaujun meraih fiat dalam pelukannya

"fiat tahu hati fiat kak" guman fiat memejamkan mata, menyamankan diri dalam lindungan lengan oaujun "dan di sana cuma ada kakak"

"kamu sekarang pinter ngomong manis ya dek, padahal dulu pedes semua tiap kakak tanya"

"habis kakak kepo banget sih sama urusan fiat, nanya mulu, kan nyebelin"

"tapi kalau kakak nggak kayak gitu kan kakak nggak bakal dapat perhatian fiat"

"terus kenapa kakak diem aja, kalau fiat nggak ngomong pasti kakak juga nggak bakalan maju kan"

"yah, kakak minder kalau sama pluem. kamu deket banget sama dia, kamu juga sering cuek kalau kakak ajak ngobrol, makanya kakak nggak yakin, apalagi kakak tahu kalau pluem selalu merhatiin kamu..."

fiat mendongak sedikit memajukan tubuhnya dan mencium oaujun yang masih belum selesai protes mengenai sikapnya dulu agar diam

"kakak suka kalau fiat agresif gini, jarang jarang soalnya" kata oaujun saat mereka memberi jeda untuk menarik nafas

"apa sih kak. udah ah kalau gitu"

"jangan dong, kakak masih kangen sama fiat"

"kan tiap hari juga ketemu kak"

"kangen berduaan sama fiat" ralat oaujun

"apaan sih kak" oaujun tersenyum melihat wajah fiat yang berubah warna

"hari ini kakak tidur sini boleh ya?" tanya oaujun sembari mencium bahu fiat kemudian berpindah pada leher fiat

"kak"

squareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang