oaujun terbangun saat mendengar suara ketukan di pintu, mengatakan dia yang akan melihat siapa ketika fiat berguman malas. oaujun hanya sempat menyambar celana panjangnya dan memakainya sembari berjalan karena siapapun yang mengetuk tampaknya tidak bisa bersabar.
"ah, pluem. ada apa pagi pagi?" tanya oaujun saat melihat pluem sudah berdiri dengan pakaian rapi. berbeda dengannya yang topless, apalagi fiat yang masih nyaman di bawah selimut
"ini hampir jam sepuluh kak" pluem memastikan angka dalam jamnya "sorry ganggu, tapi aku butuh buku teks yang di pinjam fiat minggu lalu"
kepala fiat muncul dari bawah selimut bersamaan dengan saat oaujun menoleh ke arahnya
"di atas meja, kemarin mau ku kembalikan lupa gara gara kamu masuk rumah sakit"
oaujun mencari buku yang dimaksut sesuai petunjuk fiat, sementara pluem hanya bersandar pada pintu sembari berbicara dengan fiat. senyum iseng terukir di wajahnya.
"rough night?"
"diam, kamu pikir gara gara siapa"
"untung aku tidur di kamar chimon semalam"
"brisik, pagi amat sih, bukan nya hari ini kelas mulai siang"
"ya, aku kan ada ujian susulan gara gara di opname kemarin, ah jadi ingat pinjemin catatan sekalian"
"ambil buku yang warna hijau sekalian kak sama biru, di laci atas kayaknya"
oaujun membuka laci, menunjukkan dua buku pada fiat dan memberikannya pada pluem setelah mendapat konfirmasi benar itu yang dimaksut.
"thanks, ntar siang masuk kan, kukembalikan nanti ya" pluem memasukkan ketiga buku yang diterimanya ke dalam tas
fiat hanya berguman sebelum kembali menghilang di balik selimut. oaujun masih memperhatikan pluem berkutat dengan tasnya
"kamu beneran udah nggak papa pluem, kenapa nggak istirahat sehari dulu, baru kemarin kamu keluar rumah sakit langsung masuk kampus"
"nggak papa kak, udah nggak papa kok" pluem menghentakkan kaki kirinya beberapa kali sebagai bukti, membuat fiat kembali berteriak dari balik selimut
"pluem!! jangan di gituin"
pluem hanya tertawa, namun tawanya segera hilang saat melihat ekspresi oaujun yang masih memperhatikan lututnya dengan cemas
"beneran kak, udah nggak papa kok" pluem tersenyum
"hmm"
"ya udah kak, pluem berangkat dulu, ntar telat"
"pluem" oaujun mencegah pluem berbalik
"ya?"
"kamu bisa bicara denganku juga, kamu tahu itu kan? bukan karena aku dengan fiat atau senior mu, tapi karena aku temanmu juga. I care about you"
pluem berkedip menatap oaujun yang tersenyum padanya bahkan fiat kembali menurunkan selimutnya untuk melihat setelah mendengar kalimat oaujun
tersenyum, pluem mengangguk paham.
"thanks kak" kata pluem pelan sembari menundukkan kepala, menyembunyikan senyumnya yang semakin lebar
entah kenapa pluem merasa senang
"your welcome" oaujun mengulurkan tangan, mengacak rambut pluem.
fiat yang melihat reaksi pluem ikut tersenyum sesaat sebelum bersuara untuk meringankan suasana
"udah buruan sana pergi, ngapain malah malu malu sama kak oaujun"
"jeles?" sahut pluem sembari memeluk oaujun yang hanya tertawa untuk menggoda fiat
KAMU SEDANG MEMBACA
square
Fanfictionpluem have a crush on his bestfriend who already like someone else. Knowing how hard it's feel, as a good friend, he decided to buried his feelings and help his friends to pursue his love. another au short story with pluem.