12 - Spot jantung!

60K 4.7K 172
                                    

well, masih ingat Rio mahoannya Kinu dan Mariska? mereka muncul di kondangan part satu.

~

Vezia menelan paksa makanan yang ada di dalam mulutnya, "Lo kenapa sih?" tanyanya heran pada Mikha.

"Gue-nggak-jadi-nginap-di-hotel!" tandas Mikha penuh penekanan.

"Terus lo nginap di mana? Di rumah gue? Ogah! Pulang lo berdua ke Jakarta!" tukas Keanu cepat. Bisa dirampas waktu istirahatnya kalau ada dua babon betina di rumahnya.

"Nu! Lo kok tega banget sih, kalo gue kenapa-napa karena Mikha kecapean nyetir gimana?" hardikan Vezia berhasil membuat Keanu bungkam.

Tumben bener tuh cewek otaknya jalan, Keanu membatin.

Sejurus kemudian Vezia berpaling pada Mikha, "Lo kenapa sih Mikh, tadi aja semangat banget mau nginep di hotel sekarang malah berubah pikiran."

Mikha mengacak-acak rambut pendeknya secara frustrasi lalu meminum kopi Keanu tanpa izin dan itu membuat wajah pemiliknya makin keruh seperti kubangan sop ayam.

"Sebenarnya gue nginap di hotel itu biar bisa punya kamar sebelahan sama Rio, udah capek-cape gue stalking sana-sini, udah capek-capek gue ngedapetin alamat hotelnya Rio. Eh pas nyampe sana ternyata dia ngeliat gue terus dia langsung masuk ke kamarnya. Gue kirain mau istirahat di dalem, nggak taunya malah keluar bawa koper buat checkout. Pas gue Tanya kenapa dia pergi, katanya dia males deket-deket gue, mending nginap di rumah neneknya sekalian."

Tawa Keanu kontan menyembur. Perihal Mikha yang cinta mati sama Rio sepertinya seantero jagat raya sudah tau, perempuan itu kerap kali mengumbar perasaannya di intsagram tanpa tau malu. Maklum saja, moto hidup Mikha itu cinta ditolak drama instagram bertindak. Alhasil puluhan ribu followers Mikha mendadak jadi pasukan FBI, kemanapun Rio pergi pasti ada saja agen Mikha yang auto lapor.

Keanu jadi curiga jangan-jangan resepsionis hotel itu followers-nya Mikha. Mendadak ia teringat omongan Rio tempo hari, "Mikha itu memang cantik, selebgram milenial, banker, keluarganya kaya raya. Tapi sori aja gue butuh cewek yang kelakuannya normal, bukan mahluk abal-abal yang otaknya sisa separoh kayak onoh. Men, masa dia pernah nyuruh gue nabung sperma di perut dia terus didepositokan sembilan bulan dan jadilah koko kruch?! Gila nggak tuh?!" Keanu ingat jelas bagaimana tampang stessnya Rio kala itu, benar-benar sinting.

"Lagian lo udah ditolak Rio berkali-kali, masih aja dikejar. Kayak nggak ada cowok lain aja," cibir Vezia.

"Yang namanya cinta itu nggak kenal kata menyerah!" balas Mikha diplomatis.

"Halahh! Kalo ada cowok ganteng juga mata lo nempel kayak magnet!"

"Gimana sih, Vey, liat cowok ganteng doang kan nggak dosa. Makanya gue butuh Rio buat memagari penglihatan gue."

Keanu kontan menyanggah, "Semakin lo kejar-kejar Rio kayak orang gila, semakin dia lebih baik mati dari pada sama lo," timpalnya dengan tampang cuek.

"Lo kok jahat banget sih, Nu!" Tampang Mikha semakin kecut. "Yang jelas kalo Rio nggak nginap di hotel, gue juga nggak!" ultimatumnya.

Seketika Vezia menoleh pada Keanu, sontak Keanu pura-pura tiak lihat. Ooh my, perasaannya nggak enak. Apalagi saat Vezia menjatuhkan tangan di lengannya, rasanya seperti disengat listrik dan membuatnya ingin meledakkan diri.

"Nu, lakukan sesuatu dong!" paksa Vezia.

Keanu menggeleng cepat dengan tampang super enggan. "Gue nggak ikutan."

Vezia menatap Keanu tajam. "Pokoknya lo harus nyuruh Rio buat ngumpul bareng kita malam ini jam tujuh, kalo nggak gue bilangin ke Tante Elisa kalo di sini lo punya lemari sarang kondom! Gue aduin lo hobi nyelup sana-sini!"

Endorphins in YOU (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang