32 - Selamat Tinggal Keanu

43.3K 3.3K 162
                                    

Kalian tau nggak, tokoh favoritku di cerita ini bukan kinu atau vevey, tapi natasha.

~

"Lo yakin sama keputusan lo?" pandangan Keanu mengekori langkah Natasha yang masuk ke dalam kamar di rest area-nya, untuk menggambil hoodie merah muda yang tergantung di balik pintu.

"Mungkin maksud Mikha nggak kayak gitu." Keanu bersandar pada dinding. Ah, rasanya percuma meluruskan niat Mikha, karena sepertinya Mikha memang ingin Natasha menjauh. Keanu sendiri merasakan aura-aura tidak suka dari Mikha saat mereka berempat mengobrol bersama kemarin pagi. Meskipun tidak secara terang-terangan, tetapi kesan tidak suka itu tersirat jelas saat Mikha mengungkit kenapa Vezia kalah dari Natasha, apalagi saat menilai Keanu tidak pantas.

Mikha cerita pada Natasha tentang pertengkaran ia dan Vezia semalam. Dengan seenaknya Mikha meminta Natasha menjauhi Keanu karena Vezia berpikir Keanu dan Nat memiliki hubungan khusus. Padahal menurut Keanu kenapa tidak Mikha saja yang menjelaskan pada Vezia bahwa ia dan Nat tidak memiliki hubungan apa-apa, bukannya kemarin pagi Keanu sudah menyatakan hal itu?

Keanu memijat pelipisnya, ia jadi merasa tidak enak pada Nat karena terbawa-bawa masalah pribadinya. Kenapa pula Mikha harus berkata seperti itu? Rasanya Keanu ingin memaksa Mikha minta maaf pada Nat sekarang juga, tapi memangingat Mikha adalah sepupu Vezia, wajar saja jika Mikha membela sepupunya.

Keanu mengamati Natasha yang membungkuk untuk memasukkan sepasang sepatu keds yang pernah dipakai untuk jooging bersamanya ke dalam plastik hitam.

"Nat ...." Keanu tak tahu harus bagaimana melanjutkan kalimatnya. Kedatangan Natasha yang mendadak pagi ini dan keputusan gadis itu untuk pamit dari kehidupan Keanu benar-benar membuatnya hilang akal. Semalam ia meninggalkan Vezia dan kini Natasha yang meninggalkannya. Apa semua ini karma atas perbuatannya?

Saat Natasha berdiri menghadap Keanu, gadis itu hanya mengukir senyum di bibirnya. Sebuah senyum yang ketika terbit begitu indah direkam ingatan, tetapi tak memiliki arti bahagia karena tak ada binar yang memancar dari matanya.

Rasa tidak nyaman mencekat helaan napas Keanu. Niat awal hanya ingin mencari pelarian–ya, sebuah niat yang brengsek–tetapi berujung menambahkan luka baru pada gadis itu, apalagi sekarang Keanu sudah tahu problema hidup Nat yang rumit.

"Wajar kalau Mikha minta gue menjauh dari lo, dia pasti tahu reputasi gue sebagai perebut suami orang." Ucapan Nat membuat Keanu teringat ucapan Rio saat di pesta pernikahan mariska "Jangan dekat-dekat sama dia kecuali lo tahan banting, hidupnya kontroversial."

"Tapi itu nggak benar, Nat. Kenapa lo nggak klarifikasi ke media-media yang gosipin elo kalau suami orang yang lo rebut itu sebenarnya pacar lo, malah istrinya yang ngerebut dia dari lo. Laki-laki itu nggak bahagia dengan pernikahannya dan datang lagi ke elo yang masih mencintai dia."

Celotehan Keanu membuat tawa sumbang Natasha merambat ke udara. Yeah, Keanu bahkan merasa konyol menjabarkan problema hidup Nat yang terlalu sinetron. Sewaktu Nat memberitahunya pun ia pikir jalan cerita seperti itu hanya ada di sinetron mamanya.

"Gue udah capek sama semua drama itu, Nu. Rasanya pengen pergi yang jauh aja. Enough, it's enough. Kalaupun gue jelasin, orang-orang pada nggak akan percaya because they believe what they want, not the truth." Sambil menenteng jaket dan plastik berisi sepatu, Natasha berjalan mendekati Keanu. "Maaf ya, Nu, sebenarnya gue udah tau kalau dari awal gue berpotensi merusak nama baik lo, atau bahkan reputasi nyokab lo, tapi tetap aja gue nggak menjauh karena lo teman ngobrol yang asik. You just stay and never judge me."

Keanu memandang Natasha lekat-lekat. Gadis itu merupakan gambaran yang tepat tentang hakikat tidak ada manusia yang sempurna. Natasha nyaris memiliki segalanya, kekayaan, prestasi, dan kecantikan bagai sesosok dewi. Namun, Sang Pencipta memberinya lika-liku hidup yang berdasar pada emosi terindah manusia yaitu kasih sayang.

Mendadak ia teringat obrolan mereka sewatu Keanu mengantar Natasha sehabis makan malam dari rumahnya.

"Makasih ya, Nu, udah ngundang gue makan malam di rumah lo. Tadi itu seru banget, keluarga lo rame banget." Keanu ingat jelas tawa renyah Natasha malam itu, terlebih saat ia menoleh ada binar yang menyala pada sepasang mata yang biaranya redup itu. "Jadi kayak gitu ya rasanya punya keluarga utuh."

Claudia Natasha Prasaya, seorang putri konglomerat yang memiliki image negatif di mata publik, padahal dia tidak pernah mengagungkan kekayaannya karena segala hal yang dinginkannya begitu sederhana, yaitu dicintai.

"Lo nggak perlu minta maaf, lo nggak ngerusak apapun di hidup gue. Justru gue yang harus minta maaf ke elo. Nat ... gue nggak keberatan kalau kita berteman."

"Nu, orang kayak gue ini bisa serakah dengan sangat egois. Mungkin saat ini gue puas cuma temenan sama lo, tapi besok-besok gimana kalau gue nuntut status yang lebih dari itu?" Natasha menggeleng pelan. "Gue nggak mau, Nu. Lebih baik gue pergi sekarang karena gue tau sejak awal hati lo bukan buat gue dan kita nggak lebih dari sekedar pelarian masing-masing."

Kalimat Natasha justru membuat Keanu sadar bahwa dia juga berada dalam golongan orang serakah itu.

Natasnya menatap lekat Keanu, seolah tengah menyelami kedalaman lensa biru gelap milik pria di hadapannya. "Gue cuma mau lo sadar kalau orang yang terlanjur pergi nggak akan bisa kembali ke tempat semula. Siapapun itu di hati lo, kejar dia sebelum benar-benar lepas dari genggaman lo." Kemudian Natasha meraih rahang Keanu dan menyatukan bibir mereka, dapat dirasakannya tangan Keanu yang merengkuh pinggangnya ketika membalas ciumannya. Lamat-lamat kepingan memori bergulir bersama emosi yang berkecamuk resah, segalanya tentang keceriaan pada siang yang cerah dan kenyamanan dalam malam yang tenteram.

Lalu, ketika ciuman mereka terlepas, runtuh pula segala pigura kenangan yang sempat tersemat sebagai endorfin di hati Natasha. "Selamat tinggal, Keanu." bisikan parau Natasha mengalun setipis hembusan napas.

Senyum tipis yang tersemat di bawah sepasang mata sendu pada paras Natasha menjadi potret terakir yang tertangkap mata Keanu sebelum gadis itu berbalik pergi meninggalkan Keanu selubung bisu.

Keanu terduduk di sofa dengan kepungan spekulasi yang berkisruh dalam kepalanya, Kemudian menatap perginya mobil Natasha melalu jendela. Inilah titik di mana segalanya semakin buruk. Ah, rasanya seperti pecundang.

Tak ada seorangpun di sisinya.

Keanu menghela napas berat kemudian berjalan ke dapur dan menenggak segelas penuh air putih. Ia tidak bisa terus-terusan kacau seperti ini, harus ada penyelesaian sebelum kewarasannya benar-benar hilang. Lantas ia keluar dari rest room-nya, menuruni tangga menuju area café. Namun, saat di tengah perjalan, langkahnya terhenti ketika melihat seorang wanita berjalan masuk.

Melihat wajah Carissa, sisa-sisa kebencian menguar dalam dirinya.

"Keanu, setelah gue pikir-pikir ... gue nggak nyembunyiin ini terus-terusan dari lo. Mungkin lo bakalan sakit hati atau ngamuk-ngamuk dengar penjelasan dari gue, tapi lo berhak tau jawaban dari pertanyaan lo semalam."

__TBC__

Tinggal konflik terakhir sebelum tamat nih.

makasih buat semua yang udah baca

Cheers,

Nicazalia (6/13/2020)

Endorphins in YOU (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang