5 - Majalah Dewasa?!!

87.1K 5K 83
                                    

Almost 11 years ago.

Deru kendaraan bermotor berangsur hilang di bawah kanopi parkiran sebuah rumah bertingkat dua bercat putih. Seorang remaja laki-laki beseragam futsal melepas helm-nya kemudian meraih sepatu futsal yang ia gantungkan di motor. Sambil menenteng sepatu futsal dengan ransel bermuatan penuh yang tersampir di punggungnya, ia berjalan memasuki rumahnya.

"Eh ... Mas Keanu udah pulang, main bola dulu ya, Mas? makanya sore banget pulangnya." Bi Marni, Asisten rumah tangga yang sedang menyapu ruang tamu, menyambut Keanu dengan logat jawanya yang khas.

"Iya, Bi." Keanu mengedarkan pandang sejenak ke dalam rumahnya yang terlihat luas karena desainnya tak begitu banyak sekat, "Mama sama Kimmy lagi pergi, Bi?"

"Iya Mas, Dek Kimberly lagi nemenin Ibu syuting iklan."

Memiliki Ibu seorang Elisa Rusady yang sering wara-wiri di layar kaca, membuat Keanu jarang bertemu Ibunya. Dia tidak seperti adiknya, Kimberly, yang suka menjadi spotlight meski masih berumur tujuh tahun. Keanu sendiri risih jika bertemu kamera, sudah bukan satu dua kali ia ditawari menjadi artis, tapi semuanya dia tolak. Lagi pula orang tuanya tidak memperbolehkan, Ibu dan Ayahnya ingin dirinya fokus pada pendidikan. Lain halnya dengan Kimberly, meskipun Ibunya masih belum mengijinkan, tetapi melihat bakat adiknya mungkin Ibunya akan memberi restu kelak.

Tapi satu aja yang jadi artis udah bikin repot, apalagi dua, keluh Keanu dalam hati.

Menjadi anak orang terkenal memang banyak suka dukanya. Sukanya tentu saja ia bangga karena ibunya dikenal hampir seluruh Indonesia, dukanya? Wah ... menurutnya lumayan banyak. Rumahnya kerap kali didatangi tim acara infotainment untuk meliput mulai dari kegiatan sehari-hari sampai iklan endorse di sekmen infotainment.

Ia juga sangat malas membawa teman-temannya ke rumah, mereka pasti kepo dengan Elisa Rusady. Pernah waktu SMP, ia membawa teman sekelasnya ke rumah untuk mengerjakan tugas dan kebetulan ibunya ada di rumah. Bukannya mengerjakan, mereka malah foto-foto dan mengobrol dengan ibunya. Belum lagi teman-temannya yang minta nomor telepon aktor atau artis favorit mereka yang main di satu sinetron dengan ibunya, rasanya pengen ia lempar ke hutan amazon aja tuh orang.

"Oh iya, Mas, tadi Bapak telfon, nanyain Mas Keanu kenapa hp-nya mati. Terus Bibi inget tadi pagi Mas Keanu bawa-bawa sepatu bola, jadi bibi bilang aja mungkin lagi main bola."

"Hpku memang lagi habis batrai, Bi. Papa tadi ngomong apa?"

"Nggak ada, cuma nanyain pas pulang nanti mau dibawain apa dari Melbon."

"Melbourne? Oke, Bi, nanti aku hubungin papa lagi." Keanu mengangguk singkat, mengerti bahwa ayahnya memang sering menghubungi meski sekadar menanyakan kabar.

Thomas Martin, ayahnya, merupakan pilot yang memiliki rute penerbangan Internasional. Ia tidak bisa sesuka hati menghubungi ayahnya mengingat Sang Ayah lebih sering berada di aera luar jangkauan, karena itulah ayahnya yang lebih sering menghubunginya.

"Mas Keanu mau makan dulu atau mandi dulu?"

"Mandi dulu aja, Bi."

Menaiki tangga, Keanu mengamati deretan foto yang mengabadikan momen keluarganya. Ada foto ketika mereka sedang berlibur ke Bali, berfoto dengan latar menara Eifell, menara Pisa, bermain sky di Switzerland, dan kenangan manis lainnya. Meskipun mereka semua sama-sama sibuk, tetapi keluarganya tetap harmonis karena selalu memiliki waktu berkumpul yang berkualitas. Sebab itulah media infotaiment mengagungkan keluarga Elisa Rusady sebagai panutan, tidak seperti artis lain yang cepat bubar jalan.

Endorphins in YOU (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang