20 - Night With Stranger

52.3K 3.2K 156
                                    

maaf banget updateannya lama, sebenernya mau update rabu tapi takut flownya rusak kalo chapter flashback ini dibagi dua akhirnya dilanjutin sampe 2900word wkwk.

part ini panjang dan malah kayak cerita baru. sebelum baca vote dulu yuk

Warning!!!
Sebaiknya tidak dibaca pas puasa. Lol😂
~

Bulan dua belas pada akhir tahun lalu.

Agaknya hujan sedang rajin-rajinnya menyapa kota bandung di penghujung tahun ini. Langit yang seharusnya cerah pada jam buka Endhorphine café & lounge, kini tampak gelap dikuasai mega mendung yang menjatuhkan rintik sejak beberapa jam lalu.

Suasana café dengan meja-meja kayu persegi itu tampak lengang, tak terlihat seorangpun menduduki kursi kayu dan sofa maroon yang merapat di dinding putihnya. Hanya tampak beberapa pelayan yang sedang mempersiapkan menu atau sekadar merapikan peralatan. Sedangkan bos mereka, Keanu Julian Martin, tengah berdiri di depan meja bar sambil mendiskusikan sesuatu dengan manager café bernama Pandu.

Ditengah kesunyian dalam kepungan bunyi luruhan air yang menghunjam daratan, tiba-tiba pintu café terbuka disusul masuknya seorang gadis dengan langkah tergesa. Wanita berambut panjang berwarna coklat pasta itu mengusap air  yang melumuri lengannya sembari berjalan menuju salah satu kursi di area tengah.

Percayalah, siapapun yang melihat gadis itu pasti terjangkit sihir wajahmu mengalihkan duniaku. Terbukti seluruh pegawai café yang melihat ke arahnya langsung menghentikan aktifitas sejenak.

Breathaking beauty, mungkin itu kategori yang cocok untuk gadis yang memiliki bingkai rahang oval dengan sepasang mutiara hitam yang bersemayam di dalam kelopak matanya. Gadis bertubuh tinggi itu mengenakan tank top longgar berwarna salem yang memamerkan kulit cerahnya dan bagian bawah tank top tersebut dimasukkan ke dalam celana baggy pants berwana coklat yang menggantung di pinggang rampingnya. Sungguh sebuah rejeki di pagi yang mendung bagi pria-pria di dalam sana.

"Kalau bukan artis, pasti selebgram ini, bos. Sebelas duabelas sama Pevita pearce itu," bisik Dani, salah satu pelayan yang muncul secara gaib di antara Keanu dan pandu.

"Dilarang menggosipkan pelanggan, kecuali pas orangnya sudah pulang." Kelakar Keanu sambil memukul pelan bahu Dani dengan buku menu di dekatnya. "Layanin sana, Dan."

"Siap, bos!"

Meski gadis tadi sangat memikat dari segala sisi, tapi sepertinya belum mampu merebut seluruh atensi Keanu karena fokus pria itu masih terpusat sepenuhnya pada forum diskusi kecil dengan Pandu.

"Jadi susah juga ya, Ndu." Dahi Keanu berkerut memikirkan sesuatu, jemarinya tanpa sadar mengetuk-ngetuk permukaan meja bar. "Kalau begitu nanti aku acoba temui Arya, siapa tau dia punya rekomendasi supplier yang bagus."

"Oke Bos, tapi jangan terlalu dipaksakan, nanti takutnya malah nggak sesuai. stok kita masih bisa tahan sampai tiga hari kedepan, Bos," tutur Pandu.

"Iya, Ndu. Aku pasti lebih hati-hati kali ini."

Awalnya Keanu ingin langsung pergi, tapi hujan di luar membuatnya teringat pada boomber jacket maroon-nya yang tersampir di kursi café paling pojok pasca sarapan pagi tadi. Saat Keanu berjalan menuju jaketnya, masuklah sekelompok pemuda ke dalam café dan disusul oleh seorang wanita yang sepertinya bukan bagian dari kelompok itu.

Tepat ketika Keanu meraih jaketnya, tiba-tiba suatu kehebohan terjadi di dalam café. Suara siraman air disusul pekikan wanita membuat Keanu memutar pandangannya ke sumber keributan. Di area tengah tampak gadis berambut coklat pasta tadi habis disiram dengan teh hangat pesannannya sendiri oleh perempuan yang baru saja masuk.

Endorphins in YOU (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang