3. Pertemuan

62 8 6
                                    

Malam yang indah ini Ratna berada dihalaman rumah yang cukup besar dan rumah mewah dengan nuansa klasik. Ratna tidak melihat tanda-tanda kehidupan, rasa penasaran pun muncul dibenaknya.

Ratna melangkahkan kakinya untuk memasukin rumah besar itu. Sangat pelan dan hati-hati, sesampainya di dalam suasana masih sama tidak ada kehidupan hanya ada properti rumah yang tersusun rapih dan terlihat indah.

Ratna melangkah lebih jauh , menaiki tangga kayu yang mengeluarkan suara decitan. Ratna penasaran dengan kamar yang berbau menyengat, lalu Ratna membuka dengan perlahan pintu kamar itu "Ciiiiiiittt...., Daaauurrr!!!!" ada bunyi benda jatuh yang sangat keras dari lantai satu.

Semua lampu padam, Ratna berada di tengah kegelapan. Jendela besar didekat Ratna terbuka dengan angin yang bertiup kencang membuat gorden besar itu melambai lambai mengeluarkan bunyi. Ratna hanya berdiri tegang tubuhnya mulai bergetar ketakutan. Lalu ada suara langkah kaki yang mendekatinnya, suara langkah itu terdengar ngilu ditelinga Ratna menambah ketakutannya.

Jantung Ratna berdebar dengan kencang, ia melawan rasa takut dan memberanikan dirinya untuk bertanya, "Si...siapa di..sana? Ma..mah! Ba..pak!" ucap gemetar Ratna dengan susah payah. Langkah itu semakin dekat, Ratna berjalan mundur perlahan.

"Aaaaakkhhh...." jerit Ratna yang terjatuh kebelakang. Langkah kaki itu berhenti bersamaan dengan angin yang bertiup. Lalu ada tetesan yang mendarat dipundak Ratna "Apa ini? Baunya amis... Jangan-jangan ini da..da..daraaaaahhh?!!!" teriak Ratna gemetar seraya berlari kencang.

Saat Ratna menuruni tangga ada sesosok orang yang membawa lentera. "Siapa kamu?" tanya Ratna sambil menyipit kan mata. Lentera itu padam dan lampu dirumah itu menyala, memberikan sedikit penerangan.
"Ini sangat aneh, dimana Akuu.." ucap Ratna seraya merengek.

Ratna merasa ada orang dibelakang nya, Ratna pun berputar dengan perlahan dengan nafas dan jantung yang menggebu.
"Aaakhhkkkk..... Siapa kamu?!" teriak Ratna kaget dan terjatuh kelantai kusam nan dingin itu.
 
Ratna memperhatikan pemuda di depannya yang menjulurkan tangan nya untuk membantu ia berdiri. "mari! Berdirilah" ucap pemuda itu dengan senyum yang terukir manis diwajah pucatnya. Ratna menggapai tangan itu dengan ragu dan gemetar, mata Ratna terbuka sempurna merasakan tangan itu... sedingin es di Atlantik.

❄❄❄❄

Kriiiiiingg.....kriiiing....kriiiinnggg...

Suara alarm yang nyaring tuh mengembalikan Ratna ke dunia nyata. "Aaaakkh...!" Teriak pelan Ratna dengan mata  yang terbuka sempurna, ia langsung terduduk dari posisi tidur nya. Ratna mengumpulkan nyawa, melihat sekeliling kamar yang ternyata tidak ada orang selain dirinya.

Tetapi pas Ratna memfokuskan pandangan ke dekat lemari pakaian, ada seorang pemuda yang Ratna lihat dimimpi tadi dia masih tersenyum manis kearah Ratna.

Saat nyawa Ratna sudah tersadar betul sontak dia berteriak kencang yang membangunkan orang rumah.

Mamah Ratna langsung ke kamar anak keduanya itu. Mendapati anaknya sudah bergetar dibalik selimut hangatnya.

"Ada apa dek?" ucap Mamah khawatir dengan kondisi anaknya yang tidak seperti biasa.

Ratna yang mendengar suara Mamahnya, pelahan dia keluar dari selimut itu. Lantas Ratna yang melihat Mamah didepannya, ia langsung memeluk dengan erat.

Mamah Ratna bisa merasakan ketakutan yang dialami putri bungsu nya itu. Mamah pun membalas pelukan itu mengusap rambut panjang bergelombang itu dengan lembut.

Mamah Ratna melepas pelukan itu dengan pelan, "Tenang, sekarang cerita sama Mamah!" ucapnya lembut untuk menenangkan putrinya.

Ratna pun menceritakan semua yang dia alami. Mamah tersenyum menanggapi ceritanya, "Tenang aja itu hanya mimpi Dan kebetulan terbawa kedunia nyata, nggak usah takut." ucapnya seraya mengusap rambut panjang anaknya itu.

Tak lama terdengar lah azan subuh yang berkumandang di luar rumah.

Mamah keluar dari kamar putri nya untuk menunaikan sholat.

Ratna pun perlahan menyingkirkan selimut hangat nya tuh dan berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu dan menunaikan sholat subuhnya.

(づ ̄ ³ ̄)づ

Sehai hai kawan...😊
Mila tunggu respon kawan, baru mila akan lanjut...

Harap kritik dan saran nya...

Jangan lupa vote nya..hehe😅

Sip..👍

Terima Kasih..
By Mila_Ramdan

(づ ̄ ³ ̄)づ

Ratna's lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang