6. Bioskop

33 5 27
                                    

Malam minggu Ratna diajak kakaknya ke bioskop. Nonton film horor yang baru tayang.

Ratna berjalan tepat dibelakang kakaknya. Pirasat Ratna ada yang mengikuti mereka, tapi saat dilihat tidak ada orang yang mencurigakan. Hanya ada beberapa pengunjung bioskop.

Sesampainya didepan loket.
Ratna memilih untuk menunggu di kursi panjang, kakaknya yang membeli tiket.

Awalnya disamping Ratna tidak ada orang. Kursi panjang itu tidak ada yang menempati, hanya Ratna seorang.

Tiba-tiba Ratna merasa ada pergerakan disampingnya. Ternyata saat Ratna melirik ke samping ada pria berkulit pucat, baju kusam, dia menunduk.

Ratna terus memperhatikan pria itu. Merasa pernah berjumpa tapi dimana? Pertanyaan itu terngiang sampai pada akhirnya.

Pikirannya berkeliaran teringat seseorang yang pernah mengejutkannya saat dikamar.

Sedikit raguan untuk bertanya, tapi Ratna penasaran. "permisi, apakah kita pernah berjumpa? si..siapa na..mamu? Aku merasa tidak asing denganmu."
"Mmm...firasatku mengatakan... Yang tadi ngikuti ituu......kamu yah!" lanjutnya.

Ratna yakin, orang disampingnya ini adalah pria yang selalu muncul akhir-akhir ini dirumah tepatnya kamar Ratna.

Pria itu akhirnya mengeluarkan suaranya. Suara itu sangat kecil, seperti semilir angin. Tapi masih terdengar jelas dikuping gajah Ratna "Maaf... Aku tadi ngikutinmu." ucapnya disambung dengan cengiran.

"Aku... Hanya.. Ingin berteman.. Dengan mu. Hanya kamu yang bisa berteman dengan ku. Akuu... sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Apakahh... kamuu.. mau bertemann.. dengan ku?" lanjutnya gugup dan terus tersenyum kepada Ratna.

Ratna terdiam karna dia tidak paham dengan apa yang diucapkan pria itu. "Apakah...dia manusia? Atau Aku tidak sedang bermimpikan." gumam Ratna dalam hati bingung dengan keadaan seperti ini.

Pria itu bisa membaca isi hati Ratna. "Pasti kamu lagi bingungkan! Aku manusia atau bukan, dulu bisa dibilang manusia. " seraya mengikis jarak dengan Ratna.

Huufft

Pria itu membuang udara dengan kasar. Untuk bisa berbicara dengan santai.

"ckk, Ratna.... Kamu tidak sedang bermimpi kok! Sejujurnya aku ini sekarang arwah penasaran? Yap itu yang sering dikatakan para dukun." ucap pria itu sambil mengangkat dua jari peace ditekukkan dan mengangkat bahunya.

"Mmm...namaku Salman. Aku tinggal dirumah besar yang waktu itu kamu kunjungi." lanjutnya sambil mengulurkan tangannya, tapi tidak mendapat balasan dari Ratna yang masih heran dengan pria disampingnya ini.

"Ceritanya sangat panjang sampai Aku bisa seperti ini." ucapnya dengan raut sedih dan pandangan lurus ke depan.

"Coba kamu lihat dipojok sana! Kamu lihat nggak wanita yang lehernya hampir putus itu?" lanjut pria yang bernama Salman.

Ratna hanya mengangguk dan meringis melihat wanita itu.

"Nah...! Aku tuh sama seperti dia, Dan disini masih banyak yang sepertiku cuma bedanya dia buruk rupa. Tapi kalau Aku tampan! " ucap Salman.

Wajah bingung dan terkejut Ratna seketika berubah datar karna ucapan Salman barusan.

Cukup lama akhirnya kakak Ratna berhasil mendapatkan tiketnya dan dia menghampiri Ratna, lalu duduk tepat di tempat Salman tadi duduk. Salman pun langsung menghilang, saat melihat kedatangan manusia lainnya.

Ratna terkejut saat Salman menghilang tiba-tiba. Dia termenung dengan apa yang terjadi.

Yang tadi itu apa ? Apa katanya dia arwah? Berarti hantu dong! Gumam Ratna dalam hati.

Ratna's lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang