19. Netizen Sekolah

11 3 20
                                    

Happy Reading..♡

"aku melihat ketidak wajaran Ratna, semenjak ngerjain tugas yang di kasih sama cowok rese itu! Gadis ini jadi diam."

"apa gara-gara tugas membebani Gadis ini?"

Salman yang terus memperhatikan Ratna, menjadi ikut tak bersemangat. Kelas ini sangat berisik dan tentunya kacau.

Nana yang baru kembali dari toilet sadar akan ketidak benaran dari ekspresi teman nya itu.

"Ratna! Kamu kenapa diam aja?"

Sang empuh yang di ajak ngobrol hanya membisu, ia malah membereskan buku dimeja dan memasukkan nya ke tas. Lalu Ratna berdiri, melangkah tanpa berbicara sedikit pun.

Tanpa ekspresi terlihat dari wajah Ratna. Terdengar bisikan bisikan kecil yang tertuju pada nya.

"eh dia ya.. Yang tadi ngamuk nggak jelas"

"serem ih tadi di ngamuk. "

"kesurupan kali"

"si gendut, ngaca sana! Badan gentong. Pengen bersanding sama kak juna. Huuh! Nggak cocok"

"kak juna nggak akan suka sama gentong! Burik lagi."

Masih banyak bisikan sampai sorakkan yang menemani langkah nya.

___•___


Suasana halte cukup ramai. Banyak siswa yang menanti jemputannya. Namun, ditengah keramaian itu ada sekumpulan cewek-cewek dengan bergaya stylist.

"Sis, lihat tuh si gendut udah dekat."

"OK "

"TAU NGGAK! MASA TADI SI GENDUT PAKE ACARA NGADU-NGADU KE KAK JUNA. PADAHAL KAN DIA YANG NGAMUK. SAMPE-SAMPE KAK JUNA MASUK KELAS AKU. EMANG CAPER BANGET TUH SI GENDUT DI KELAS KU TUH!" ucap Siska lantang dengan nada yang lumayan tinggi yang memancing pandangan orang.

"si gendut siapa itu? Siska."tanya Icha teman Siska yang lola.

"ih ngancurin aja deh." sahut Bella teman lainnya.

"ITU LOO SIAPA LAGI, KALAU BUKAN CEWEK YANG NGAMUK NGGAK JELAS TADI SIANG, KAYAK ORANG KESURUPAN SETAN!"

Ratna yang mendengar hal itu hanya dapat berpura pura tak mendengar kicauan Siska dan kawan kawannya.

Melihat temannya yang di omongin pedas membuat Nana naik darah. Terbesit dalam hati nya, ingin menarik jilbab Siska lalu aku teriakin sama suara emas ku. Geram kali!!

"keterlaluan tuh cewek! Badannya pun macam sapu lidi. Nggak nyadar diri. AWAS NIH!"

Salman yang akan menjaili Siska dan kawan-kawannya tertahan oleh Ratna. Tapi Salman tak habis akal, sementara dia harus membawa Ratna menjauhi tempat ini.

"jangan salman.." suara lirih Ratna yang sangat memprihatinkan.

"iya...,ya udah yuk cari tempat yang agak sepi, keramaian tidak baik untukmu."

Ratna dan Salman yang melanjutkan jalan, tak sadar telah meninggalkan Nana yang masih tersulut emosi.

"iiih..! itu mah nggak bisa di biarin Ratna..."geram Nana yang menolah pada sosok yang sudah berjalan meninggalkannya.

"eh, si mak erot untung sayang pake ninggalin cewek cantik ini lagi."

Nana yang akan menyusul langkah Ratna terhadang oleh tangan-tangan cowok laknat kelas nya.

Ratna's lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang