8. Malam Berdarah 1

41 5 36
                                    

"Aaa... Akhirnya.. Selesai juga, nat aku pulang ya, Dah sore nih.. Nanti gadis cantik ini dicariin my mom" ucap Nana setelah menyalin pekerjaan rumah Ratna dan membereskan bukunya.

nat (donat) adalah panggilan akrab Nana untuk Ratna karna pipinya yang tembem kayaknya donat rasanya ingin dicubit mulu.

Hati Nana seperti malaikat, modus ngerjain pr bareng, eh ujung-ujungnya tinggal nyalin. Saking malaikatnya, dia selalu beruntung.

"Hmm.. Ya udah sana!" kata Ratna seraya geleng-geleng kepala sudah biasa dengan sifat Nana.

Nana berlari mendekati mamah Ratna.

"Tante... Nana comel ini pamit ya..!" pamit Nana pada mamah Ratna sambil mencium tangan.

"Eeh.. Iya, nggak makan bareng dulu. Masakan nya baru siap." ucap indah alias mamah Ratna.

"Hehe.. Kayaknya, enggak deh Tante."ucap Nana malu-malu

Kruuukk..

Suara misterius itu keluar dari lembah kehidupan didalam perut gadis yang mengaku cantik dari lahir itu.

Pipinya memerah, Nana tersimpul malu, malu... banget.... Dia memukul-mukul perutnya yang tak mau berhenti untuk mengeluarkan suara ajaib itu. Emang perut kuarang ajar 'Nana

Alis Ratna naik mendengar suara Misterius itu, seakan mencari asal suara berada. Salman sudah tertawa terbahak-bahak, Ia sudah memegang perutnya saking lucu nya melihat ekspresi Nana.

Mendengar tawa Salman dan ekspresinya Nana membuat Ratna tersadar akan asal suara itu, Ia langsung menutup mulut nya agar tawanya tidak pecah. Tapi ya... Mau ditahan pake apapun juga, kotak ketawa Ratna tuh sensitive. Jadi gampang banget lah keluar ketawanya. 😂

Untungnya kejadian ini tidak banyak yang tau. Jadi malu nya... Ini wajarlah untuk Nana yang urat malu nya hampir putus?

"Wah... Itu suara isyarat minta makan tuh." ucap indah (mamah Ratna)sambil senyum manis pada Nana.

Nana yang sudah malu pun hanya bisa nyengir kuda.

"Hahaha... Ya.. udah lah yok! Jangan malu - malu kasih makan dulu tuh cacing nya. "ucap Ratna.

Hei! Aku nggak pelihara cacing tau" gerutu Nana menatap tajam Ratna .

Nana pun yang sudah terlanjur malu dengan senang hati berjalan menuju meja makan.

ヘ(^_^)ヘ

Jam nenunjukkan pukul 17:38

Nana sudah pulang 10 menit lalu dengan perut yang terisi penuh.

Selepas pulang nya Nana. Ratna pergi kedapur, lalu mencuci piring selesai makan tadi.

Salman tak jauh jauh dari Ratna.
"Na, tumben rajin biar dapat apa tuh nyuci piring segala.. " ucap Salman mengejek, sudah cukup lama Salman dirumah Ratna tanpa disadari oleh orang rumah, tapi dirumah tuh bukan hanya Salman saja hantunya masih ada yang lain juga.

Tidak biasanya Ratna rajin kayak gini, biasanya dia makan, makan, dan makan yang ada dikulkas, itu saja kerjaannya, setelah itu masuk kamar ngerjain tugas yang tak henti-henti untuk datang membuat sang perempuan ini meledakkan diri saking banyaknya dan frustasi' pikir Salman melihat fenomenal Ratna cuci piring.

"hey! kamu ngeremehin aku ya, aku nih sebenarnya rajin cuma kadang tu penyakit mager kronis kumat, jadi.... Gitu lah!" ucap Ratna membela diri.

Salman geleng-geleng kepala menurunkan sudut bibir, karna ucapan pembelaan perempuan dihadapannya ini.

-(︺︹︺)-

Ratna's lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang