Prolog

1.9K 78 4
                                    

Dihari yang mendung disertai dengan tetes air yang tidak begitu deras tanda baru saja hujan reda, seorang gadis cantik memakai baju hitam dengan rompi berwarna coklat serta hijab berwarna hitam dan dibahunya telah bertengger tas berwarna coklat, berdiri di pelataran rumah sambil tersenyum menatap langit yang mendung namun tidak dengan hatinya, dia begitu bersemangat dan sangat bahagia sekarang, ingin rasanya dia berbagi kebahagiaan itu kepada langit agar langit bisa tersenyum dan tidak mendung lagi, namun apa daya itu semua telah ditakdirkan oleh Nya.. seperti kehidupannya sekarang Allah lah yang mentakdirkan, sedih, senang, susah, bahagia itu semua sudah ada yang mengatur. Dan sekarang dia ditakdirkan untuk bahagia.

"Salwa kapan kamu berangkat?." Tanya perempuan paruh baya yang baru saja keluar dan melihat gadis kesayangannya belum berangkat.

"Iya mah Salwa berangkat. Assalamualaikum" Kata Salwa sambil mencium tangan mamahnya itu, kemudian berangkat dengan mobil kesayangannya yang dia beri nama Humaira, nama itu dia ambil dari nama belakangnya Salwa yaitu Humaira, dia sayang sekali dengan mobil itu karena mobil itu adalah hadiah dari papahnya saat dia ulang tahun yang ke-17 tepat saat dia sudah punya SIM, kini umurnya sudah 19 tahun.

Salwa melajukan mobilnya melalui jalanan yang basah bekas turun hujan, sambil mendengarkan musik di mobilnya yang berjudul Ya Habibal Qalbi.

Setelah 15 menit di perjalanan akhirnya sampailah Salwa di tempat tujuannya itu yaitu butik Humaira. Butik itu adalah butik milik Salwa dia sudah 2 tahun ini mengembangkan usahanya itu dan Alhamdulillah butik Humaira sudah terkenal ke pelosok negeri berkat kerja keras Salwa selama ini untuk mandiri dan mengembangkan usahanya.

Hari ini dia meeting dengan pemilik butik ternama di korea makanya dia hari ini datang ke butik, mereka ingin mengolaborasikan baju korea dan baju indonesia supaya muslimah2 bisa memakai baju ala ala korea tapi yang syar'i.

Masuklah Salwa ke dalam butiknya dan menemukan cewek dengan jilbab panjang yang tengah duduk di bangku santai.

Rania Salsabila namanya dia sahabat Salwa sejak kecil.

"Assalamualaikum Ran" Salam Salwa dan duduk di samping Rania dan langsung mengambil handphonenya yang ada di dalam tasnya.

"Waalaikumsalam" Jawab Rania dan menjalankan aktivitasnya yaitu melihat aktivitas yang sedang dilakukan oleh sahabatnya itu.

"Sal" Tegur Rania karena dia sudah merasa jengkel telah di acuhkan disini.

"Apa?" Tanya Salwa tanpa merasa bersalah

"Iihh...nyebelin deh sahabatnya disini di diemin aja apa?" Kata Rania dan menggoyang goyangkan kakinya karena ulah sahabatnya itu yang tidak paham

"Eh maaf deh, soalnya aku lagi chatingan sama yang punya butik ternama di korea kemarin yang aku bilang mau datang kesini" Jelas Salwa kepada Rania

"Oouhh...gitu" Jawab Rania

"Cowok atau cewek?" Tanya Rania lagi

"Cewek" Jawab Salwa singkat

"Yaah...,aku kira cowok" Kata Rania dan memanyunkan bibirnya.

"Dasar kamu ini Ran, cowok mulu yang di cari, emangnya kamu gak ada kerjaan apa hari ini" Tanya Salwa

"Enggak, makanya aku kesini kali aja ada cogan" Kata Rania

"Mana ada cogan disini kan ini butik baju buat cewek" Kata Salwa dengan nada kesal

"Hehe,iyayah" Kata Rania sambil cengengesan

Setelah dialog 2 sahabat itu selesai datanglah seseorang masuk ke dalam butiknya Salwa

"Permisi dengan mba Salwa" Kata seorang cewek berambut panjang terurai

"Iya saya sendiri" Jawab Salwa sambil berdiri dan di ikuti oleh Rania

"Perkenalkan saya Juhyung" Kata orang itu memperkenalkan diri

"Anda pemilik butik ternama di Korea itu kan?" Tanya Salwa memastikan

"Benar sekali" Jawab Juhyung

"Baik silahkan duduk" Salwa mempersilahkan Juhyung duduk dan mereka mulai berdiskusi tentang fashion.

Rania yang sejak tadi diam saja karena dia tidak paham apa yang sedang mereka bicarakan itu.

Setelah selesai dengan meetingnya Juhyung langsung pulang.

"Sal aku ikut kerumah kamu ya" Kata Rania memohon karena memang dari dulu jika orang tua Rania tidak ada di rumah dia selalu ke rumah Salwa dan hari ini pun sama di rumahnya lagi tidak ada orang makanya dia selalu membuntuti Salwa.

"Iya boleh" Kata Salwa dan mereka keluar dari butik dan masuk ke dalam mobil untuk pulang ke rumah Salwa

....
Maaf kalau banyak typo atau kurang menghibur soalnya aku baru pertama kali nulis, jadi mohon maaf jika banyak kesalahan. Maaf jika ada kata kata atau cerita yang tidak berkenan di hati kalian...mohon di maafkan
Dan jangan lupa vote and comentnya
Thanks...😉

Tetangga Cogan [Completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang