Part 8

336 24 6
                                    

Setelah hari pertemuan Salwa dan Adnan pada malam itu,dia sangat jarang keluar rumah dan ke butiknya.
Dia selalu berada di kamar dan tidak ingin berbicara dengan siapapun.

Tok tok tok...
Terdengar ketukan pintu dari luar.

"Sal ini mamah"

Setelah Salwa tahu bahwa yang mengetuk pintu itu adalah mamahnya dia langsung membukakan pintu.

Mamahnya masuk dan duduk di kasur Salwa.

"Sal kamu kenapa dari kemarin diem terus di kamar,emangnya gak bosen?"

"Gak papa kok mah"Salwa menjawab dengan muka sedih.

"Kamu itu kalau punya masalah cerita sama mamah,jangan dipendam sendiri,mamah liat sejak kejadian kemarin kamu gak banyak ngomong lagi"

"Mah,mamah tau gak siapa Adnan?"

"Tau,anaknya sahabat papah kan"

"Iya kalau itu aku juga tau,tapi yang mamah belum tau kalau Adnan itu adalah cowok yang pernah Salwa suka waktu SMA, Salwa sering dibully sama teman teman,sampai akhirnya Salwa dipertemukan dengan murid baru yang bernama Adnan Muzakki,Adnan lah yang membuat Salwa bahagia dan tertawa,Adnan juga yang selalu membantu dan melindungi Salwa ketika di bully sama teman teman. Salwa mulai merasa nyaman dengan adanya Adnan dihidup Salwa,Salwa ingin selamanya bersama Adnan.

Tapi setelah hari kelulusan Adnan pamit pada Salwa untuk pergi ke Amerika untuk melanjutkan kuliahnya,disaat itu juga Adnan memperkenalkan seorang cewek cantik kepada Salwa,dan ternyata cewek cantik itu adalah pacarnya.
Salwa selama ini memberikan surat cinta kepada Adnan tidak dihiraukan oleh Adnan,Adnan selalu menolaknya dan Adnan pikir zaman sekarang tidak ada lagi yang namanya surat suratan.
Kalau Salwa boleh menolak,Salwa gak mau dijodohin sama Adnan,karena Salwa takut nanti Salwa bakalan sakit hati lagi."

"Sal,mamah gak tau semua itu,maaf kalau memang itu keputusan kamu mamah terima,mamah ngerti perasaan kamu,yasudah sekarang kamu jangan sedih lagi mending kamu temenin Fauzan tuh"

"Iya mah,makasih udah ngertiin perasaan aku,dan udah dengerin curhat aku"

"Iya sayang,sudah seharusnya seorang ibu mendengarkan curahan hati anaknya dan mengerti bagaimana perasaan anaknya"

Kemudian Salwa memeluk mamahnya dan mamahnya membalas pelukan Salwa.

"Udah yuk turun,daripada dikamar lama lama nanti lumutan lagi"

"Iih apaan sih mah,ya gak bakalan lumutan juga kali"Salwa tersenyum bahagia.

"Nah gitu dong senyum jangan galau mulu kerjaannya"

Mereka berdua turun ke ruang keluarga yang disana sudah ada Irwan dan Fauzan.

"Lagi ngapain nih?"Salwa langsung duduk di samping Fauzan

"Pake nanya segala,gak liat apa kita lagi nonton tv"kata Fauzan

"Yee,orang basa basi gak ngerti banget sih"

Setelah perdebatan singkat itu Salwa hanya diam tidak bicara apa apa dia masih memikirkan Adnan yang sempat mencuri hatinya dan akhirnya menghancurkan hatinya dan datang lagi untuk masuk ke dalam hidup Salwa dengan menjadi suaminya.

Fauzan yang memperhatikan kakaknya yang melamun langsung menegur.

"Kak ngapain sih bengong aja?"

"Gak papa kok"Salwa nggak mau kalau orang orang tau masalahnya ini,kecuali Allah dan mamahnya.

"Oohhh"Fauzan kembali lagi dengan aktivitasnya yaitu menonton televisi tanpa menghiraukan orang di sekitar.

"Sal kamu hari ini gak ke butik?"kini giliran papahnya Salwa yang berbicara

Tetangga Cogan [Completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang