Part 17

232 17 1
                                    

Ada apa ini kenapa ini persis seperti dimimpiku tadi malam

Salwa dan keluarga sudah sampai di rumah sakit.

"Kak ayo turun katanya mau nengokin orang sakit"kata mamahnya

"Eh iya"

"Perasaan dari tadi ngelamun terus,kenapa sih?"

"Gak papa kok"

Mereka masuk ke rumah sakit dan mencari ruangan Iqbal.

"Nah ini nih ruangannya"kata papahnya

Deg deg deg

Ya ampun Sal lo itu mau jenguk orang sakit bukan mau liat buaya di kebun binatang kenapa ketakutan gini sih

"Yuk kak masuk"

Salwa hanya mengangguk dan mengucap basmalah sebelum masuk berharap ketakutannya hilang dan mimpi itu tidak nyata.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"jawab orang yang ada di ruangan itu

Salwa hanya menunduk ketakutan dan mendengar suara seperti orang yang dia kenal. Yah benar sekali itu adalah suara Iqbal dan juga Rania.

Rania,dia benar-benar ada disini,Ya Allah aku gak mau mimpi aku jadi kenyataan,aku gak mau persahabatan aku hancur begitu saja.

"Kamu kenapa Sal berdiri disitu ayo masuk"

Suara itu dia memanggilku,tapi kata-kata itu tidak terdengar seperti di dalam mimpi tadi malam.

Salwa mendongak dan melihat Iqbal,Rania dan keluarganya disana.

"Ayo sinii"kata Rania lagi sambil melambaikan tangan sambil tersenyum

Salwa pun lega mimpi itu tidak menjadi kenyataan,dia bisa kembali tersenyum tanpa ada rasa takut di dirinya.

"Ini gue bawain buat lo"

"Hmmm so sweet banget,pake dibawain parsel segala"kata Rania

"Apasih Ran ini aku cuman ngebawain doang,bukan dari aku ini dari mereka tuh"

"Sama aja Sal"

"Makasih Sal"

"Iya sama-sama"

"Ternyata bukan cuman khawatir ya"kata Iqbal pada Salwa

"Hah maksudnya"

"Ya lo ngejengukin gue juga ternyata gak cuman nanyain doang"

"Hah nanyain? Apa maksudnya?"Rania bingung ada apa yang terjadi dengan mereka berdua

"Apasih"

"Makasih kalian udah jengukin saya"kata Iqbal pada semua orang

"Sama-sama"


Salwa dan Rania keluar sebentar dari ruangan Iqbal dan berbincang sebentar.

Tetangga Cogan [Completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang