Part 22

254 16 1
                                    

"Kak ngapain kakak nangis?"itu adalah suara Fauzan yang dari tadi memperhatikan Salwa

"Gak papa kok,tadi kakak kelilipan"kata Salwa dan segera menghapus air matanya

"Kak...,aku dari tadi merhatiin kakak loh,aku gak percaya kalau kakak cuman kelilipan...,aku tahu perasaan kakak sekarang,kakak pasti sedih udah gak bisa deket sama kak Iqbal...,tenang kak kalau kakak berjodoh sama kak Iqbal,pasti Allah bakalan kasih jalannya dan semua masalah ini bakalan selesai...,kakak harus yakin,jangan sedih lagi dong...senyum"kata Fauzan dengan bijak dan menyemangati Salwa

"Tumben kamu pinter"kata Salwa sambil senyum

"Iya dong...,kalau urusan kayak gini Fauzan nomor 1"

"Udah sekarang kita ke mesjid"

***
Setelah beberapa minggu menjalani puasa akhirnya hari raya idul fitri pun tiba,semuanya bergembira termasuk keluarga Salwa dan juga keluarga Iqbal.

Beberapa minggu ini Salwa jalani dengan gembira tanpa memikirkan masalahnya lagi dan menjalankan ibadah dengan baik.

***
Di ruang keluarga

"Oh iya Sal,rencananya keluarga Adnan mau datang hari ini"kata Irwan

"Mau ngapain pah?"

"Mau ngelamar kamu"

"APA?,mau ngelamar aku? Jadi perjodohan ini tetap dilaksanakan?"

"Iya Sal,mau gimana lagi kan kita udah janji mau menjodohkan kalian"

"Baik pah,mungkin ini yang terbaik buat aku"

Beberapa menit kemudian keluarga Adnan datang

"Jadi begini kedatangan saya kesini mau melamar Salwa untuk menjadi istri saya,apakah Salwa menerima lamaran ini?"kata Adnan

"Kalau kami berdua sih terserah apa kata Salwa aja,kalau Salwa menerima kami selalu merestui"kata Irwan

"Bagaimana Sal?"kata Adnan

Sebenarnya hati Salwa menolak semua ini,ia tidak menyangka bahwa hatinya sekarang menolak Adnan bukankah dulu ia sangat ingin hidup bersama dengan Adnan tapi kenapa sekarang malah sebaliknya...,dan sekarang dia malah kepikiran dengan Iqbal,sudah lama ia tidak berbicara dengan Iqbal. Tapi apa boleh buat ia tidak bisa berharap akan bersama dengan Iqbal,ia sadar mana mungkin Iqbal akan menyukainya,ia harus terima takdirnya,takdir bersama dengan Adnan meskipun hatinya tidak bisa menerima ini.

"Mungkin ini adalah jawaban dari doa-doaku dulu"batin Salwa

"Sal? Gimana?"kata Adnan lagi

"Eh..,insya Allah aku terima"kata Salwa meskipun itu berat untuk Salwa

"Alhamdulillah"kata semua orang kecuali Salwa dan Fauzan.

Fauzan paham dengan perasaan kakaknya sekarang.

***
Setelah keluarga Adnan pulang Fauzan keluar rumah dan menuju toko.

"Za"seru Iqbal di seberang

"Kak Iqbal,ada apa?"

"Bisa bicara sebentar gak?"

"Bisa kak"

"Tapi jangan disini,dirumah aku aja"

"Siap kak,tapi ada makanan gak nih"

"Tenang ada kok"

Mereka masuk ke rumah Iqbal.

"Waahh banyak banget makanannya"kata Fauzan setelah melihat banyak makanan di meja ruang tamu.

Tetangga Cogan [Completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang