"Tapi semua memang salah ku pa, beberapa hari yang lalu aku pergi dari rumah karna marah padanya, kalau saja aku tidak marah dan pergi dari rumah, pasti Chanyeol akan baik- baik saja"
"Kau tenang dulu ya, kita tunggu bagaimana hasil pemeriksannya nanti, kita berdoa saja semoga Chanyeol sadar sebentar lagi"
"Kyungsoo....."
Seseorang yang terbaring, telah membuka matanya.
"Chan...Chanyeol?" Kyungsoo langsung menghampiri suaminya yang masih terbaring lemah.
"K-Kau disini?" Chanyeol berbicara dengan nada yang sangat lemah.
"Ssstt, iya aku disini. Kau jangan berbicara lagi" Kyungsoo meletakkan jari telunjuknya di bibir Chanyeol. "Biar aku saja yang berbicara, kau hanya boleh mengangguk saja, oke?"
Chanyeol pun mengangguk sabagai bentuk persetujuan.
dengan mata berlinang air mata Kyungsoo pun melanjutkan "Aku minta maaf, benar-benar minta maaf, aku tahu sikap ku kepadamu sungguh keterlaluan, aku bukanlah istri yang baik Chanyeol, aku..... terlalu kekanak-kanakan, manja, tidak pengertian, aku sudah menyiksamu selama kehamilanku ini, kesalahanku benar-benar banyak" air mata Kyungsoo semain deras.
Chanyeol senang sekaligus sedih, senang karna istrinya sangat berlapang dada mengakui segala kesalahannya, dan sedih karna melihat istrinya menangis, kondisinya yang lemah membuat ia tidak bisa bangun dan memeluk istrinya.
yang bisa Chanyeol lakukan adalah menggenggam tangan Kyungsoo, menyalurkan kehangatan disana, memberi isyarat bahwa ia memafkannya, bahwa tidak apa-apa, karna manusia selalu membuat kesalahan, berhenti menangis sayang.
Ajaibnya tangis Kyungsoo mereda, ia menatap sendu suaminya, dan memeluk Chanyeol erat.
"Maafkan aku, sekali lagi maafkan aku ayah Pearl"
Chanyeol mengangguk dan mengelus punggung Kyungsoo.
"Apa aku sudah boleh bicara?" tanya Chanyeol
Masih dalam mode berpelukan, Kyungsoo menatap suaminya "iya boleh"
"Aku sudah memaafkanmu sayang, kita... sama-sama sedang belajar menjadi dewasa, belajar menjalani sebuah rumah tangga yang berisikan 2 kepala yang berbeda, peselisihan tentu saja tidak bisa dihindari bukan? jadi tidak apa-apa,lagi pula istriku sangat keren, mau mengakui kesalahannya, aku bangga" Chanyeol mencium kening Kyungsoo.
Tuan Kim yang bahagian melihat anak dan menantunya sudah berbaikan pun memutuskan untuk memberikan mereka waktu untuk berdua.
"Kau kenapa tidak bilang sih kalau waktu itu kau kecelakaan?"
"Aku mau bilang, tapi kau sudah marah-marah" Chanyeol berkata terlalu jujur.
Kyungsoo memasang wajah menyesalnya "Memang salahku"
"Sudah-sudah lupakan saja, sekarang kan aku sudah tidak apa-apa sayang"
"Tidak apa-apa bagaimana? kau makan apa sih beberapa hari ini? kau kurus, kumis mu mulai tumbuh, tidak pernah bercukur ya? kenapa setelah tabrakan itu kau tidak kerumah sakit eoh? bahaya sekali "
"Iya... iya aku mengaku salah, aku fikir saat itu aku baik-baik saja dan hanya butuh tidur, tidak tahu bahwa akan sampai seperti ini"
"Kenapa semua laki-laki tidak bisa hidup dengan baik, selalu semaunya mereka saja" ujar Kyungsoo
"Karna itu kami para lelaki butuh wanita sebagai pendamping, agar kami hidup dengan benar, jadi jangan tinggalkan aku lagi oke? atau mungkin aku akan lebih hancur dari sekarang" balas Chanyeol