"Kyungsoo maafkan aku" Chanyeol memeluk Kyungsoo. "Mari kita besarkan dia, aku akan bertanggung jawab"
Dua jam sebelumnya
"Park Chanyeol!!! kau benar benar akan menjadi seorang ayah diusia muda, yatuhan bagaimana tanggapan dari kakak dan kakak ipar, astaga astaga Chanyeol kau dalam masalah besar!"
"A-ayah? maksud bibi apa?"
Nara mengarahkan Chanyeol untuk melihat ke arah layar.
"Lihat itu! bulatan kecil itu adalah anakmu! yatuhan apa yang kau lakukan kepada gadis ini Chanyeol!!!!" Nara tidak bisa menahan emosinya.
"Aku hamil?" Kyungsoo memberanikan diri untuk bersuara.
"Dengan berat hati harus aku katakan ya kau hamil sayang"
"A-apa? aku benar benar hamil? " Kyungsoo mulai meremas sprei ranjang yang ia tiduri. "Yeol..." Kyungsoo memandang Chanyeol dengan tatapan penuh ketakutan.Chanyeol memeluk Kyungsoo "Maafkan aku sayang, maaf .. maaf" hanya itu yang bisa Chanyeol utarakan.
"ayo kalian berdua ikut duduk disana" Nara mengajak kedua nya menuju ke meja kerja nya.
"Begini, aku tidak tau bagaimana ceritanya bisa sampai seperti ini, aku tidak mau tau juga, aku sebagai bibi nya Chanyeol meminta maaf kepadamu Kyungsoo atas kenakalan anak ini, tapi mau bagaimanpun bukan hanya dia yang salah, tapi kalian, karna kalian membuat nya bersama-sama bukan? jadi aku harapkan kalian menyikapi ini dengan bijak dan fikiran jernih, meskipun kalian salah, anak kalian tidak salah, jadi setelah keluar dari rumah sakit ini aku harapkan aku tidak mendengar bahwa kalian berdua berniat untuk menggugurkannya"
Keduanya hanya mengangguk pasrah. Kyungsoo masih Shock.
"Kyungsoo, kandunganmu sangat sehat, kau makan dengan baik?"
"Ya , akhir akhir ini napsu makan nya meningkat bi" Chanyeol yang menjawab, karna tampaknya Kyungsoo masih shock.
"Bagus sekali, Chanyeol kau sebagai ayah harus selalu menjaga pola makan Kyungsoo, meskipun ia belum mengalami morning sickeness cepat atau lambat itu akan terjadi, mengingat usia kandungan Kyungsoo baru masuk 8 minggu"
"Dua bulan? tapi kenapa perut Kyungsoo tidak ada perubahan" Chanyeol penasaran
"Karna memang dia masih sangat kecil sekali, aku akan mencetak hasil USG tadi agar kalian bisa meliahat sebesar apa anak kalian saat ini"
"Baik bi terimakasih"Chanyeol menjawab.
"Kyungsoo, jangan makan makanan yang dibakar ya? jangan juga makan daging mentah, perbanyak makan sayur, buah dan protein" Saran Nara.
"Baik dok" Kyungsoo akhirnya menjawab.
"Aku kan memberikannya Vitamin, harus diminum ya dan dihabiskan, nanti kalau kau sudah mulai merasakan mual, seduh saja teh mint"
Kyungsoo mengangguk.
"ini resepnya, kalian bisa tebus di apotek"
"Terimakasih dok sekali lagi"
"Panggil aku bibi sayang. sebentar lagi aku juga akan menjadi bibi mu" Nara mengelus pipi Kyungsoo.
"Iya bibi"
"Chanyeol, kita harus bicara besok. Karna kita harus membuat keputusan sebelum membawa masalah ini kehadapan ayah, ibu, serta orang tua Kyungsoo"
Chanyeol hanya mengangguk.
"Sekarang kalian boleh pulang. aigoo aku masih berusia 38 tahun tapi sudah akan dipanggil nenek"
Chanyeol tertawa mendengarkan penuturan Nara sedangkan Kyungsoo hanya tersenyum singkat.
"Yeol.... K-kita sekarang harus bagaimana?"Kyungsoo meremas baju Chanyeol.
Mereka saat ini masih duduk di bangku taman dekat klinik.
"Aku akan bertanggung jawab sayang, seperti kata ku tadi"
"T-tapi... ayahku..."
Chanyeol menelan ludah, ia melupakan fakta yang satu itu. Paman Jumyeon. Astaga hidupnya akan berakhir sebentar lagi.
"A-aku tentu saja akan mendatangi ayahmu dan berkata jujur, aku akan terima apapun yang akan ia lakukan padaku"
dalam hati Chanyeol bermonolog " Maafkan aku sayang kalau kau akan menjadi janda diusia muda, karna aku akan segera dibunuh ayahmu" Chanyeol meringis membayangkannya.
"Aku tidak akan membiarkan ayahku melakukan sesuatu yang buruk kepadamu" Kyungsoo mengeratkan pelukannya.
"Ayah mu tidak akan melakukan apapun sayang, kalaupun ia melakukan sesuatu itu adalah balasan atas apa yang telah aku lakukan terhadap anak gadisnya, maaf aku... telah merusak masa depanmu"
"Aku tidak marah Chanyeol, sungguh. Kau tahu sejak dulu aku sangat ingin menjadi ibu muda karna seperti yang kau tau aku sudah tidak punya ibu"
"Sayangku.. sungguh aku seperti ingin bunuh diri rasanya, bagaimana bisa aku merusak gadis sebaik dirimu, aku sangat bodoh"
Kyungsoo mebawa tangan Chanyeol ke perut nya.
"Jangan bunuh diri ayah, nanti siapa yang akan mejaga aku dan ibu?" Kyungsoo menirukan suara anak kecil.
"tidak Pearl, tentu saja ayah tidak akan pernah meninggalkan mu dan ibu mu" Chanyel mengelus perut Kyungsoo.
"Kau memanggilnya Pearl?"
"Ya karna dia mutiara hati kita"
Mereka berdua sama sama tersenyum dan saling memandang satu sama lain, seperti saling memberikan kekuatan.
Biarkan untuk hari ini, kekhawatiran mereka tenggelam bersama matahari, dan keberanian mereka terbit esok pagi.
Cieeee jadi onty lagi...
Aduh PR nya sekarang nyari nama nih.
Buset dah aku bikin ff perasaan genre Chansoo jadi emak bapak mulu ya.Padahal nikah juga belom😭 ayo ayo yang punya kakak cowok tampan. tolong di Share kontak nya ke aku HAHAHAHAHAH
Aku rajin update kan? uhuyyy skripsi aku tinggal nunggu revisi dari dosen nih. sebelum di approve sama kaprodi.
DOAIN YAAA SEMUA PLIS PLISS SUPAYA SKRIPSI AKU GAK ADA REVISI, CEPET DI APPROVE DAN CEPET SIDANG.
jangan lupa vote sama comment nya ya sayang-sayangku💕
Xoxo
I.O.
