CHAPTER 11 ~SAD~

1.7K 132 2
                                    

Chaennie pov

Chaennie sekarang memang sedang dilanda kebingungan, karena mereka bingung apa yang harus mereka lakukan. Karena mereka tidak melihat tanda tanda ada orang yang mencurigakan. Sementara, mereka ingin sekali membantu lisoo di lantai atas.

"Eonni, bagaimana selanjutnya?" Tanya rose.

"Coba kau hubungi jisoo eonni atau lisa" perintah jennie.

"Ne"

"Eonni eonni bagaimana dengan kita?, eonni eonni"

Jisoo tidak menjawab panggilan dari rose melalui in ear/earphone nya itu. Dia juga sudah mencoba menghubungi lisa. Memang tidak dijawab, tapi rose mendengar ada suara keributan. Rose semakin khawatir dibuatnya. Rose segera memberitahu nya pada jennie.

"Eon?" Panggil rose.

"Hm"

"Bagaimana kalau kita susul mereka?" Kata rose pelan.

"Memangnya jisoo eonni yang memberitahu?" Tanya jennie balik.

"N-ne" jawab rose meyakinkan.

Rose sebenarnya terpaksa berbohong agar jennie tidak banyak bertanya dan menuruti saja apa yang ingin ia lakukan.

"Kajja" ajak jennie.

Chaennie segera menaiki tangga yang gelap dan sepi. Tapi, tidak membuat mereka takut ataupun menyerah. Mereka segera berlari agar cepat sampai dan tidak lupa juga menggunakan jam serbaguna untuk penerangan mereka.

Chaennie segera mempercepat langkah mereka. Karena, mereka mendengar suara keributan di ruang yang aslinya kedap suara itu.

Brakk

Chaennie mendobrak pintu itu dengan kasar. Dan mereka melihat pemandangan yang membuat hati mereka teriris.

"Eonni, lisa" batin chaennie.

Mereka sangat terkejut dan terpukul saat melihat kondisi dari lisoo dan sajangnim yang terbaring lemah di lantai dan dipenuhi darah dari sekujur tubuh mereka.

Melihat itu, chaennie tidak tinggal diam. Emosi mereka memuncak saat melihat itu.

"Apa, hm. Kalian mau seperti mereka?" Tantang seseorang yang berdiri di depan chaennie.

Jennie yang semakin tersulut emosi pun, tak bisa menahannya lagi. Rose diam, dia memang setuju jika jennie menyerang orang itu.

"Kau. Kau sudah membuat mereka seperti ini. Kau pantas mati" mata jennie mulai memerah menandakan emosi yang meledak ledak.

"Bahkan belum tentu kau mampu mengalahkan ku" kata orang itu terdengar meremehkan.

"Kau yang tak bisa mengalahkanku, kau lihat, kau saja sendiri" kata jennie yang langsung menendang perutnya kasar.

"Dasar bodoh" gumam teryone. Sebut saja orang itu dengan Teryone. Karena orang tersebut memakai rompi bertuliskan teryone.

Jennie mengangkat tubuh teryone ke atas dan menjatuhkannya kasar ke lantai. Sedangkan rose, dia mengecek keadaan lisoo dan sajangnim.

"Eonni, lisa, sajangnim bangun" kata rose sambil menggoyang goyangkan tubuh mereka.

Pranggg

Terdengar suara kaca pecah yang membuat jennie dan rose melihat kearah sumber suara. Jennie yang sedang menyerang teryone itu pun tak fokus ketika mendengar kaca pecah dan memperlihatkan sekitar 10 orang dengan rompi bertuliskan teryone.

Teryone yang diserang jennie mengambil kesempatan untuk menyerang selagi jennie tidak fokus.

Teryone tersebut mendorong tubuh jennie dan menancapkan pisau ke perut jennie.

Life DestroyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang