16. Ketidaktahuan Pt 2

2.2K 158 1
                                    

Terima kasih yang masih setia menunggu aku update🤗

Aku butuh support kalian Reader's
Vote Komen yaa kasih kritik atau saran kalian buat aku 🤗
Happy reading 😊
Borahae💜

¤¤¤

Rabu 23.15 p.m

Jam menunjukkan tengah malam, para abang sedang berkumpul di ruang tengah dengan Papah yang sudah menatap para abang dengan penuh emosi. Mereka berdiri membelakangi TV Led besar dibelakang mereka dan menghadap ke Papah yang sedang duduk di sofa. Jeka sudah menceritakan semuanya. Chani yang kabur saat dijemput Yoongi dan sampai sekarang belum pulang entah dimana Chani berada. Para abang yang mencaripun tidak berhasil menemukan Chani.

Terlihat Papah sangat emosi. Dia menatap satu-satu anak lelakinya terutama Jin abang tertua dari semuanya dan Yoongi yang tak mampu menahan Chani. Papah mengeraskan rahangnya dan mencengkeram bantalan sofa yang dia duduki. Wajah dan matanya memerah menahan emosi agar tidak meledak. Tapi kesabaran Papah sudah hampir habis. Papah sudah tak mampu untuk menahannya. Perlahan Papah menghampiri ke tujuh anak lelaki tampannya itu.


PLAK!

PLAK!

PLAK!

PLAK!

PLAK!

PLAK!

PLAK!

Tujuh tamparan berhasil mendarat di pipi kanan para abang Chani. Tak terlewat satu orang pun. Seketika para abang menunduk dan mengepal tangannya masing-masing menahan sakit. Tamparan papah sangat kencang, tanda merah dipipi kiri para abang sebagai buktinya.

Sakit? Jangan di tanya. Lebih sakit lagi jika mereka sadar betapa tidak bergunanya menjadi abang. Betapa sakitnya hati Mamah, orang yang mengandung Chani selama 9 bulan jika mamah tau kalau Chani menghilang karena bertengkar dengan Yoongi lagi.

"NGGAK BERGUNA KALIAN ITU!"

"BUAT APA PAPAH PUNYA ANAK 7 LAKI-LAKI UNTUK MENGURUS 1 GADIS KECIL SAJA TIDAK BECUS!"

"JIN! YOONGI! PAPAH CAPEK YA NASIHATIN KAMU TAPI KAMU BENER-BENER MASA BODO SAMA ADIK KALIAN!"

"Pah-" Yoongi mencoba menyangkal.

"DIAM!!!" tunjuk Papah ke Yoongi.

"Pah ini udah malem-" Jimin mencoba menasihati tapi dipotong oleh Papah.

"Lalu kenapa? Kenapa kalo udah malem? Ganggu tetangga? Gitu maksud kamu Jim?"
Nada bicaranya agak direndahkan tapi tidak dengan tatapan mata Papah.

Jimin hanya menundukkan kepalanya.

"APA KAMU MIKIRIN ADIK KAMU YANG HILANG? Dia diluar sana tengah malam begini. Entah apa yang terjadi dengannya aja kita nggak ada yang tau. KAMU MIKIR NGGAK JIM?!"

"Kamu udah dikasih kepercayaan sama Mamah dan kamu PATAHIN KEPERCAYAAN ITU!?"

Diam dan menangis, itulah yang bisa dilakukan Jimin. Dia tak mampu membalas perkataan Papah. Itu semua benar, apa yang Papah ucapkan semuanya benar. Jimin dipercaya untuk jagain Chani, karena selama kejadian ini Chani hanya nurut dengan Jimin. Tapi apa yang dilakukan Jimin? Dia malah membuat Papah kecewa karena tak berhasil menjaga Chani dengar benar.

Tiba-tiba Jimin menghampiri Papah dan berlutut didepannya. Jimin memegangi kaki papah untuk memohon ampun dengan tangis yang sudah tak bisa ditahan lagi oleh Jimin.

Overprotective Brother's [Will End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang