22. Keirian

1.9K 131 5
                                    

Terima kasih yang masih setia menunggu aku update🤗

Aku butuh support kalian Reader's
Vote Komen yaa kasih kritik atau saran kalian buat aku 🤗
Happy reading 😊
Borahae💜

¤¤¤




Yena melihat cara Jhope membangunkan Jimin dan Chani dengan cara yang sangat lembut dari balik pintu kamar mandi.

'Bohong kalo gua nggak iri liat kehangatan mereka.' batin Yena.

'Seandainya gua bisa terlahir kembali mungkin gua bakalan milih jadi bagian keluarga Chani.' tambahnya.

Yena kembali menutup pintu kamar mandi dan duduk di tepi bath up. Yena duduk termenung menundukkan kepalanya mengingat perlakuan Jhope yang begitu lembut menurutnya. Tak terasa Yena malah tenggelam dalam kesedihan mengingat perlakuan abangnya yang berbanding terbalik terhadapanya.

Sikap dingin abangnya membuat Yena merasa menyesal punya abang seperti June. Abang yang sangat dingin dan acuh bahkan ia tak pernah peduli dengan Yena. Seakan abangnya tak pernah menginginkan Yena lahir di bumi. Ia mempedulikan Yena hanya sekedar mengantar jemput Yena karena itu perintah ayahnya, jika tidak dituruti maka mobilnya akan di sita oleh ayahnya.

Tanpa Yena sadari ternyata Chani sudah masuk ke dalam kamar mandi dan melihat Yena yang sedang menangis dalam diam. Chani mendekati Yena dan berlutut dihadapan Yena.

"Yen kenapa?" Chani menyentuh pundak Yena.

Yena terkejut dan mendongakkan kepalanya ke arah Chani. Buru-buru Yena menghapus air mata yang membasahi pipinya.

"Lu mau mandi?" tanya Yena mengalihkan pembicaraan.

Chani menggeleng.

"Gua tanya lu kenapa?"

"Gua nggak apa-apa kok."

"Yen, gua tau lu gua kenal lu. Lu itu orang yang nggak gampang buat netesin air mata lu. Jangan merasa sendiri, gua sahabat lu. Ceritain kalo lu punya masalah. Gua tau pasti lu punya masalah yang begitu berat sampe lu nangis kaya gini. Gua akan bantu lu sebisa gua Yen. Cerita!" Chani mengguncang pelan pundak Yena.

Yena terdiam. Ia kembali menangis dalam diam. Chani terdiam menunggu kata yang akan diucapkan Yena. Entah kenapa hati Chani merasa sakit melihat sahabatnya yang ia kenal selalu ceria dan selalu terlihat bahagia dengan sifatnya yang aneh. Ternyata disisi lain ia mempunyai hati yang rapuh. Ini pertama kalinya Chani melihat Yena menangis lagi setelah sekian lama.

"Kenapa? Kenapa abang gua nggak pernah bersikap kaya gitu?" ucap Yena pelan.

Chani terdiam mencerna kata-kata Yena. Yena pun melanjutkan ucapannya.

"Bahkan buat sekedar bangunin tidur aja nggak pernah. Syukur-syukur dia mau jadi tukang ojek gua itu aja udah seneng banget buat gua Chan." Yena menangis tapi juga tersenyum ke arah Chani.

"Boleh nggak sih sehari aja tukeran abang? Gua mau di posisi lu Chani." Air mata Yena terus-menerus berlomba untuk jatuh.

"Chan, sorry bukannya gua iri tapi gua pengen ngerasain gimana diposisi lu. Punya abang yang sayang sama lu yang selalu perhatian dan peduli sama lu, bahkan lu bukan punya satu tapi tujuh. Walaupun salah satu dari mereka ada yang ngeselin tapi tetep aja mereka sayang sama lu beda dengan gua. Boleh nggak sih gua tinggal disini aja. Gua nggak suka sikap abang gua yang begitu dingin. Bahkan dinginnya melebihi bang Yoon. Gua juga pengen punya abang yang ngertiin gua. Yang bisa bikin gua ketawa, yang bisa ngejaga gua, yang bisa bikin gua nyaman dan bangga kalo gua punya abang yang sayang sama gua kaya abang lu ngelakuin semuanya ke lu Chan. Gua mau di posisi lu Chan hiks hiks hiks." Yena akhirnya terisak sangat keras, suaranya menggema di dalam kamar mandi.

Overprotective Brother's [Will End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang