32. Kemunculan

1.8K 126 27
                                    

Hei i'm back 😚
Maaf banget aku kelamaan hibernasi😔

Terima kasih banyak yang masih setia menunggu aku update🤗

Aku selalu butuh support kalian Reader's
Vote Komen yaa kasih kritik atau saran kalian buat aku 🤗
Happy reading 😊
Borahae💜

'Apa aku bermimpi? Tapi mengapa rasanya seperti nyata. Bahkan luka ini....' Chani meringis pelan saat menyentuh luka di pahanya.

Chani dan para abangnya sedang sarapan bersama. Aneh memang. Chani saja merasa sangat aneh. Dengan Yoongi yang tiba-tiba membangunkan Chani dan sekarang mengajak Chani untuk sarapan bersama. Tapi suasanya tak berubah. Tetap sama seperti sebelumnya. Hening. Hanya ada suara sendok dan garpu yang beradu diatas sebuah piring saat mengaduk makanan.

Seolah Yoongi sedang mencoba menyatukan kembali jarak diantara kakak beradik ini. Ia berbicara di tengah keheningan saat sarapan. Napasnya yang begitu berat menandakan ia sangat kesulitan untuk berbicara.

"Ehemm.." Suasana semakin canggung dengan tatapan yang tiba-tiba saja tertuju ke Yoongi. Walau begitu Yoongi tetap melanjutkan pembicaraannya. "Abang tau kalian pasti merasakan hal yang sama satu sama lain..." Yoongi melirik adik-adiknya yang duduk di meja makan. Suara sendok yang beradu dengan piring pun mulai pelan. Pertanda sang pemilik ikut mendengarkan.

"Apa kalian terus akan seperti ini?" Chani sedikit melirik ke arah Yoongi dengan perasaan yang entah ingin membuat Chani menangis. Apa sekarang Yoongi sudah bisa menerima kehadiran Chani kembali?

Tak!

Suara sendok yang dijatuhkan ke piring membuat yang lain menoleh ke sumber suara tersebut. Taehyung. Ia menatap tak suka ke arah Yoongi. Tangannya mengepal cukup erat diatas meja.

Brakk!!!

Taehyung menggebrak meja dengan cukup keras dan bangun dari kursinya.

"Aku tak akan pernah merubah keputusanku!"

"KIM TAEHYUNG!" Suara lantang Yoongi tak kalah keras dengan suara gebrakan meja yang Taehyung buat.

Sorot mata keduanya memancarkan kebencian. Pria yang sama-sama keras wataknya tak akan bisa dipisahkan jika sudah seperti ini. Masing-masing mempunyai ego yang sangat tinggi.

Mungkin jika sedang tidak bertengkar Chani mampu memisahkannya. Memberikan pelukan hangatnya untuk menenangkan keduanya. Namun saat ini posisi Chani sudah tak seperti dulu. Pelukannya pun tak akan berpengaruh untuk mencairkan amarah kedua abangnya ini.

"Aku ikut bang Tae." tiba-tiba saja Jeka berdiri membuat suasana semakin memanas. Ia memilih berpihak pada Taehyung. Taehyung menganggukan kepalanya sekali tanda ia bangga dengan keputusan Jeka.

"Taehyung Jeka duduklah. Kau belum menghabiskan sarapanmu." Namjoon mencoba menenangkan dua adiknya.

"Jeka nggak akan makan sampai Mamah dan Papah pulang." ancam Jeka yang sangat kekanak-kanakan. Yoongi yang mendengar hanya menertawakan keputusan bodoh adiknya.

"Mana bisa mayat bertemu orang yang hidup."

"Silahkan."

"Sayangnya... jika Mamah dan Papah kembali ke rumah ini. kau tak akan pernah melihatnya karena kau sudah mati kelaparan berkat kebodohanmu."

"Omong kosong!" Taehyung menarik tangan Jeka lalu pergi meninggalkan meja makan.

Yoongi masih tersenyum miring meremehkan kedua adiknya yang berjalan meninggalkan mereka. "Mamah sedang membusuk dipenjara. APA KAU TAU ITU ANAK BODOH?!" Seketika Taehyung menghentikan langkah kakinya.

Overprotective Brother's [Will End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang