30. Kesendirian

1.6K 120 9
                                    

Terima kasih yang masih setia menunggu aku update🤗

Aku butuh support kalian Reader's
Vote Komen yaa kasih kritik atau saran kalian buat aku 🤗
Happy reading 😊
Borahae💜

¤¤¤

"Dek.." panggilnya saat melihat Chani membuka matanya. Ia mendekatkan dirinya pada Chani. Meraih tangan Chani dan menggenggamnya.

"Ada yang sakit?" tanyanya seraya tangan yang satunya membelai sayang pucuk kepala Chani.

Chani tak menjawab. Ia terdiam namun setitik air mata jatuh dari mata indahnya. Bibirnya bergetar. Ia merasakan sesak di dadanya. Sangat sesak hingga membuat Chani menangis. Chani bangkit lalu memeluk erat seseorang yang ada di hadapannya. Chani menumpahkan segala tangisannya, segalanya yang menyesakan dadanya.

"Bang Jin. Chani kangen. Hiks..hiks.."

"Akhirnya bang Jin pulang. Jangan pergi lagi bang." pelukannya semakin erat seperti Chani tak ingin Jin pergi lagi. Jin membalasnya dengan mengecup kening Chani berkali-kali hingga Chani menghentikan tangisannya.

Saat tangis Chani mulai reda. Jin mengurai pelukannya. Membelai wajah Chani dengan sayang dan mengusap air matanya.

"Chani dengar bang Jin. Chani harus kuat bahkan tanpa bang Jin. Chani nggak boleh lemah. Chani nggak salah. Bantah apapun yang menurut Chani itu benar. Inget kata-kata bang Jin. Bang Jin nggak selamanya bisa ada disamping Chani. Tapi satu yang harus Chani tau. Chani nggak sendirian."

Jin meraih tangan Chani. Menempelkannya pada dada bidangnya. "Chani selalu ada disini. Begitupun bang Jin yang selalu ada di hati Chani." Giliran Jin yang menempelkannya pada dada Chani. "Bang Jin selalu menemani Chani disini. Lakukan seperti ini jika Chani rindu bang Jin. Oke?" Chani menganggukan kepalanya, dan sesekali menyeka air matanya yang lolos tanpa seijinnya.

"Bang Jin harus pergi." Jin mengusap kepala Chani. Dengan cepat Chani meraih tangan Jin dan menggenggamnya erat. "nggak bang. Jangan pergi. Chani mohon bang Jin tetep disini sama Chani."

Perlahan Jin melepas satu tangannya dan mengusap pipi Chani. "Chani inget kan apa kata bang Jin?" Chani mengangguk. Cairan bening dari mata Chani terus menerus jatuh membasahi pipi dan tangan Jin.

"Tapi bukan berarti bang Jin bakal ninggalin Chani kan?" Sebelah tangan Chani memegang tangan Jin yang ada dipipinya.

"Bang Jin pasti kembali. Tetep disini sampai bang Jin pulang." Jin menarik kedua sudut bibirnya.

Chani menggeleng keras. "Bang Jin bilang, kalo Chani bisa membantah apa yang menurut Chani bener kan? Sekarang Chani membantah!" Namun dengan cepat Jin menjawab "Ini pengecualian sayang."

"Bang Jin Chani mohon jangan pergi." Chani tak mampu menahan tangisnya. "Jangan pergi bang. Jangan tinggalin Chani sendiri. Chani nggak baik-baik aja tanpa bang Jin. Bang... Chani mohon... hiks..hiks" Genggaman Chani begitu kuat sama kuat dengan tangisannya. Jin hanya meresponnya dengan santai dan senyuman yang tak pernah luntur dari bibirnya.

"Bang Jin sayang Chani." Jin tetap tersenyum meski tangannya perlahan melepaskan diri dari genggaman Chani dan selangkah demi selangkah meninggalkan Chani yang menangis.

"Bang Jin jangan pergi."

"Bang Jin!!!"

Chani membuka matanya. Napasnya tak teratur. Keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya. Baru saja Chani bermimpi yang sangat buruk dalam seumur hidupnya.

Overprotective Brother's [Will End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang