ketika yang di Cinta pergi ( part 2 )

18 5 0
                                    

Setelah prosedur pemulangan abi selesai , fikar dan affan segera bersiap untuk membawa jenazah abi pulang ke rumah. Namun sebelum pulang affan menghampiri wardah yang masih terbaring di ruang perawatan karena pingsan tadi .

" de ayo kita pulang , kita bawa abi pulang ke rumah . " ucap affan sambil membelai rambut wardah yang tergerai yang masih dalam keadaan pingsan. Namun sesaat kemudian wardah siuman dari pingsan nya dan melihat wajah putih kakaknya itu

" bang " lirih wardah

" alhamdulillah kamu sudah siuman de . " ucap affan sambil tersenyum

" bang , abi belum meninggal kan ? Abi masih hidup kan bang ? " ucap wardah sambil mengguncang tangan affan yang masih setia membelai rambutnya

" sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah , sebagaimana ketetapan yang telah di tentukan waktunya "  (QS. Ali imran : 145 )

" de , setiap manusia pasti akan menemui ajalnya kapanpun itu tua , muda , kaya , miskin . Semua akan menemui ajalnya masing masing. Abi meninggal karena tugas abi di dunia sudah selesai. Jangan pernah lagi menggugat takdir Allah akan sesuatu hal. Jalanilah hidup dengan ikhlas dan ikhlaskan abi pergi " ucap affan namun tanpa melihat wajah adiknya. Dia tak ingin memperlihatkan kesedihan kepada adiknya itu. Dia ingin terlihat kuat di hadapan adiknya .

Wardah kembali tertegun mendengar penuturan affan . Hatinya seakan terketuk namun keegoisan nya selalu membuat dirinya menjauh dari agama

" assalamualaikum " ucap seseorang masuk ke ruang rawat wardah

" waalaikumussalam , eh dokter zakki , silahkan masuk dok " ucap affan kepada zakki

" maaf bang kalau saya mengganggu , saya hanya ingin memberi tahukan bahwa administrasi pemulangan almarhum telah selesai . Inshaa allah setelah subuh nanti almarhum bisa di bawa pulang "
Jelas dokter zakki kepada affan

" terima kasih zak , antum sudah membantu banyak sekali " ucap affan tulus

" bang sudah tugas saya membantu abang , jangan sungkan jika memang masih ada yang harus saya bantu inshaa allah saya akan bantu " ucap zakki sambil tersenyum

" ehh iyah , bagaimana keadaannya mbak ? Apa masih pusing " tanya zakki kepada wardah.

" saya sudah mendingan , saya ingin pulang " ucap wardah sambil membuka infus yang menancap di tangan nya.

" jangan di buka dulu. Kamu masih belum pulih benar. Buka nanti setelah subuh sebelum kamu pulang " ucap zakki sambil menahan tangan wardah . Wardah segera menarik tangan yang di tahan oleh zakki , zakki pun beristigfar karena memegang tangan wanita yang bukan mahram nya.

" maafkan saya " ucap zakki sambil menunduk

Wardah hanya diam. Banyak pertanyaan mengenai dokter yang ada di hadapan nya itu. Dokter itu seakan telah dekat dengan affan . Apakah dokter itu mengenal affan ? Tanya wardah dalam hati

****

Setelah adzan subuh berkumandang , keluarga faturahman kini membawa almarhum abinya ke rumah duka. Dalam perjalanan wardah bersama ummi menaiki mobil affan sedangkan fikar menaiki mobil ambulance bersama zakki yang ikut menghantarkan jenazah pasien sekaligus orang yang sangat dia hormati ke rumah duka

Sesampainya di rumah duka , keluarga besar telah berkumpul , bahkan sanak saudara yang berada di luar kota pun menyempatkan datang untuk takziah ke rumah. Wardah sendiri sedari tadi hanya diam , ketika ada saudaranya yang menghampiri dia hanya diam tak berkata apapun tatapan nya pun kosong. Hingga wardah kembali kehilangan kesadaran nya. Zakki dan affan yang melihatnya pun segera membawa wardah ke kamar nya

 Zakki dan affan yang melihatnya pun segera membawa wardah ke kamar nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zakki segera memeriksa keadaan wardah. Dia khawatir karena tekanan darah nya tadi belum stabil , segera zakki menghubungi rumah sakit untuk segera membawa peralatan infus ke rumah wardah.

Setelah wardah di infus , affan dan zakki kembali mengurus pemakaman untuk abi

" fan , pemakaman sudah siap . Sebaiknya kita jangan menunda nunda lagi . Kita segera makamkan abi " ucap fikar kepada affan . Affan hanya menggangguk

Pemakaman di lakukan di tempa pemakaman khusus keluarga faturahman dekat perumahan tempat mereka tinggal .

Kumandang adzan fikar membuat pemakaman di selimuti haru , tak akan ada yang menyangka jika seorang hafiz faturahman yang ramah serta dermawan itu meninggalkan dunia secepat ini . Banyak yang terpukul atas kepergian nya termasuk zakki yang selama ini sudah dekat dengan pasien nya itu.

Setelah pemakaman selesai , affan dan zakki masih setia di pemakaman

" Abi , affan harus bagaimana sekarang ? Apa yang harus affan dan bang fikar lakukan untuk menjaga keluarga tanpa abi . Kami belum siap menjalani hidup tanpa abi. Tapi affan janji , affan akan jaga ummi dan wardah . Affan janji akan membawa wardah pulang kembali ke rumah sesuai keinginan abi selama ini. Semoga abi di tempatkan di tempat yang indah bi. Affan pulang dulu assalamualaikum " ucap affan sambil mengusap nisan abi nya. Setelah affan berdiri , kini zakki yang menghadap pusara abinya affan

" om , inshaa allah saya akan segera menyampaikan amanat yang om berikan kepada saya. Semoga saya kuat untuk menjalani nya om. Assalamualaikum "

Affan dan zakki pun meninggalkan makam untuk kembali ke rumah . Sesampainya di rumah mereka berkumpul kembali bersama keluarga besar faturahman.

" bang , apa wardah belum sadar ? "tanya affan pada fikar

" belum fan , dia masih di kamar. Sekarang ummi pun istirahat menemaninya. " ucap fikar

" ya sudah kalau begitu. Abang juga istirahat sejak semalam abang belum tidur " ucap affan. Terlihat gurat lelah dari wajah tampan fikar . Dia tidak tidur sama sekali sejak semalam karena sibuk mengurus administrasi pemulangan abi nya .

Bersambung...

Setitik Cahaya Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang