46. Everything Has Been Planned

16K 979 58
                                    

Author P.O.V

2 minggu sudah berlalu setelah hari dimana Jennie membuka mata dari "sleeping beauty mode on" nya yg cukup panjang. Kondisinya membaik, bahkan bisa di bilang berkembang pesat. Kaki nya kini mulai bisa di bawa berjalan meski dengan bantuan jangka. Kakinya memang masih terasa sakit, tapi hatinya berbunga-bunga. Bagaimana tidak, dia merasakan kembali di perlakulan bak seorang "princess" oleh seseorang yg sangat-sangat dia cintai.

Dan 2 minggu sudah Lisa habiskan waktu merawat Jennie. Pulang pergi rumah-kantor-RS, setiap hari. Rasa yg dulu sempat membuatnya ragu, kini mulai terkikis. Benteng yg dia bangun begitu tinggi, kini perlahan mulai runtuh. Tp tetap, ego nya masih tinggi, dia masih bersikukuh dengan rencana awal yg sudah dia buat sebelumnya; "meninggalkan Jennie".

2 minggu sudah hubungan antara orang tua Jennie dan Lisa semakin membaik, mereka semakin dekat. Mereka memperlakukan Lisa sangat sangat baik, entah karena memang kedua orang tua Jennie ingin menebus kesalahan di masa lalu, atau karena sebagai ucapan terima kasihnya karena Lisa sudah merawat anak semata wayangnya dengan baik.



"Apa semuanya sudah siap?". Kata Lisa yg baru saja masuk ke ruang rawat Jennie. Hari ini Jennie sudah di perbolehkan untuk pulang.

"Sudah, ayo kita pulang. Aku bosan disini". Jawab Jennie dengan wajah cemberut menggemaskannya yg sukses membuat Lisa terkekeh.

"Apa administrasinya sudah beres?". Kata Mrs.Kim yg baru saja merapihkan beberapa pakaian ke dalam tas, bersiap untuk pulang.

"Tidak usah khawatir, Tante. Semuanya sudah Lisa urus. Ayo kita pulang". Jawab Lisa lalu mendekati Jennie

"Apa kamu sanggup jalan sendiri?". Ucapnya pada si gadis mata kucing itu

"Aku mau mencobanya. Aku tidak mau merepotkanmu. Biarkan aku jalan sendiri dulu". Jawab Jennie

"Yasudah, ayo aku bantu". Kata Lisa lalu memberikan jangka untuk Jennie gunakan karena kakinya belum sembuh total, dia harus berjalan menggunakan bantuan jangka terlebih dahulu.

"Aaaaawww". Jennie sontak berteriak saat kakinya menyentuh lantai untuk pertama kalinya berusaha untuk berjalan sendiri. Tapi untungnya Lisa yg di sebelahnya dengan cekatan memeluk tubuh mungil Jennie agar tidak terjatuh

"Tuh kaaaan... sudahlah, jangan di paksakan. Biar aku gendong saja". Kata Lisa lalu berjongkok di depan Jennie

"Tidak usah, aku bi.....".

"Jangan banyak protes. Ayo naik". Kata Lisa langsung memotong pembicaraan Jennie.

"Baiklah. Tapi pasti aku berat". Jawab Jennie lalu merangkul leher Lisa dari belakang

"Aaaahh... berat sekali". Kata Lisa yg berusaha menggoda Jennie. Padahal memang tubuh Jennie tidak begitu berat, justru sangat kecil

"Sudah ku bilang. Ayo turunkan aku". Jawabnya lalu memukul lengan Lisa

"Hahahaha. Aku hanya bercanda. Sudah diamlah, nanti jatuh". Kata Lisa yg kini mengeratkan cengkraman tangannya di kedua paha Jennie. Dan Jennie melingkarkan tangannya di leher Lisa.

"Kalian ini. Ayo kita pulang". Kata Mrs.Kim

"Tante, simpan saja tas nya, biar bodyguard Lisa yg bawain". Kata Lisa yg melihat Ibu Jennie berusaha membawa w tas besar

"Terima kasih, Lisa. Yasudah, ayo kita pulang". Jawab Mrs.Kim




*****




"Istirahatlah. Jangan lupa makan obatmu dengan teratur". Kata Lisa. Kini mereka sudah sampai di rumah kediaman Kim

"Aku sudah istirahat seharian ini. Aku sangat bosan".

My Heart Breaker - JENLISA (complete-selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang