"Caca, bangun loo...astagaaa...anak gadis begini kayak keboo!!!"teriak bintang, bunda dari caca, jangan salahkan bahasa bundanya yang seperti itu, karena bundanya sudah seperti anak abg jaman sekarang saja.
"Apaan sih nda...males banget tau!!" Ujar caca malas
"Ga mau berangkat sekolah lo apa!!" Sungut bintang.
"Ishh, bunda bintang kok bicaranya gitu, tak laporin papa martin baru tau rasa!!" Ujar caca
"Mainya laporan aja sama papa!!" Ketus bintang.
"Sana mandi, telat kamu ini!!" Ujar bintang lalu keluar dari kamar caca.
Caca melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk membasuh badanya.
Gadis dengan rambut bervolume berwarna ash grey itu melemparkan abadanya ke arah tempat tidur membuaka aplikasi free fire dalam ponselnya.
"Yaa ampunn..kenapa ga sekolah, malahan pake baju biasa lagi!!" Kesal bintang.
"Bunda liat tuh jam berapa, jam 9 nda, percuma caca sekolah kalo sampe sekolah dihukum!!" Ujar caca
"Ya siapa suruh elo telat bangun, males banget lo!!" Ujar bintang.
"Udh deh nda, kayak yang gak pernah aja, nda dlu juga sering kan bolos sekolah, bad girl pentolan antariksa dlu kan bunda bintang!!" Ujar caca mengejek bundanya itu.
"Ga ush ungkit ungkin gw lu!!" Sungut bintang.
"Nda, kenapa sih punya bunda gini amat!!" Ujar caca
"Gimana lagi coba, gw ini bunda elo!!" Ujar bintang.
"Papah tuh bego apa gimana, secara papah kan ganteng, pendiem, disiplin, lah bunda...duh, astafirulah gw nda!!" Ujar caca, caca emang sering banget membuat bundanya itu dongkol.
"Anak siapa sih, gini amat dah!!" Gumam bintang.
"Anak dari BINTANG CECILIA DAN MARTIN ALFARO!!" Ujar caca menekan nama kedua orang tuanya.
"Serah lu dah sana, kalo.mau makan di bawah udh gw siapin, tinggal makan aja, gw mau nyalon dlu!!" Ujar bintang setelhnya pergi dari kamar caca.
"Mak gw yaoloh, udh kayak abege aja!!" Gumam caca lalu melanjutkan game nya yang tertunda.
2.03 siang.
Rumah caca.
"Aca!!
"Hmmm!!"
"Aca!!"
"Ahh sial kalah kan gw, anjingg!!"
"Caca!!"
"Diem sihhh, ganggu tau!!"
"A-ca!!"
"Aduh bangsat, apaan sih anjing, ganggu banget lo!!" Caca tersentak kesal menghadap laki laki yang sedari tadi memanggil namanya.
Lelaki itu menundukan kepalanya dalam tak berani menatap caca, isakannya pun mulai terdengar.
"Elahh...lo nangis? Caca tertawa terbahak melihat lelaki itu, dia billy, billy menangis.
Billy ini memang takut jika caca sudah membentaknya, dan berkata kasar seperti itu, walau memang sudah sering caca begitu.
"Aca...hiks..hikss!! Isakan halus billy terdengar nyaring di telinga caca.
"Aca mah, kalo pacarnya manggil jawab, jangan malah dikatain!!" Isak billy
"Ya lo sih, ganggu banget tau ga, udh tau lagi seru malah manggil gw lagi!!" Ketus caca.
Billy malah mengambil bantal caca, dia menutup wajahnya karena suara isakanya yang terdengar caca.
"Udh sih, jangan nangis, sini sini!!" Caca menarik bantal yang menutupi wajah billy lalu pelan pelan menarik billy pada pelukanya.
"Jangan nangis, kayak bocah!!" Ujar caca
"Nngakk, hiks..hiks!!"
Memang harus ektra sabar jika menghadapi billy, dia tak bisa dibentak, sungguh aneh, dan yang anehnya lagi, seorang caca bisa mencintai billy yang seperti itu, keajaiban sekali.
"Kenapa tadi manggil manggil?" Tanya caca setelah mendengar isakan tangis sudah tak ada lagi.
"Mau bobo!!" Ujar billy.
"Hah?, mau tidur tinggal tidur sih, itu kasur lebar, pake manggil manggil segala!!" Dengus caca.
"Ishh!! Billy emmajukan binirnya membuat caca gemas sama pacarnya ini.
"Gw ini duh gila!!" Ujar caca sambil menoel noel pipi billy.
"Kenapa, kenapa gila?" Tanya billy.
"Gw gila karena sayang banget sama orang ga guna kayak lo!!" Ujar caca terkekeh geli.
"Ishh, caca!!"
Caca menarik kepala billy agar tidur di pahanya.
"Katanya mau bobok!!" Ujar caca dan billy tersenyum sambil mengangguk.
"Childish gw!!"
Salam pena
Ayuk.kd
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Boy 《PROSES PENERBITAN》
Teen Fiction"lo kayak anak anak, gemes gw sama lo!" Dia pacar gw, gw sama dia emang ga nyambung, gw bastard, tapi dia? Dia hanya cowok polos yang bakalan nangis kalo dimarahin. Dia emang beda sama gw, tapi dia, dia yang selalu bisa ngertiin sifat keras gw, dia...
