Caca menenteng jas putihnya di tangan kanan beserta dengan tas hitamnya, berjalan keluar apartemen dan bersiap menuju gedung konfersipers. Setelah kemarin meeting bersama seluruh staff dan yang lainya, dan hari ini adalah hari konfersipersnya."Sudah siap semua?" Tanya mars.
"Sudah"
"Yaudah ayo naik" ujar mars. Caca naik ke dalam mobil limousin hitam yang telah disediakan oleh pihak terkait. Masuk ke dalam mobil itu bersama mars dan 2 orang team wardrobe dan seorang makeup artis nya.
Jam menunjukan pukul 8 pagi, dan acara akan dimulai jam 9 pagi nanti di gedung internasional melbourn autralia.
EL POV.
"El, bersiap dlu, sambil menunggu caca dia sedang di jalan" ujar sian, sian adalah orang yang gw kenal, dia adalah pemilik perusahaan yang menaungi caca.
"Baiklah, masih lama?" Tanya gw.
"Mungkin dia sampai 15 menit lagi, kamu sebaiknya bersiap dlu agar nanti dia datang bisa langsung"
Gw mengangguk setuju, sebagian staff mulai bergerak dengan tugas mereka masing masing menyetel ulang mic atau apapun itu yang harus disiapkan untuk satu jam kedepan nati.
"Hy...el, maaf gw agak telat, ada problem tadi" caca datang menentengvtas hitam dan jas putihnya.
"Owh, tidak masalah gw baru aja selesai kok" ujar gw.
"Jadi hari ini siap" tanya gw.
"Siap tentu, hanya saja gw deg degan" ujar caca dengan cengiran lebar miliknya.
Ahh..kenapa gadis ini terlihat menawan sekali, setiap hari selalu seperti ini.
"Tidak masalah, nanti kita berdua jadi lo ga ush gugup gitu" ujar gw.
"Gak kok udh biasa juga gw gini, itu biasa, deg degan kan emang wajar" ujarnya.
"Caca, kemari sebenar, benarkan pakaianmu dan rambutmu itu" panggil sian dari arah ruang sebelah.
"Tunggu sian"
"El, gw kedalem dlu ya"
Setelahnya dia benar benar pergi ke dalam ruangan yang telah disediakan untuknya.
"El jangan menatap dia seperti itu, nanti kamu semakin tidak bisa berkonsentrasi karena melihat dia" ujar kiara.
"Dia memang selalu membuyarkan konsentrasiku , nyata maupun tidak"
"Dasar bucin, sudah, siap siap sana, pelajari lagi speace nya" ujar kiara lalu menepuk bahu gw dengan singkat.
Ck, memang suka banget kalo ngejekin gw dia emang jago meneger terbaik gw, untungnya gw sama dia ga terpaut umur begitu jauh, jadi masih bisa gw ajak berkonsultasi masalah masalah perasaan dan dia selalu ngasih gw solusi.
Terlibat perasaan? Nggak lah kiara itu udh punya pacar, pacarnya tampan tapi ga lebih tampan dari gw kebetulan pacarnya juga seorang model, Ya gitu deh, ...karena selalu ikut kemana mana sama gw kalo ada pemotretan, mungkin dia kenal pacarnya itu dulu karena pernah satu frame sama gw, hmm...ingat ryan? Itu dia, ryan gold, pacarnya kiara. Cowok sok jual mahal itu, ya tapi gw udh temenan semenjak lama sama ryan. Kiara pacaranya juga sudah setahun kalau ga salah.
Udhlah ngapain nguruain mereka, gw aja jomblo kok. Huh...
"El, bersiap, 5 menit kedepan acara dimulai, periksa kelengkapan" ujar kiara.
"Sudah semua"
"Baiklah, itu caca sudah selesai" ujar kiara lagi lalu menunjuk caca. Sungguh kenapa gadia itu begitu cantik, seperti tidak nyata.
"El, gw udh siap, ayo" ujarnya.
"Sukarela kalau mau menerima" gw mengulurkan telapak tangan kanan ke caca, dia terkekeh pelan lalu menjabat telapak tangan itu, kami keluar dengan berpegangan tangan, senyum tidak pernah lepas dari bibir manis gadis cantik yang bernama caca itu.
"Good morning everyone" sapa kami berdua. Suara tepuk tangan dan teriakan orang orang yang meneriaki nama kami menambah kesan yang luar biasa hari ini.
(Di australia kan pake bahasa inggris, biar kalian gampang gw pakek bahasa indo ja yak)
"Apa kabar kalian semua? Ahh..semoga sehat ya, aku seneng banget kalian bisa ada di sini sama kita hari ini yeyyyyy" ujar caca lantang dibarengi dengan finger heart dan tawanya itu.
"Nah, sekaramg aku nih disini sama el, tau kan mr. Elenio, siapa sih yang ga atau kakak ganteng stau ini, kita satu frame kali ini untuk brand ambassador yang sama" ujar caca sambil nunjuk gw yang di sampingnya.
"Hyyy semuanya apa kabar?..huh...seneng banget aku bisa disini sama kalian, dan tentunya juga sama miss. Caca hehehe...satu frame sama caca memang bener bener satu pengalaman yang yah...sangat menyenangkan, karena dapat bekerja dengan profesional sebagaimana mestinya" ujar gw.
"Okay semuanya baiklah----
Dan seteruanya sampai host mulai memberi kami pertanyaan pertanyaan terkait projeck kali ini, planing selanjutnya, game, dan tantangan tantangan yang lumayan seru lah. Hari ini emang bener bener rame banget di gedung ini.
AUTHOR POV.
"Jadi nahh...ini untuk pertanyaan yang paling ingin kami tau jawabanyaaa...selama kalian menjalani projeck kali ini, hmm...adakah melibatkan perasaan?" Seorang host bertanya pada caca dan el.
Semua orang bersorak girang mendengar pertanyaan itu, el diam melirik caca sambil tersenyum manis, dan caca terkekeh geli mendengar pertanyaan itu.
"Mungkin di projeck kali ini ga ada hal hal yang melinatkan perasaan seperti itu, karena pertemuan kami juga lumayan singkat jadi...kalau saya sendiri dalam bekerja memang selalu berusaha profesional" caca berujar sambil menganggukan kepalanya yakin, el ikut mengangguk.
"Hmm iya, memang tidak ada yang melibatkan perasaan di projeck kali ini" tambah el lagi.
Sebagian orang orang mendesah kecewa dibuat oleh jawaban itu padahal mereka sudah mengeship kalau caca dan el dikabarkan berkencan.
"Lalu makan malam 2 hari lalu itu, bukankah bersifat tertutup?" Pancing host lagi.
"Bukan, tentu bukan, aku yang mengajak caca untuk dinner saat itu, karena pertemuan pertama dan perayaan teman baru hanya itu saja tidak lebih" ujar el.
"Yahh..seperti itu, padahal mereka mereka disini banyak mengharapkan kalian dikabarkan berkencan" ujar host itu.
Caca dan el menanggapinya hanya dengan senyum manisnya itu.
Setelahnya acara ditutup ada sesi dimana caca dan el harus berdiridi red carpet dan berfoto di sana.
Mereka memasang senyum manis, el yang merangkul pinggang caca dengan romantis.
Saat akhir dari acara itu caca melangkahkan kakinya lebih dulu, namun kaki panjangnya itu tidak sengaja menyingkat kakinya yang satu, membuat caca sedikit oleng dan yapp...el menangkap tubuh ramping itu kepelukanya.
Sepersekian detik bagi caca dan el ini hening, mata mereka saling menatap, el yang tersenyum hangat dan caca yang terus saja menatap el.
Sorakan dan teriakan penonton membuat lamunan mereka buyar, el memapah caca menuju keback stage, caca sungguh malu akan kejadian tadi, bagaiamana kalau foto itu tersebar, hell...dan foto itu pasti akan tersebar.
"Caca maaf, gw tadi ga sengaja meluk--
"Kak mars, tolong tangani ini, gw ga mau itu tersebar luaskan"
***********
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Boy 《PROSES PENERBITAN》
Teen Fiction"lo kayak anak anak, gemes gw sama lo!" Dia pacar gw, gw sama dia emang ga nyambung, gw bastard, tapi dia? Dia hanya cowok polos yang bakalan nangis kalo dimarahin. Dia emang beda sama gw, tapi dia, dia yang selalu bisa ngertiin sifat keras gw, dia...