Part 4

3.5K 139 2
                                    

Author pov

Saat ini anggi adik kembar angga sedang menjalankan masa koasnya di Rs teman mamanya, akhir-akhir ini anggi jarang pulang kerumah karena jadwalnya yang padat

"ah pantes mama gak mau kerja di Rs"ucap anggi mendaratkan bokongnya di kursi ruangan istirahat

"lu udah makan belum?"tanya dian,anggi hanya menunjukan pop mie yang sudah ia seduh

"ah jadi dokter ternyata begini yah, makan gak teratur,tidur gak teratur"ucap dian

"tau ah, pantes mama gak kerja di Rs,untung aja setelah lulus gue jaga klinik mama,kalau gue krja di Rs bisa-bisa jadi perawan tua deh"ucap anggi

"lu kenal bu amora dosen fakultas ekonomi gak?"tanya dian,anggi hanya mengangguk sambil menyeruput mienya

"kasihan deh,anaknya jadi korban tabrak lari"ucap dian membuat anggi tersendak,buru-buru dian memberinya minum

"lu bilang apa tadi?"tanya anggi

"anaknya bu amora jadi korban tabrak lari,sekarang lagi di ruang icu,lagi butuh donor darah O negatif"jawab dina

"lu tau dari mana?"tanya anggi

"dokter pembimbing gue,dokter jihan"jawab dian

"wah abang harus tau nih"ucap dia mengambil hp dari sakunya

"hubungannya dengan abang lu apa?"

"bu amora itu calon kaka ipar gue"

"ha yang bener, bang angga pacaran sama bu amora?"

"belum,tapi akan"jawab anggi lalu menelfon angga setelah ke 5 kali telfon baru ada jawaban dari angga

"astaga bang kemana aja sih kok gak di angkat mulai tadi?"tanya anggi

"tadi meeting kak,ada apa?"

"bang ke Rs tempat kakak koas,anak abang butuh bantuan abang"jawab anggi

"ha? anak abang? Abang belum nikah kalau kakak lupa"ucap angga

"ya elah lelet banget sih, anaknya bu amora kan calon anak abang gimana sih"ucap anggi

"ha kenapa dengan anaknya amora?"

"jadi korban tabrak lari,sekarang lagi butih donor darah O negatif, kakak gak bisa jadi donornya karna fisik kakak lagi gak fit, abang buru kesini"ucap anggi

"ok otw"ucap angga,dan langsung berlari ke lift para petinggi,ia berlari seperti orang yang mengejar maling, tadi suster sudah mengingatkan angga supaya tidak lari,namun angga tidak mau dengar ia segera memasuki ruang dokter jihan yang kebetulan teman mamanya dan angga mengenal dokter jihan.

"amora..."panggil angga merasa ada yang memanggilnya amora pun mengangkat wajahnya yang sejak tadi hanya memandang lantai

"angga.."ucapnya nyaris tidak terdengar oleh angga karena suaranya yang begitu lemah,angga jongkok di depan amora sambil mengelus bahu amora

"kamu tenang aja hana akan baik-baik saja,donor nya sudah ada"ucap angga,amora langsung kaget mendengarnya

"keluargaku tidak ada yang memliki darah O negatif,hana mewarisi darah papanya"ucap amora

"ada aku,kamu tenang yah,semoga darahku membantu hana"ucap angga

"ka..kamu?"tanya amora,angga hanya mengangguk

"anggi sedang koas disini dia memberi tahuku bahwa hana sedang dirawat dan membutuhkan darah O negatif,awalnya anggi mau mendonorkan darahnya namun fisiknya lagi tidak bagus lalu anggi menelfonku,dokter jihan itu teman mamaku"jelas angga

JANDAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang