Part 11

2.8K 91 0
                                    

Author pov

Setelah makan malam bersama angga dan keluraga kecilnya pun pulang begitu juga dengan nathan

"aku masih gak percaya ada anak kita disini sayang"ucap angga mengelus perut amora

"aku juga mas,apalagi aku gak ada merasakan gejala kehamilan"ucap amora

"terimakasih sayang,hidupku semakin lengkap karna kamu"ucap angga mengecup kening istrinya itu

"ada satu hal lagi yang ingin aku berikan mas"ucap amora

"apa itu?"tanya angga,amora mendekatkan wajahnya pada angga dan mengcium bibir angga,mendapat serangan seperti itu angga jadi diam kaku,pasalnya amora tidak pernah mencium angga jika bukan angga yang memulai

"i love you mas"bisik amora menyadarkan angga

"a,aa apa?"tanya angga

"gak ada pengulangan"ucap amora lalu membenamkan wajahnya di dada angga

"kamu serius sayang?"tanya angga,amora hanya mengangguk

"i love you too sayang"ucap angga memeluk istrinya itu "kalau gini rasanya pengen makan kamu deh, tapi takut dedeknya gak bisa"lanjut angga "sampai kapan aku puasanya sayang?"tanya angga

"yang bilang mas puasa siapa?"tanya amora

"kakak tadi bilang sama aku kalau hamil muda itu masih rentan jadi belom bisa gitu"jawab angga,amora jadi tertawa mendengarnya gak salah sih tapi suaminya itu terlalu polos

"sini aku ajarin agar anak mas tetap aman"ucap amora

"wah ini nih makanya aku ngejar kamu, berpengalaman"kekeh angga,amora jadi ikut tertawa lalu mengajari suaminya yang disebutnya polos itu

Anggi pov

Aku tidak tau apa yang di kejar nathan sampai memintaku untuk menikah ditahun ini, padahal aku sudah katakan bahwa tahun ini aku masih ingin bebas,tapi dia selalu memberiku kode untuk menikah

"abang kamu bahagia banget yah, pulang dari kantor ada yang nungguin,weekend main sama anak-anak,pantes dia betah dirumah"ucapnya yang entah sekian kalinya memuji abang

"ya udah gantiin abang aja sana"ucapku

"ah kamu gak peka yang"ucapnya

"kamu ngejar apa sih ngebet bangen pengen kawin"

"nikah yang,kawin mah beda"ucapnya

"sama aja abis nikah juga kawin"ucapku

"mama papa ku udah tua sayang,kamu udah lihat sendiri bagaimana bahagianya mereka saat aku ngenalin kamu kemarin,aku itu anak tunggal orang tuaku udah mendesakku untuk menikah"ucap nathan

"kalau kamu nikah itu wajar udah tua,nah aku"ucapku

"ih kamu gitu amat sih, emang yang kamu kejar itu apa sih? Kerjaan udah ada,kuliah udah selesai"ucapnya

"aku masih pengen bebas nathan"

"setelah nikah kamu gak akan aku kurung di rumah sayang"

"ia aku tau tapi tugas sebagai istri gak semudah yang kamu fikirkan"

"aku gak minta kamu masak buat aku,kan ada Art kamu cukup di ranjang aja"ucapnya yang ku bales jitakan

"dasar mesum"ucapku

"nikah yah,please"ucapnya memberikan kotak biru berisi cincin diamond yang sudah ia bawa-bawa seminggu ini melamarku

"aku janji bakal jadi suami yang bisa kamu andalkan,aku janji sayang,selain desakan mama, aku juga takut kamu ninggalin aku,kamu sudah merasakan sendiri bagaimana aku ngejar kamu seperti orang gila"ucapnya, ia sih tapi ah susah untuk aku jelaskan

"kamu bisa menghadapi kekanak-kanakanku?"tanyaku dia mengangguk mantap

"walau aku manja, suka marah-marah gak jelas dan nangis"ucapku,dia mengangguk lagi

"aku suka kalau kamu kamu manja, tapi manja nya hanya sama aku aja yah"ucapnya, aku jadi mengangguk dan memberikan jariku untuk dipasangkan cincin olehnya.

Nathan pov

Setelah perjuangan yang begitu menyesakkan dan tantangan yang menegangkan akhirnya aku dapat melumpuhkan hati ratuku, tanpa menunggu lama aku memajukan tangal pernikahan kami seminggu setelah lamaran membuat anggi protes padaku,namun aku tidak mau kalah dari abang ipar ku itu, dia selalu mebuat ku iri,dia selalu memamerkan kemesraannya dedepanku, apalagi mbak ara sedang manja-manjanya mungkin karena hormon kehamilan itu.

"ciieeeh yang mau lepas perjaka"ledek abang iparku siapa lagi kalau bukan Angga Putra Pratama

"gak sabar gue mau cetak gawang "kekehku

"weess yang sabar bro,adik gue itu jangan buru-buru"ucap angga sebenarnya sedikit janggal memanggilnya abang karena dia dibawah umurku, jadi kami sering menggunakan bro agar sedikit gaul

"hidup adik lu aman bro,udah ada gue jadi pawangnya"ucapku

"eleh boro-boro jadi pawang yang ada lu jadi asisten nya,berani melawan adik gue?"tanya nya

"bener,kita tidak bisa berkutik melawan yang namanya wanita"ucapku,setelah menucap janji dan melaksanakan resepsi aku dan anggi langsung ke bandara sebab kita mau honeymoon ke eropa tempat angga babymoon bersama istrinya

"sayang sepertinya kamu bakal puasa deh"bisik anggi padaku lalu duduk disampingku

"loh kenapa? Jangan bilang kamu"ucapku,anggi hanya mengangguk,aku hanya bisa menggaruk kepala, sial banget sih..

JANDAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang