Author POV
Angga buru-buru keluar dari kantor nya dan menyetir mobil nya dengan kecepatan maksimal.
"Bagaimana keadaan nya dok?" Tanya Angga
"Anda suami nya?" Tanya dokter
" Bukan saya saudaranya dok" jawab angga
" Kalau begitu kita tunggu suami nya untuk mengambil keputusan" ucap dokter
" Suami nya lagi diluar negri dok" jawab angga " kalau menunggu beliau apa gak berbahaya?" Tanya Angga
" Pasien sedang pendarahan hebat, kami sudah berusaha menghentikan nya tapi pendarahan nya tidak berhenti, jika bayi nya tidak segera di keluarkan akan menyebab kan kedua nya meninggal" jelas dokter, Angga terdiam sejenak, pilihan nya sangat berat
" Selamat kan yang bertahan dok" ucap wanita separuh baya yang tiba-tiba ada di samping Angga
"usahakan kedua nya selamat dok" ucap Angga, dokter mengangguk mengerti lalu kembali masuk ke dalam
" Dia gak akan bisa bertahan lagi"
" Saya yakin Dewi bisa bertahan, dia pernah berkata bahwa ia akan merawat anak nya dan membuktikan dia bisa bahagia tanpa mantan pacar nya itu" ucap Angga
" Untuk apa dia mempertahan kan anak yg tidak di inginkan itu, akhirnya begini kan, saya kehilangan putri saya" ucap mama nya Dewi
" Saya tau anda kecewa pada Dewi tapi sebagai orang tua anda harus memberi nya kekuatan, bayi itu tidak mengerti apa yang terjadi diantara orang tuanya" ucap Angga
" Sekali anak haram tetap lah anak haram" ucap mama nya Dewi, Angga memilih diam lalu ia menelfon istrinya dan memberi tahu keberadaan nya, berbicara dengan mama nya Dewi membuang tenaga nya saja
"Gimana mas?" Tanya Amora, Amora sengaja menyusul Angga, ia takut Angga akan mengambil keputusan yang merugikan dirinya
" Dokter blom keluar sayang" jawab angga
" Keluarga nya gak ada yg datang?" Tanya Amora melihat sekeliling nya
" Mama nya Dewi tadi datang tapi pergi lagi gak tau kemana" jawab angga
" Astaga untung aku datang dengan cepet mas kalau nggak bisa-bisa kamu akan di rayu mama nya untuk menikahi Dewi" ucap Amoraflashback on
Saat Angga menyuruh Dewi di pindahkan ke bagian keuangan, Dewi bisa menebak bahwa Amora yang meminta nya, setelah pulang kerja Amora sengaja menelfon Amora dan meminta untuk bertemu, awal nya Amora menolak, tapi Dewi memohon untuk tetap bertemu, akhirnya Amora mau untuk bertemu dengan Dewi
" Selamat sore Bu" ucap Dewi sopan
" Sore, silahkan duduk" ucap Amora, Dewi pun duduk berhadapan dengan Amora
" Sebelumnya saya minta maaf karena memaksa ibu untuk bertemu dengan saya, saya ingin menjelaskan lebih detail lagi kenapa saya sering memeluk pak Angga" ucap Dewi, Amora hanya mengangguk mengerti dan mempersilahkan Dewi berbicara
" Setelah mama saya tau bahwa saya sedang hamil dan Rio mantan saya tidak bertanggung jawab, mama saya sangat marah, beliau menyuruh saya untuk mendekati pak Angga, saya menolak nya Bu, karena saya tau pak Angga sangat mencintai ibu, tapi beliau memaksa saya, akhir nya saya mencoba mendekati pak Angga, saya tau saya salah Bu, maaf kan saya, saya berjanji tidak akan melakukan hal itu lagi, saya benar-benar malu akan tindakan saya, saat itu saya sangat frustasi sehingga saya tidak berfikir panjang, yang ada di benak saya hanya bagaimana anak saya memiliki keluarga yang utuh, tanpa memikir kan ada wanita yang tersakiti atas tindakan saya, saya minta maaf Bu, saya berjanji tidak akan menemui pak Angga lagi" ucap Dewi, Amora diam dan menatap Dewi dalam, hatinya tersentuh mendengar penjelasan Dewi, bagaimana pun dia seorang wanita, apalagi ia pernah hamil, pasti emosi nya tidak ter kontrol, Dewi benar-benar di situasi yang tidak baik
" Saya tidak melarang kamu bertemu mas Angga jika itu tentang pekerjaan tapi ingat jangan pernah berfikir untuk menggoda nya lagi, saya akan memaafkan kamu dengan satu syarat" ucap Amora
" Apa syarat nya Bu?" Tanya Dewi
"Saya dengar dari mas Angga kamu berniat ingin menggugurkan kandungan kamu, saya minta pertahan dia sesulit apa pun keadaan kamu" ucap Amora, dewi mengangguk merngertiflashback off
Yang Angga tahu Dewi adalah tulang punggung keluarga nya tapi ia tidak tau jika Dewi memiliki mama yang begitu egois, tidak memikirkan keinginan putri nya
"Bagaimana keadaan nya dok?" Tanya Angga begitu dokter keluar
" Bayi nya selamat sekarang dipindahkan ke inkubator, untuk beberapa hari atau Minggu bayi harus di inkubator, sedangkan sang ibu, kondisinya sangat tidak memungkinkan" ucap doker
"Boleh kita masuk dok?" Tanya Amora
" Silahkan" ucap dokter meninggalkan mereka
" orang tua ada yang tidak mendampingi putrinya di penghujung hidupnya" ucap Angga geram
"Dewi pasti sangat kesakitan mas"ucap Amora melihat Dewi menatap mereka dengan air mata yang mengalir di sudut pipi nya, mulut nya seakan ingin berbicara namun tidak mampu, Amora menggenggam tangan Dewi berusaha memberikan kekuatan
" Kamu pernah berjanji pada saya akan mempertahan kan bayi kamu sesulit apa pun keadaan kamu, saat ini saya meminta janji kamu itu" ucap Amora, Dewi menutup matanya kemudian membuka nya lagi ia ingin sekali berbicara tapi mulut nya sangat sulit di buka
" Saya tidak akan memaafkan kamu Dewi" ucap Amora, Dewi semakin menangis membuat Amora semakin tidak kuat melihat nya, cukup lama mereka saling menatap, Angga segera keluar mencari mama nya Dewi, ia mencari seluru lorong ruma sakit tapi ia tidak menemukan nya
" Lah malah disini" ucap angga melihat mamanya Dewi makan dengan tenang di kantin rumah sakit
" Putri anda sedang di penghujung hidup nya, anda malah menikmati makanan anda dengan tenang" ucap Angga
" Itu karma untuk anak yang tidak mendengar kan orang tua nya"
" Putri anda tidak memiliki waktu banyak, sebaik nya anda melihat nya" ucap Angga menarik tangan mama nya dewi, ia sangat geram melihat orang tua ini, sangat tidak berperasaan
"Dewi udah pergi mas" ucap Amora menangis memeluk Angga, Angga melihat Dewi sudah menutup matanya, Angga melihat mama nya Dewi menarik nafas panjang
" Mama gak mau mengurus anak haram itu wi, Maafin mama" ucap mamanya Dewi, Amora langsung melihat mama nya Dewi saat mendengar perkataan itu lalu menatap Angga
"Mas" ucap Amora
"Keluarga saya memilik panti asuhan untuk anak yang tidak di ingikan, anda bisa menitipkan anak nya Dewi disana" ucap Angga.
Setelah Dewi di makam kan Angga menemani Amora ke rumah sakit, Amora memaksa Angga untuk melihat anak Dewi
"Berapa lama lagi dia di inkubator dok?" Tanya Amora
"Besok sudah bisa keluar Bu, kami turut berduka cinta atas meninggalnya ibu Dewi" ucap dokter
"Terimakasih dok" ucap Amora, ia melihat sebentar ke inkubator sebelum memutuskan pulang kerumah
" Mama..." Teriak Hana menyambut Amora dan Angga
" Princess " ucap Angga merentangkan tangan nya Hana malah memeluk Amora
" Yah di cuekin lagi" ucap Angga
" Papa bau" ucap Hana, Angga langsung mencium aroma tubuhnya
" Nggak kok, papa wangi loh" ucap Angga " ia kan ma?" Tanya Angga kepada Amora
" Papa wangi kok" ucap Amora mendekatkan hidung nya ke bahu Angga
" Hana mau sama mama, papa sama adek junior, cewe sama cewe dong" ucap Hana
" Aturan seperti apa itu?" Tanya Angga lalu duduk di dekat junior yang sedang belajar jalan di bantu Cecilia
"Aunty Anggi" jawab Hana
" Pasti karena Kakak sering bilang girls time nih" ucap Amora
" Yang mau kawin gimana nih?" Tanya Angga
" Nikah mas,bukan kawin"ralat Cecilia
"Abis nikah kan kawin" ucap Angga
" Yah tetap aja nikah dulu" ucap Cecilia
" Ia deh kamu yang menang" ucap Angga "so, persiapan nya udah berapa persen?"
" 90% mas, tinggal nyebarin undangan" jawab Cecilia, Angga dan Amora memberi nasihat kepada Cecilia Tetang perjalanan rumah tangga, hal yang harus di perhatikan dan apa aja yang harus dilakukan jika sedang memiliki masalah.Maaf yah banyak typo 😊

KAMU SEDANG MEMBACA
JANDAKU
RandomAngga seorang mahasiwa semester akhir yang tergila-gila dengan dosennya,sejak mengetahui dosennya sudah tidak bersuami lagi membuat angga semakin semangat menebar pesonanya kepada dosennya itu. "sebagai dosen yang masih muda aku sudah biasa di godai...