Sudah satu jam setelah kepulangan perempuan itu dan sekarang dia tengah duduk berhadapan dengan sang Ibu. Raut wajah wanita yang berjarak umur 25 tahun dengannya itu menunjukkan 'ketenangan'. Berbeda dengan perempuan muda yang masih merasa bersalah setelah membohongi Ibunya. Sesungguhnya, dia tak ingin berbohong tapi di sisi lain dia takut jika harus jujur.
"Ibu takkan bertanya siapa dia, berasal darimana dia, atau latar belakangnya. Ibu tidak merasa harus mengetahui itu." detik kemudian, raut wajah itu sedikit berubah. Berubah menjadi lebih tegas dan memberikan sebuah pertanyaan. "Tapi.. kenapa kalian begitu akrab sampai Ibu merasa bahwa kalian lebih dari pasangan kekasih?"
Untuk beberapa saat, Se Jeong hanya diam. Tak langsung menjawab. Namun kepalanya menunduk. Masih takut untuk menatap wajah itu.
"Kami.. bukan pasangan kekasih."
"Tidak mungkin."
"Ada alasan lain, Bu."
"Apa maksudmu?"
Matanya terpejam dan berusaha mengumpulkan keberanian untuk mengangkat kepalanya. Menatap wajah itu walau rasanya jantung semakin diremas kuat dan itu sungguh menyakitkan.
"Dia.. penyelamatku, Bu. Dia yang berhasil menghilangkan rasa takutku terhadap kegelapan dan kesunyian. Dia juga yang berhasil menghilangkan persepsiku tentang pria. Dia.. berbeda dengan Ayah."
"Kau berjanji pada Ibu takkan mencintai pria manapun."
"Aku memang tidak mencintainya!" sela Se Jeong yang tanpa sadar menaikan suaranya. "Tapi itu dulu.. sekarang, aku sungguh merasa bahwa aku sangat mencintainya."
"Bagaimana jika dia akan seperti Ayahmu?" tanya Ibu Kim semakin sarkatis.
"Tidak.. dia berbeda. Do Young berbeda dari Ayah, Bu.. "
Sekarang, raut wajah itu semakin tegas akibat amarah yang semakin meluap. Ibu Se Jeong.. kecewa dengan anaknya sendiri. "Jadi, sekarang kau mengkhianati Ibu?"
"Ibu.. kupikir, semua pria tidak sama. Ada yang seperti Ayah, tapi tidak semua, dan ada yang seperti Do Young. Dia baik dan tentu berbeda jauh dengan Ayah. Artinya, Ibu juga harus bisa menerima pria lain. Ini sudah sepuluh tahun lebih semenjak kebencian Ibu terhadap mereka."
"Lalu, kau menyuruh Ibu menerima mereka lagi, begitu?"
"Setidaknya, jangan terlalu membenci mereka, Bu. Aku yakin takkan ada 'Ayah yang kedua' dalam hidup Ibu nanti."
"Lupakan semua ucapanmu itu. Ibu pergi.. " berikutnya, Ibu Kim meraih tas selempang juga coat miliknya. Bersiap akan meninggalkan tempat itu.
"Ibu.. "
"Di dunia ini, memang tak ada yang bisa Ibu percayai lagi. Termasuk puteri Ibu sendiri."
"Ibu, bukan seperti itu-- " BRAK! "IBU!"
Detik kemudian, Se Jeong terjatuh dan menatap penuh nanar pada pintu itu. Dan perempuan itu tak bisa (lagi) membendung air mata yang bahkan lebuh parah dari tadi pagi. Begitu deras.
"Ibu.. " dan tangisnya semakin mengeras yang membuatnya terbaring di lantai. Tak peduli kaos putihnya kotor.
Namun tak lama, pria itu datang dan menghampiri Se Jeong segera dengan raut wajah khawatirnya. Mencoba untuk menyadarkan Se Jeong yang terlihat kosong pikiran. Sampai detik berikutnya pria itu menggendong dan membawanya ke kamar. Membaringkan tubuh perempuan itu di atas kasurnya.
"Se Jeong.. " berkali-kali, Do Young menyebut nama perempuan itu agar tidak hilang kesadaran. Do Young pun merengkuh tubuh itu untuk dia peluk dan memberikan ketenangan melalui sebuah lagu pengantar tidur.
Se Jeong mulai memejamkan matanya dan menenggelamkan dirinya dalam tubuh Do Young. Ikut memeluknya dan kembali menangis. Do Young membiarkan bajunya basah karena yang terpenting adalah kebaikan seorang Kim Se Jeong.
"Semuanya akan baik-baik saja. Aku akan selalu di sampingmu."
to be continue..
baru update, maaf yaa..
Lagi sibuk, biasa.. 😂😂mau double update nggak?? Kalo mau (atau ada yg komen walah satu doang, miris amat) aku bakal update tapi agak lamaan setelah update ini. Oke??
maaf kalo ada typos, makasih udah baca, dan ANNYEONG~
💮정키키 - 감사합니다💮
KAMU SEDANG MEMBACA
Insomnia and Trauma [DoJeong Fanfiction]
ФанфикDua orang yang sama-sama tak bisa tidur dengan alasan yang berbeda; yang satu karena insomnia dan yang satu karena trauma. Kemudian bertemu dan mengalahkan ketidakmampuan saat melawan alasan mereka tak ingin atau tak bisa tidur. ✔2019's Jung Ki Ki...