2.2; maka aku juga harus bahagia

1.2K 165 2
                                    

  Hari ini, keduanya sedang kosong karena hari Minggu. Selain itu, mereka juga ingin menghabiskan waktu mereka hanya di rumah dan berdua saja. Berharap tak ada gangguan sekecil apapun yang akan datang nanti.

  Terbangun dari tidur nyenyaknya, tak membuat seorang Kim Do Young benar-benar bangun. Bahkan dia tetap memejamkan matanya dan semakin memeluk Se Jeong.

"Eung.. Do Young~ jangan bertingkah!" gerutu Se Jeong yang tak mau kalah tetap ingin tidur walau waktu sudah menunjukkan pukul 8.

"Aku juga ingin tidur." gerutu Do Young balik yang semakin parahnya menelusupkan wajahnya ke dada si istri.

  Walau sedikit risih, Se Jeong membiarkan. Tetap pada prinsipnya di hari ini. Ingin bangun telat dari biasanya.

  Waktu sudah menunjukkan pukul 10 dan mereka melewati waktu sarapan mereka. Tapi tetap saja, perut keduanya meronta ingin diberi makanan. Membuat makanan yang tidak sulit kemudian Se Jeong menyajikannya di meja makan.

"Lusa, Ibu kembali ke Australia, bukan?" tanya Se Jeong memecahkan keheningan di antara mereka.

"Iya.. dan dia memintaku untuk datang ke bandara juga. Mengantarkannya.. " jawab Do Young dengan santai.

  Jadi, singkat ceritanya adalah nyonya Choi meminta maaf atas semua kesalahan yang dia perbuat. Entah pada Do Young atau suaminya yang sudah dia bohongi. Iya.. dia mengatakan semuanya.

  Namun hal itu tak mudah yang dibayangkan. Nyonya Choi sempat didiamkan oleh sang suami dalam beberapa hari. Sikap tuan Chris begitu dingin dan sempat membuat nyonya Choi frustasi sendiri. Kemudian Do Young datang.. atau lebih tepatnya membantu Ibunya.

  Do Young pikir, tuan Chris juga akan bersikap dingin padanya. Namun itu salah. Apalagi saat beliau berkata bahwa dia tak punya alasan membenci Do Young yang sebenarnya istrinya sendiri yang berbuat salah seperti itu. Dia pikir, dengan sikapnya seperti ini, setidaknya menghukum nyonya Choi walau di sisi lain pun dia tak tahan.

  Tak sampai seminggu, keduanya berbaikan dan Se Jeong mengajak mereka (serta anak mereka yang bernotabene menjadi saudara tiri Do Young) untuk makan malam bersama mereka. Itu terjadi dua hari yang lalu.

"Senang rasanya kalian sudah berbaikan." ujar Se Jeong sebelum kembali menyantap makanannya. Tersenyum bahagia.

"Tapi tidak dengan Ayahku." dan Do Young peka apa yang akan dikatakan istrinya itu. "Tidak.. maksudku, aku baik-baik saja. Sungguh. Jika Ayahku masih bersikap seperti itu, aku harus berbuat apa. Lagipula, saat itu Ayahku juga terlihat bahagia. Seperti Ibu yang sekarang punya keluarga baru. Maka aku juga harus bahagia, bukan? Memiliki seorang istri cantik yang berhasil membuatku tidur dengan mudah."

"Apa sih.. jangan gombal."

"Siapa yang gombal? Istriku memang cantik, bukan? Istriku?"

"Do Young.. "

"Baik, baik.. aku berhenti. Hahaha.. "

to be continue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

to be continue..

satu lagiii~~

💮정키키  -  감사합니다💮

Insomnia and Trauma [DoJeong Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang