Kim Se Jeong memang polos. Cukup polos dalam mengartikan sesuatu. Namun bukan berarti dia bodoh dan mudah untuk menerima permintaan atau perintah dari orang lain. Kecuali kalau atasannya yang menyuruh maka dia segera melaksanakannya.
Entahlah.. ucapan dari pria itu, Kim Do Young, tak sepenuhnya dia percayai dan dia penuhi. Tidur dengannya? Yang benar saja. Tentu dia tak mau.
"Kenapa begitu? Maksud saya.. tak ada alasan spesifik untuk anda menyuruh saya tidur dengan anda. Tidak, tidak.. maafkan saya, GM Kim. Walau hanya sekedar tidur, saya tak bisa menerimanya. Permisi.. "
Dan setelah itu, Se Jeong berusaha untuk tak menampakkan diri di hadapan pria itu.
Waktu kembali berlalu dan sudah hampir sebulan Se Jeong bekerja di NCTrendy. Yang awalnya masih merasa canggung karena lingkungan baru, akhirnya perempuan itu pun bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Malam itu, Se Jeong bekerja sampai lembur dan selesai tepat pukul 9 malam. Namun dia tak sendirian. Untungnya..
"Kau yakin tidak ingin kuantar pulang?" tanya rekan kerja Se Jeong yang memang sejak tadi menawarkan Se Jeong untuk dia antar menggunakan mobilnya.
"Tidak perlu, eonni. Aku baik-baik saja."
"Tapi ini sudah malam. Aku khawatir sesuatu terjadi padamu." ujar perempuan yang lebih tua tiga tahun dari Se Jeong itu.
"Tidak, sungguh! Percayalah aku baik-baik saja. Cepatlah pulang.. "
"Hmm.. baiklah. Aku pergi. Hah~ " diakhiri dengan helaan napas dan kemudian perempuan itu pergi menuju parkiran perusahaan untuk mengambil mobilnya.
Tinggalah Se Jeong seorang diri. Di halte bus depan perusahaan.
Alasan dia menolak tawaran Ha Na, perempuan tadi, adalah karena dia tak ingin merepotkan perempuan Shin itu. Apalagi arah mereka yang berbeda. Sekarang, Se Jeong tengah menunggu taksi.
"Belum pulang rupanya."
Se Jeong terkejut. Bukan main. Mendapati suara seseorang yang tiba-tiba ditambah suara itu berasal dari mulut orang yang sudah tiga minggu ini dia hindari. Akh..
"Apa yang anda lakukan di sini?" tanya Se Jeong terkesan dingin. Dia bahkan tak menatap pria yang memiliki marga yang sama dengannya itu.
"Menunggu taksi. Seperti dirimu.. "
"Oh.. "
"Tidak bertanya kenapa aku bisa di sini jam segini?" Se Jeong mengernyit bingung. "Aku sengaja lembur untuk menunggumu."
"Maaf?"
"Permintaanku masih sama, bahkan sampai saat ini."
"GM Kim.. "
"Aku hanya ingin tahu apa aku memang bisa tidur di sisimu.. atau, di saat itu, aku hanya kebetulan bisa tidur di sisimu. Hanya itu.. " Do Young menghela napas. Rasanya begitu putus asa saat permintaan semudah ini (baginya) tak terkabulkan bahkan sampai tiga minggu lamanya. "Apa ini memang sulit untukmu? Atau.. aku yang terlalu berkeinginan?"
Se Jeong hanya diam. Tak tahu harus menimpali bagaimana. Yah~ untuk sampai detik ini, dia tak bisa menerima--
"Haruskah aku berlutut dan memohon?"
"GM Kim.. "
"Akan aku lakukan jika itu bisa mengubah pemikiranmu."
Do Young bangkit dari posisinya dan bersiap akan berlutut di depan Se Jeong sebelum perempuan itu bangkit dan menghentikan niatan Do Young.
"Jangan lakukan itu.. " ujarnya lirih namun tegas di saat bersamaan.
Kemudian hening untuk beberapa saat.
"Baiklah.. saya turuti permintaan anda."
to be continue..
eaaa.. bobo bareng nih habis ini 😏😏😆😆😆
Maaf kalo ada typos, makasih sudah baca, dan annyeong~~ 😚😚
💮정키키 - 감사합니다💮
KAMU SEDANG MEMBACA
Insomnia and Trauma [DoJeong Fanfiction]
FanficDua orang yang sama-sama tak bisa tidur dengan alasan yang berbeda; yang satu karena insomnia dan yang satu karena trauma. Kemudian bertemu dan mengalahkan ketidakmampuan saat melawan alasan mereka tak ingin atau tak bisa tidur. ✔2019's Jung Ki Ki...