1.5; masa lalu perempuan itu

1.2K 198 25
                                    

"Do Young-ah.. ada yang ingin kukatakan padamu. Soal.. trauma yang kualami."

"Katakan saja.. "

  Akhir pekan itu, dua orang yang masih dimabuk asmara pergi untuk berkencan. Sebuah kencan kecil yang begitu random untuk pergi ke mana. Sekarang, mereka pun dalam perjalanan ke kebun binatang dengan mobil yang Do Young pinjam dari temannya.

  Dalam perjalanan, tiba-tiba Se Jeong mengungkapkan pernyataan itu. Sepertinya, inilah saatnya Do Young mengetahui masa lalu perempuannya.

"Dulu keluargaku serba berkecukupan. Ayah bekerja di sebuah perusahaan besar dan Ibu yang memilih untuk menjalani tugasnya sebagai ibu rumah tangga biasa. Sedangkan aku juga hidup sebagai gadis kecil biasa yang hanya bisa menuruti ucapan orang tua."

"Sampai suatu hari, Ayahku mendapatkan tuduhan bahwa dia menggelapkan dana perusahaan. Sangking kuatnya tuduhan itu, Ayah sampai masuk penjara dan ditahan selama 10 tahun. Ah.. saat itu, aku berusia 6 tahun."

"Kemudian, keluargaku jatuh miskin dan semenjak itu juga Ibu mulai menggantikan Ayah. Dia membuka bisnis kue di dekat rumah. Sepuluh tahun berlalu dan Ayah kembali.. dengan banyak perubahan. Dia mulai bersikap kasar padaku juga Ibu. Bahkan tidak segan-segan untuk memukuli kami. Dan hari itu datang."

"Ayah mengurungku dan Ibu di gudang rumah kami yang sudah lama tidak dipakai. Gudang itu gelap dan mengerikan. Aku tidak tahu jelasnya mengapa Ayahku berbuat seperti itu. Dan dia mengurung kami selama 20 hari."

"Selama itu, aku mulai mengalami trauma terhadap kegelapan dan kesunyian. Aku tidak suka sesuatu yang gelap maupun keheningan. Mengerikan. Aku juga mulai tergantung pada Ibuku setelahnya. Seperti, memintanya untuk menemaniku untuk tidur atau pergi ke suatu tempat juga. Tapi setelah berumur 20 tahun, aku mulai bisa mengatasinya. Kecil memang, seperti jika tidur akan menyalakan lampu dan menyetel musik. Dan sudah enam tahun sampai aku bertemu denganmu."

  Setelah panjang lebar seorang Kim Se Jeong bercerita, akhirnya perempuan itu kembali diam. Rasanya seperti melepaskan suatu beban yang ada dalam pikirannya. Dia juga bersyukur bahwa Do Young benar-benar membiarkannya untuk bercerita.

  Sedetik kemudian, Do Young menepikan mobilnya tanpa mematikan mesin. Berikutnya laki-laki itu beralih pada si perempuan.. dan memeluknya. Memeluknya dengan erat seakan pelukan itu bisa mengobati luka yang mungkin saja masih membekas sampai saat ini.

"Ayah.. juga kembali di penjara akibat tindakannya itu. Semenjak itu juga, Ibu mulai tidak percaya dengan pria. Karena sebelumnya Ibu pernah mendapatkan perlakuan yang hampir sama dari mendiang Ayahnya dulu." dalam pelukan itu, Se Jeong sudah menangis. Air matanya begitu deras. "Kami membuat janji, untuk tidak percaya atau memiliki hubungan dengan pria mana pun. Bahkan untuk sekedar memiliki perasaan."

"Saat itu, aku masih muda dan kupikir aku bisa mempertahankan janji itu. Tapi itu sangat sulit setelah bertemu denganmu. Aku tak bisa bohong lagi bahwa aku mencintaimu, juga membutuhkanmu. Awalnya kukira ini suatu sikap obsesi tapi aku mulai mengakuinya bahwa aku mencintaimu. Dan saat aku mengatakan hal ini pada Ibu, beliau mulai bersikap dingin padaku. Aku merasa bersalah, dalam arti karena telah berbohong dan menghianati janji itu. Tapi aku tak ingin seperti itu terus jika pada akhirnya aku memang jatuh padamu."

  Do Young melepaskan pelukannya dan beralih menatap sosok itu dengan tatapan intensnya. Jarinya bergerak untuk menghapus air mata yang sudah membasahi pipi perempuannya. Kemudian laki-laki itu berujar setelah cukup lama diam.

"Entah sudah berapa kali aku meminta agar kau mempercayaiku.. " Do Young mengecup kedua mata Se Jeong singkat namun penuh kasih sayang. "Tapi sungguh.. percayalah padaku. Dan aku berjanji bahwa aku takkan seperti mereka yang telah menyakiti kau dan Ibumu. Percayalah!"

  Do Young kembali memeluk Se Jeong kemudian mengusap lembut punggung perempuan yang masih menangis itu. Bahkan lebih kencang dari tangisan sebelumnya.

to be continue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

to be continue..

btw.. enggak terlalu mendramatisir kan masa lalunya mbak Je?? Aku cuman seberusaha mungkin ngeliatin(?) kalo emang sebesar itu dampaknya mbak Je sampe punya trauma..

jadi, terjawab sudah yaa kebingungan dan kekepoan kalian kenapa mbak Je punya trauma 😊😊

maaf kalo masih ada typos, makasih udah baca, dan.. ANNYEONG~~

💮정키키  -  감사합니다💮

Insomnia and Trauma [DoJeong Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang