last; insomnia and trauma was stopped

1.6K 164 30
                                    

  Hari Sabtu dan kedua orang itu (kembali) menghabiskan waktu mereka hanya di rumah. Namun pagi itu sedikit berbeda setelah mereka sarapan satu jam yang lalu. Lebih tepatnya, seorang Kim Do Young yang terlihat sibuk sendiri alih-alih ikut bersantai dengan Se Jeong di ruang tamu. Menonton televisi.

"Se Jeong-ah.. " pria itu sudah duduk di sampingnya. "Apa hari ini kau tidak ada acara?" dan menanyakan hal yang begitu random. Kenapa?

"Tidak ada. Aku sedang kosong." jawab Se Jeong yang berikutnya menatap penuh kebingungan pada Do  Young. "Kenapa memangnya?"

"Sungguh? Tidak punya acara dengan.. siapa begitu?" oh.. pria itu mengabaikan pertanyaannya.

"Iya.. tidak ada, Do Young suamiku.. " antara gemas dan kesal, Se Jeong berujar dan kembali menonton televisi.

"Hmm.. baiklah." belum beranjak, pria itu terlihat berpikir sejenak. "Mau kutelponkan Eun Ji noona?"

  Seketika, Se Jeong menatap Do Young dengan mata yang membulat. "Kau ini kenapa sih? Seperti memaksaku untuk keluar dari rumah. Kau sudah bosan ya?"

"Tidak.. bukan seperti itu maksudku." sekali lagi, Do Young seakan memutar otaknya. "Hanya saja, sudah lama kau tidak berpergian, bukan? Apalagi dengan Eun Ji noona. Coba ingat-ingat, kapan terakhir kali kalian pergi bersama?"

  Se Jeong yang terpancing pun, ikut berpikir; kapan terakhir kali dia pergi dengan sepupunya itu. "Mungkin sudah lima bulan lebih. Pokoknya kami pergi awal tahun ini."

"Maka dari itu.. " Do Young meraih ponsel yang ada di saku celananya. "Kutelponkan Eun Ji noona, ya? Kemudian kalian bisa pergi ke mana pun. Aku di rumah saja, tak apa."

"Apa ini? Kau menyuruhku pergi, tapi kau sendiri di rumah. Bagaimana mungkin-- "

"Apa kau tidak ingin quality time dengan noona? Bukankah itu menyenangkan seperti terakhir kali?" dan sekali lagi, Se Jeong terpancing dengan ujaran suaminya itu. Termasuk dengan mengingatkan Se Jeong bahwa terakhir kali pertemuannya dengan Eun Ji sungguh mengasyikan. Wanita yang lebih tua dua tahun itu sekarang sudah cukup sibuk dengan pekerjaannya dan kebetulan dia mendengar bahwa hari ini perempuan itu mengambil cuti selama dua hari.

"Baiklah.. " akhirnya, ujaran yang diharapkan oleh Do Young terucapkan. "Kalau begitu, aku yang akan menghubungi Eun Ji eonni."

  Singkat cerita, Eun Ji sudah berpakaian rapi dan bersiap akan menemui Eun Ji siang itu. Namun raut wajah penuh ragu tercetak jelas di wajah cantiknya. Menatap tak percaya bahwa pria di hadapannya akan dia tinggalkan di rumah sampai malam nanti. Hmm..

"Ayo.. kenapa masih di sini? Kasihan noona kalau menunggu lama." ujar Do Young yang masih berdiri di ambang pintu. Menunggu sang wanitanya pergi.

"Aku tidak yakin.. "

"Tidak yakin apa lagi?" kali ini, Do Young merengek kesal karena Se Jeong tak kunjung pergi. Ayolah!

"Aku tidak bisa percaya bahwa kau akan di rumah seharian. Bagaimana jika kau ikut kami?"

"Tidak, tidak.. terima kasih, Nyonya Kim Se Jeong. Tapi aku tak ingin menganggu quality time kalian. Sungguh, percayalah padaku!"

"Tapi Do Young-ah.. "

"Pergi atau aku takkan membiarkanmu menonton konser idolmu minggu depan."

"Aish! Haruskah kau mengancamku seperti itu?"

"Cepat pergi.. "

"Iya, iya.. "

Insomnia and Trauma [DoJeong Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang